Another Volunteer Job: Reviewer Paper atau Jurnal Ilmiah

Tetiba pengen ngeblog di akhir April 2018 ini, kali ini mengambil topik tentang menjadi reviewer paper atau jurnal ilmiah. Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang mayoritas dikerjakan volunteer di bidang perpublikasian ilmiah. Sejak 2016 saya menerima banyak tawaran untuk menjadi reviewer. Terakhir saya dihubungi oleh salah satu editor jurnal internasional Q3 terindeks Springer dan Scopus untuk memberikan review terhadap paper yang masuk dengan linearitas penelitian yang sama dengan track record saya sebelumnya. Saya tidak menyangka bahwa ada yang meminta request tersebut untuk sekelas jurnal Q3, sementara submit ke sana pun belum pernah. Hal semacam yang tidak disangka-sangka seperti ini selalu hadir saat saya mulai agak kendor untuk menulis jurnal dan memasukkannya ke jurnal bereputasi. Anggap saja ini tamparan yang mendidik saya bahwasanya teruslah meneliti dan bermanfaat untuk orang lain, meski terkadang kita merasa nothing. Baik menjadi penulis maupun reviewer adalah ladang amal sesama manusia untuk saling berbagi tentang apa yang kita tahu berdasarkan keilmuan yang kita miliki.

Seorang dosen senior yang merupakan rekan sejawat pernah berkata, “tidak ada dalam sejarah reviewer itu dibayar”. Itu artinya jarang bahwasanya para reviewer mendapatkan feedback berupa “materi”, dan memang benar selama saya diamanahi untuk menjadi reviewer jurnal atau paper bisa dibilang cuma satu  jurnal dari institusi tertentu yang membayar saya per papernya. Sebuah pekerjaan yang so priceless namun sangat membantu mereka-mereka yang ingin belajar nulis ilmiah dan memasukkannya pada jurnal tersebut. Tidak hanya persoalan rejected atau accepted, kadang kita bisa memberikan ide atau pemikiran kita mengenai apa yang mereka tulis. Aturan di belahan dunia manapun reviewer ya sama kurang lebih yaitu seorang volunteer, so jika kamu penasaran dengan hal ini, sudah saya jawab ya dengan penjelasan tersebut.

Tidak ada yang sempurna termasuk seorang reviewer bukan seorang yang sempurna. Terkadang saya merasa belum pantas menjadi seorang reviewer, namun tak akan pernah pengalaman kalau belum pernah dicoba, kan? Kita bisa memberikan saran terkait penulisan, ataupun konten yang sekiranya kurang on track sesuai dengan pemahaman kita. Secara tidak langsung terkadang ada ilmu baru bisa ditelaah dan secara tidak langsung juga kita belajar ilmu saat itu. Namun, hal yang cukup sulit saat menjadi reviewer adalah membagi waktu dengan akivitas yang lain. Karena membaca ide dan pemikiran orang lewat tulisannya itu juga tidak bisa sebentar. Akan tetapi kalau sudah terbiasa, akan lebih mudah dan lebih cepat.

Aktivitas menjadi reviewer ini bisa sebulan sekali, atau sebulan dua kali, tergantung dari ada tidaknya paper atau jurnal yang masuk ke dalam publisher tersebut. Sekali review bisa sekali atau beberapa kali tergantung dari kapasitas yang ada saat itu. Kadang juga sebulan tidak ada tugas menjadi reviewer, jatah per bulannya tidak sama.  Biasanya tidak lebih dari 10 paper atau jurnal dalam sekali tugas mereview. So far, saya masih menikmati pekerjaan ini, tapi kadang kalau load pas banyak, saya tidak bisa menerima tawaran dari banyak pihak. Untuk menjaga kualitas review, maka saya diberi beberapa saja.

Sekiranya itu saja yang dapat saya tulis pada artikel ini. Saya rasa pekerjaan sukarela ini juga hampir dialami oleh semua dosen aau praktisi yang berperan aktif dalam penulisan ilmiah. Semoga bisa bermaanfaat lebih jauh dan lebih luas, dan yang paling penting adalah semoga Allah merodloi setiap pekerjaan yang kita lakukan di jalanNya. Aamiin 🙂 Terima kasih kawan-kawan atas kepercayaannya.

Berikut saya cuplik sedikit terkait amanah menjadi reviewer mulai 2016 sampai sekarang.

  1. Reviewer IJTB (International Journal of Technology And Business) STMIK-ESQ Jakarta

2. Reviewer Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, STMIK Asia Malang

3. Reviewer Jurnal Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi, UNIPDU Jombang

4. Jurnal KINETIK, Universitas Muhammadiyah Malang

5. CITISEE, Seminar yang diadakan oleh STMIK Amikom Purwokerto

7. Jurnal ELTIKOM: Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Politeknik Negeri Banjarmasin

8.  Reviewer of Seminar Nasional Teknologi & Rekayasa Informasi, Brawijaya University, Malang tahun 2016 dan 2017

PS: Sekaligus artikel ini buat dokumentasi pribadi:)

@Baiti Jannati, Senin malam@Malang, selepas maghrib

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *