Perjalanan Pertama Kali ke Pulau Nusa Tenggara

Taraaa…akhirnya memutuskan tetap nge-blog di tengah-tengah padatnya rutinitas dan deadline yang beruntun di awal Oktober ini. Wes kangen nge-blog, vakum sebulan itu rasanya sudah dirundung rindu menulis lho. Menulis santai ya, bukan nulis jurnal atau ngoding πŸ˜€ Okelah kumau cerita sekarang ya, perjalanan pertama kali ke Pulau Nusa Tenggara, tepatnya di NTB, Mataram, lebih spesifik lagi di Lombok.

Bukan tanpa drama, perjalanan ini adalah perjalanan dinas, satu rombongan dalam rangka mengikuti konferensi internasional yang mana ketua konferensinya adalah suamiku. Model konferensi ini adalah joint conference yang merupakan program kerjasama dengan Universitas Negeri Mataram. Singkatnya momen ini sebenarnya aku tunggu-tunggu, karena pada dasarnya saya mah suka jalan-jalan, mengeksplorasi tempat baru, tentunya yang saat dibayangkan terasa menyenangkan itu ketika dapat bersilaturahmi dengan rekan sejawat yang merupakan teman-teman zaman sekolah dulu.

Awal berangkat antara ya dan tidak, lama-lama mantap untuk berangkat. Ya, bismillah begitulah singkatnya. Untuk menjaga kestabilan energi, saya dan suami berangkat ke Sidoarjo dulu dan menginap di hotel dekat bandara. berangkat hari Kamis sore, karena Kamis pagi jam 7 sampai siang masih ada jadwal mengajar. Akhirnya bisa naik kereta lagi, senangnya. Sangat menikmati momen jalan-jalan ini, meskipun bisa dikatakan ndak sepenuhnya jalan-jalan. Kami sampai di hotel Halogen sekitar habis Isya’ pukul 19.30an, naruh barang kemudian berangkat lagi untuk dinner. What a day!

Halogen Hotel, kurang lebih 5 menit dari dan ke-Juanda. Ada fasilitas antar ke Juanda dari hotel.

Keesokan harinya, kami check out pukul 8.00 WIB dan menuju ke bandara diantar oleh pihak hotel ke Juanda. Fasilitas ini benar-benar gratis untuk peplanggan hotel. Enak ya :)) Sesampainya kami di Juanda, kami berjumpa dengan rombongan dari kampus untuk bersama-sama boarding dengan maskapai yang sama, yaitu Garuda. Penerbangan pukul 11.10 WIB dan sampai di sana sekitar jam 13.15 WITA, setelahnya kami mampir makan siang bersama sebelum menuju hotel. Oke, untuk selanjutnya aku akan ceritakan per poin saja biar enak bacanya haha. Suka-suka aku aja sih sbenernya nulisnya.

1.Makan Siang Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung

Yay, pertama kali datang langsung makan makanan khas lombok yaitu Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung. Ayam Taliwang per porsi itu 1 ekor, kupikir sebelumnya satu ekor itu guedhe, ternyata kuecil. Katane yang jual sih ayam kecil yang berumur 40 hari, ayam khusus yang aku sendiri tak tahu apa. Kalau dari gurihnya sih, mirip-mirip ayam kampung, wong daginge yo gak banyak-banyak amat. Harganya? Rp 50.000 per porsi. Haha mahal ya? Kemudian untuk plecing kangkungnya tidak terlalu mahal, sekitar Rp 10.000,- per porsi, cuma pedes. Bagi penyuka pedes akan menyenangkan. Kangkungnya di sini beda dengan kangkung jawa, modelnya besar-besar dan panjang batangnya. Jadi masaknya kayak lonjoran gitu.

Plecing kangnkung dan ayam taliwang

2. Menginap di Hotel Aruna Senggigi

Setelah makan siang, agendanya langsung menuju hotel. Hotel bagus dekat pantai Senggigi, sayang nih belum sempat foto pantainya saat sunset atau pun sun rise. Datang ke pantainya juga pas udah malem, itu pun pas acara gala dinner. Padahal pantainya terletak di depan hotel persis, eh di seberangnya ding. hehe. Malamnya meet up dengan teman-teman jaman S2 dulu, ada mbak Mut datang dari Jombang, Izza dari Kediri, dan juga pihak tuan rumah mas Bima yang sekarang jadi dosen di Unram.

Lobby hotel
meet up dengan geng jaman kuliah S2 dulu. Geng KCV dan penghuni lab pascasarjana!

3. Inti Acara

Inti acara ini adalah konferensi serta mendengarkan konten-konten berfaedah dari beberapa keynote speaker yang cetar membahana di bidangnya. Selanjutnya dilakukan acara presentasi paralel, dan ditutup dengan gala dinner.

Penyampaian salah satu materi oleh pak Syahfri Bahar, Vice President Data Scientist Gojek. Dulu beliau merupakan alumni dari FMIPA UB.
Acara gala dinner di pinggir pantai Senggigi

4. Ke Pantai Mandalika

Senenggg banget lihat pantai sebersih ini. Birunya MasyaAllah, bikin adem dan ingin berlama-lama di sana. Benar-benar better place for relaxing. Saya begitu menikmatinya. Oh ya pada perjalanan kali ini saya tidak ikut rombongan, sehingga saya skip beberapa tempat yang dikunjungi pada pagi hari. Saya jalan mulai siang hari setelah makan siang. Kami bertiga diantar mas Bima pas jalan-jalan ini.

Main di pantai Mandalika
Ketemu rombongan di Pantai Mandalika

Ada yang mengejutkan saat main ke pantai ini, ada yang memberi kelapa muda ke suami saya melalui teman-teman dari Unram, akhirnya saya dengan mbak Mut yang menikmati kelapa mudanya.

Kelapa muda yang sueger diminum di teriknya sinar

5. Pantai Tanjung Aan dan Bukit Merese

Setelah dari Mandalika menuju ke pantai Tanjung Aan, jalannya ada yang makadam saat menuju pantai. Pantai dan bukit ini terletak pada satu area. Karena cuaca sangat panas, saya hanya sampai menikmati pantai tanjung Aannya saja, tapi tidak sampai naik ke atas bukit. Cantiknya pantai ini.

di pantai Tanjung Aan dengan bu Indri

6. Sate Rembiga

Setelah dari pantai-pantai, kami diajak mas Bima menuju ke desa Rembiga penghasil sate Rembiga yang terkenal di lombok. Satenya khas, harganya tidak tahu, karena sudah dipesenin mas Bima, ngeselin sih (karena nggak mau diganti), tapi baik hati. Haha, Dipesankan 2 bungkus untuk saya dan suami serta mbak Mut. Terdapat 2 jenis sate Rembiga, satunya original dan satunya bentuk sate lilit yang ada rasa kelapanya. Kuakui satenya enaaaaaakkkkkkkk. Sampai pulang ke Malang rasanya masih pengen makan sate Rembiga. Ohhh tidaakk…

Sate rembiga versi original (sebelah kiri) dan sate lilit (sebelah kanan)

7. Seafood untuk makan malam

Karena terkenal dengan seafoodnya yang enak-enak, maka kami diantar mas Bima ke tempat makan lesehan Elen. Saya pesan udang asam manis, suami cumi asam manis, dan mbak Mut pesan kerang ditambah plecing kangkung. Yummy… harga relatif untuk seharga seafood, yang jelas sih enak. πŸ˜€

Makan malam

Setelah makan malam, kami mampir ke Sasaku untuk beli oleh-oleh. Sampai di hotel sudah malam hampir pukul 21.00 WITA. Terima kasih mas Bima telah mengantar kami jalan-jalan.

Keesokan harinya perjalanan cukup panjang bagi saya untuk sampai di Malang, yaitu berangkat naik pesawat, lanjut dijemput bus kampus di bandara untuk menuju Malang. Overall, perjalanan pertama ke pulau Nusa Tenggara ini menyenangkan buat saya, meski sangat kilat sekali rasanya. Inginku agak lama begitu, tapi ya apa daya lah ya. =)) ini saja sudah alhamdulillah dikasi kesempatan jalan-jalan dan pulang selamat serta sehat semuanya, lahir dan batin.

Sudah sementara begitu saja ceritanya, banyak yang disingkat sih, karena ngetiknya sudah mulai cape. Dari jam 7 pagi tadi sudah kerja terus dan memang waktunya istirahat ya. Yuk…. next time sambung lagi ya.. Daa…

@baiti jannati, Malang syumuks

#5m

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *