[7 II] Liburan lagi. Ya kompensasi bulan Januari full tugas dan ujian terbayar sudah. Kali ini saya jalan bareng dengan kawan saya yang sedang studi di Estonia, Ria Dhea. Dia bertamu ke Warsaw dan kita merencanakan liburan ini bersama. Senang sekali akhirnya saya bisa bertemu dengan teman satu almamater, let’s say ketemu temen lama, dimana saya selama ini berada di lingkungan orang-orang baru, dan hanya bercakap dengan kawan-kawan dekat saya lewat dunia maya. Mungkin kalian juga tahu rasa senangnya seperti apa bisa bertemu dengan kawan lama, dan liburan bersama untuk eurotrip *lebay gak ya ini? sepertinya kok melow 😀 Akhirnya terjadi adegan pelukan ala telletubies ketika bertemu di central station Warsaw, dan berasa don’t care sama orang-orang ketika teriak-teriak senang 😀 (utungnya masih pagi buta, dan belum bannyak orang, hehe).
Sedikit tambahan untuk preambule postingan kali ini, kita merencanakan liburan ini bisa dibilang mendadak, dan tiket dipesan satu minggu sebelum keberangkatan kita, dan bisa ditebak, semua harga sudah melambung, kemudian kita pusing bersama 😀 Kita sama-sama berada di minggu-minggu yang sangat padat sebelumnya, bahkan tidak selo pas weekend karena kejar setoran (tugas-tugas dan ujian akhir semester). Bukan hanya bulan Januari yang kejar setoran, akhirnya liburan ini ikut kejar setoran juga. Karena waktu yang sangat terbatas -Dhea sudah pesan tiket PP sebelum itinerary dibuat – akhirnya kita memutuskan untuk mengunjungi 4 negara dalam waktu 8 hari,dan waktunya habis di perjalanan. 😀 Sekarang kalau ditanya bagaimana rasanya “terlalu optimis” kita sudah membuktikan sendiri dan bisa menjawab, dan jawabannya CAPEK! 😀 Capeknya baru kerasa banget pas pulang, butuh recovery seharian, maklum balung tuwek 😀 Oke, sekarang mari kita mulai ngoceh-nya 😉
Sebenarnya untuk liburan semester kemarin, agak mempertimbangkan mau ke Jerman atau tidak, akhirnya memutuskan untuk jalan sehari saja ke Berlin, karena dekat banget dengan Poland, tetangga sebelah barat-nya Poland. Pada postingan kali ini, disinggung juga masalah harga transportasi dan penginapan, karena kurang lebih teman-teman banyak yang bertanya tentang rincian pengeluaran untuk kedua hal ini.
*** Transportasi ***
Pertama kali sampai sudah dibuat jengkel sama mesin tiket-nya yang aneh di dekat bus station, jadi dia hanya mau menerima uang pas, gak bisa pakai kartu. Mesin itu tidak bisa mengeluarkan uang kembalian. Misalkan harga tiket 6.9 EUR, kemudian ketika kita memasukkan uang kertas 5 EUR 2 kali, dia tetap tidak mau. Mesinnya hanya mau pakai koin, dan nominalnya harus pas. Nah, waktu kita terbuang disini, akhirnya Dhea ber-inisiatif untuk beli sesuatu dan menukarkan uang-nya dengan beberapa koin, karena di Estonia pakai mata uang euro, jadi Dhea punya simpenan, dan saya juga masih punya beberapa receh dari winter trip kemarin, jadinya kita coba-coba kumpulkan koin yang pas, akhirnya bisa. Fiyuh. Ini terjadi hanya di mesin-mesin tiket yang mau menggunakan metro, dekat dengan bus central station (Berlin ZOB). Di mesin tiket yang lain tidak seperti ini, karena kita coba di mesin tiket yang letaknya di dekat hostel, jalannya normal-normal saja. Bisa menelurkan kembalian juga. Jadi, sebagai saran, jaga-jaga bawa uang pas, better yang koin, kalau mau pakai mesin tiket di dekat ZOB bus station.
Tiket transportasi di Berlin
Karena kita berangkat dari Warsaw, dan next destination adalah Praha, maka saya buat seperti ini riciannya:
- Warsaw – Berlin, menggunakan Polski Bus harga 90 PLN (23 EUR)
- One day ticket (berlaku sampai tanggal sampai dan jam 03.00 keesokan harinya, bukan 24-hours ticket) harga 6.9 EUR.
- Single day ticket (untuk keesokan harinya karena sekali perjalanan dengan metro), harga 2.7 EUR
- Berlin – Praha, menggunakan Eurolines harga 23 EUR
Gimana? kemarin 23 EUR sudah bisa naik pesawat Warsaw – Paris (Beauvais) 😀 Sekali lagi sarannya, pesan jauh-jauh hari 😀 *saran yang cukup klasik* 😀
*** Penginapan ***
Kali ini dengan menggunakan bantuan dari hostelworld, kami mencari peninapan-penginapan selama perjalanan ini. Kami menginap di PLUS Berlin, ada sedikit kesalahan dalam membaca informasi, bahwa ternyata tidak ada female room, adanya mixed 4 bed, dan baru sadar pas masuk kamar kok ada cewek dan cowok di kamar, untungnya tidak banyak orang, hanya 4 orang sekamar, dan ruangannya cukup bagus karena antara 2 kasur itu ada sekatnya, jadi tidak terlalu kelihatan-kelihatan banget. Sesuai dengan rate yang ada di hostelworld Plus Berlin yang tinggi, hostel ini memang cukup nyaman, kamar mandi di dalam, dan bersih, internetnya juga kenceng, dan akses untuk ke hostel ini sangat mudah, bahkan untuk traveller pemula seperti saya dan Dhea. Harga hostel semalam ini 9 EUR per orang.
Saat tiba di hostel, kebetulan juga pas ditawari free walking tour, jadi ikut-ikutan saja 😀 Menurut saya, cuaca lagi gak oke banget saat free walking tour, anginnya berhembus kencang, sampai badan sempoyongan (salah siapa kurus). Saat itu ditanya sama partner free walking tour dari Australia, “Are you okay?”, karena sempoyongan tertiup angin dingin, sampai nyenggol mbak bule 😀 Sehingga, tidak terlalu konsentrasi mendengarkan guide-nya juga. *alesan*. Terus lagi apes juga, sebelum berangkat memory card di kamera-saya, sudah saya hapus semua file-file gambar dan video-nya, tapi masih terdeteksi full disk saja, mau diformat tapi terlanjur ada beberapa gambar, alhasil mengandalkan kamera HP nya Dhea yang ciamik. Thanks Dhea, at least ada beberapa gambar yang masih bisa diambil dengan memory card lama, dan baru bisa beli memory card yang baru di SATURN Vienna. Benar-benar jalan random. “Memang kamera yang bagus adalah kamera yang kamu pegang saat itu juga” ~ pernah dengar quote ini dari someone. 😀
*** Jalan-jalan ***
Cuma sebagai follower dalam acara free walking tour
1. Branderburger Tor (Branderburg Gate)
Sebenarnya waktu siang di hari itu sudah datang kesini, namun kami memutuskan untuk datang ke tempat ini pada malam hari, dan ternyata lebih cantik saat malam hari. Gerbang ini sangat terkenal di Jerman yang merupakan salah satu ikon perdamaian di Jerman. Photo credited by : Ria Dhea
2. Memorial to the Murderes Jews of Europe
Disini adalah tempat bekas bunker saat Hilter melakukan aksi bunuh diri pada 1945. Tempat ini tak jauh dari Branderburger Tor.
3. Kantor pusat angkatan udara Nazi (Luftwaffe headquarters)
4. Tembok Berlin
*menunggu kiriman foto dari Dhea ya 😀
Terkenal dengan alun, alun Berlin dimana terdapat cathedral Jerman dan Perancis di sisi kanan dan kiri Konzerthaus. Sekilan perbedaanya sangat sedikit dan saya susah membedakan yang mana yang mana punya Perancis dan yang mana miliknya Jerman
7. Berliner Dom Berlin Cathedral Church
8. Bebelplatz
Sewaktu kita kesini itu hari Sabtu, jadi banyak toko yang tutup, cukup kesusahan mencari tempat makan, kalaupun ada seporsi harganya hampir 20 EUR, mak!. FYI, kita hanya jalan-jalan disekitar Branderburger Tor ini dengan radius kira-kira 2- 3 km, akhirnya dengan bantuan peta offline mencari tempat makan, pengennya makan kebab, karena jauh dari lokasi yang terdeteksi, akhirnya random memilih tempat makan, dan terpilihlah chinese restaurant, yang letaknya sekitar 700 m dari Branderburger Tor. Kita saat itu milih menu ikan asam manis, rasanya lumayan, sudah satu paket sama nasi dengan harga 8.5 EUR. Kenyang pakai banget, dan memutuskan untuk tidak makan malam, tapi apa faktanya? Saat pulang di dekat metro ternyata ada Restaurant Vietnam yang jual Mie Goreng Seafood, alhasil pesan take away satu bungkus buat makan berdua, harga 8.9 EUR sudah dapat buanyak 😀 Kalau menyusuri toko-toko souvenir di sepanjang Branderburger Tor ini juga banyak, dengan harga yang sama, yang beda adalah banyak sedikitnya varian, dan 3.5 EUR adalah nominal paling kecil untuk harga souvenir seukuran magnet sak umplik.
Kalau ditanya sehari di Berlin? ya, kurang sih, meski mahal tapi lumayan lah 😀 soalnya belum sempat ke toko Asia yang katanya jual tempe dan kerupuk bolong-bolong favorit saya. Yasudah, mungkin ada kesempatan lain,nanti. Oke disambung ke perjalanan selanjutnya ya, ke Praha 😉
See you 😉 *seperti biasa, kalau ada yang kurang nanti di-update 😀
bentar ya mbak masih mindah2in ke folder, nanti kalo udah cus aku langsung kabari mbk 😀
iya Ria Dhea terima kasih banyak, santai saja 😀
btw nama terminal busnya ZOB mbak kali mbak *ngeselin* hahahahaha
Oh iya ya… kok jadi nulisnya SOB bukan ZOB 😀
Thanks koreksinya Jod, sudah dibenerin sekarang 😀
wah.. seru banget nih Sari.. bisa belajar sambil jalan-jalan.. 🙂
Alhamdulillah pas ada kesempatan aja mbak Ratna 🙂 Terima kasih mbak Ratna telah berkunjung 😀 *senang dikunjungi senior* 😀
Sama-sama, ini lagi proses menumbuhkan semangat ngeblog lagi.. 🙂
Ditunggu mbak Ratna postingan2nya 🙂