Presentasi Tentang Indonesia di Tengah Kelas Internasional

Salah satu mata kuliah diantara 2 mata kuliah non IT yang saya ambil di WUT,Poland ini adalah Presentation Techniques, yang mengharuskan setiap mahasiswa di dalam kelas tersebut show up. Awalnya mengambil mata kuliah ini karena ingin mengimbangi sisi akademik di bidang IT yang sudah cukup bikin klenger. Namun, ternyata juga tidak semudah dan senyantai yang dibayangkan mengambil kelas non IT. Cukup minder juga awalnya karena mostly teman-teman di kelas ini teknik presentasinya sudah pada bagus secara teknik maupun non-teknik. Secara teknik kita belajar mengenai membuat slide presentasi yang seharusnya, nama di bagian depan slide, tidak terlalu banyak tulisan, kombinasi gambar dan tulisan simetris, paduan warna kontras dan jelas (dapat dibaca pada kondisi lampu menyala terang maupun gelap), memberi nomor halaman pada tiap slide, serta berbicara pelan dan tegas. Secara non-teknis kita belajar mengenai body language ketika presentasi. Ah, saya mikir sebelumnya banyak aturan tambah bikin nervous  saat presentasi karena segala aspek dinilai, namun ternyata hal ini berdampak pada orang yang sedang mendengarkan presentasi kita, menarik atau tidak. Karena diberi waktu diskusi setiap kali ada yang selesai presentasi, maka dengan diskusi yang hidup setelah presentasi itu menandakan bahwa kesuksesan tahap awal. Dan baru kemarin, saya merasakan yang khawatir banget kalau gak ada yang tanya. Somehow, membuat orang lain paham dengan apa yang kita bicarakan itu hard to do, apalagi dengan bahasa yang tidak biasanya digunakan.

Di kelas ini ada sekitar lebih dari 20 mahasiswa dari beragam negara Eropa, Asia dan Amerika, dan ada salah satu teman, dia minta maaf di salah satu pembuka presentasinya karena merasa bahasa Inggris-nya kurang begitu bagus (*padahal saya mikir dia kurang bagus apa). Meminta maaf seperti itu tidak diperkenankan dalam presentasi, karena apapun yang terjadi, si pendengar harus menerima apa yang kita omongkan. Tambah berasa sesuatu karena mostly teman-teman presentasi dengan bahasa formal (bahasa akademik) yang tata bahasanya juga sudah bagus. Ya..ya..ya kemudian  I am really aware, kalau gak dipaksa belajar, harus dimulai kapan? Saya juga meminta masukan dari beberapa teman Erasmus dari Indonesia dan beberapa kawan yang lain yang sempat chat pribadi dengan saya :D, sebelum menghadirkan presentasi ini. Tugas pertama kita diberikan kesempatan untuk presentasi free topic dimana kita bisa presentasi tentang negara asal kita. Langsung kepikiran tentang unity in diversity-nya Indonesia.

Rasanya terenyuh ketika mencari-cari referensi tentang negara sendiri, kenapa kita gak bersyukur tinggal dan mempunyai Indonesia?  Tapi merantau itu juga perlu! Nah ya kan bingung 😀 Jika sempat merantau untuk menuntut ilmu, kembalilah, kembalilah untuk Indonesia. Indonesia itu luar biasa! Mungkin saya tidak pernah merasakan perasaan sedalam ini jatuh cinta pada negeri ini kalau gak merantau dan terlebih lagi mendapat kesempatan presentasi tentang Indonesia. Saya sama sekali tidak mengungkap sisi kurangnya Indonesia memang, karena saya pernah dengar dari seseorang, jika kita hanya melihat keburukan, keburukan itu yang akan mudah mendominasi pikiran kita, sementara kita akan melupakan sisi baik yang sebenarnya bisa membuat kita lebih maju. Pun hal yang sama kita lakukan juga dengan menilai orang lain, bukan? 😉

Saya tidak tahu berapa lama saya presentasi karena kita diberi kelonggaran waktu untuk presentasi moreless  20 menit, jadi kita sudah seharusnya mengalokasikan waktu sesuai aturan yang diberikan. Saya saat itu menggunakan pakaian long dress batik dan mengenalkan batik sebagai pakaian nasional dari Indonesia. Most of them tertarik dengan Batik :D, selain batik beberapa penasaran dengan rendang 😀 (mungkin pengen nyoba, karena saya cerita kalau we almost never leave sambal in our each dishes), ada yang terkesan karena keragaman baik dari budaya, bahasa lokal, agama namun kita bisa bersatu, ada yang tanya apakah kamu punya teman yang berbeda agama? Of course, kita terbiasa dalam keragaman, tidak hanya dalam agama sajaada yang tanya juga tentang bahasa lokal, bahasa nasional, cara kerja angklung (sampai saya buka yutub 😀 ), apalagi ya, mostly terkesan sama Indonesia terutama tempat-tempat wisatanya. Ada yang tau mie goreng juga :D, dan melafalkannya dengan cukup jelas. Awalnya mereka tau Indonesia cuma Bali doang :D, saya tunjukkan kalau bali itu jane sak umplik  dari keseluruhan pulau di Indonesia :D. Di akhir presentasi, tepuk tangan dan ucapan terima kasih pun diucapkan, nice presentation, kata pak dosen (meskipun sebenarnya saya tetap merasa kurang, mungkin ingin menghibur saya saja :D). Memang intinya kita harus PD saja, itu yang aku pelajari dari teman-teman disini, bahkan mereka tidak takut salah, mereka coba berani dan maju, karena sudah karakter orang-orang disini tidak akan menjatuhkan mental. Hanya saja kalau memang salah beneran dibilang salah, dan yang jelas kalau salah pasti dikasih saran benarnya gimana, gak di-PHP-in 😀

Oke, singkat cerita saya mau berterima kasih kepada teman-teman yang telah memberi masukan dan juga beberapa pihak, terutama untuk yang fotonya saya comot-comot, mungkin tanpa izin karena berkeliaran bebas di Google :D, terima kasih banyak. Beberapa foto adalah foto teman saya yang saya comot-comot di Facebook dan mungkin kelupaan juga belum izin karena public setting 😀 . Beberapa foto juga saya dapat kiriman dari teman saya. Saya tidak bermaksud menyalahgunakan foto-foto yang telah saya ambil, dan tidak bermaksud untuk merugikan beberapa pihak, jika ada yang merasa terganggu gambarnya diambil feel free to comment :). Namun, saya rasa kalian baik, jadi tidak akan marah juga 😀

Sekian dulu, sampai jumpa 🙂 Aku Bangga Menjadi Anak INDONESIA!!! 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *