Bulan ini terakhir menjalani proses akademik di Warsaw University of Technology (WUT). Belajar di kampus ini membuat saya belajar lebih banyak, menemukan saya denga kawan-kawan dari berbagai negara dengan sangat baik, dan menyediakan fasilitas belajar yang saya rasa sudah cukup baik pula. Tak terasa dua semester pun berlalu sangat cepat. Jika sebelumnya saya pernah posting mengenai perkuliahan di semester 1 (winter semester), kali ini saya akan menulis perjalanan saya di semester terakhir saya di WUT (summer semester). Jika ada yang mau kepo tulisan saya terkait semester sebelumnya bisa dibaca di sini.
Postingan kali ini memang lebih baik untuk kawan-kawan yang selinier dengan bidang saya, maksudnya biar bacanya juga lebih nyambung (biar tidak roaming) 😀 Tapi jika yang lintas bidang ingin ikut nimbrung ya feel free to do so saja lah ya. Jika di postingan sebelumnya saya membahas mengenai mata kuliah IT, kali ini saya akan membahas kuliah teknis dan non-teknis yang saya ambil selama semester kedua ini. Saya mengambil 3 mata kuliah teknis (18 ECTS) dan 1 mata kuliah non-teknis (3 ECTS). Jadi total untuk semester ini saya mengambil 21 ECTS.
Seperti semester sebelumnya, pada intinya di tempat saya belajar ini, nilai selalu diambil dari 2 jenis, yaitu tes tulis, dan/atau nilai dari lab dan/atau project. Saya gak bilang semua ini mudah, meskipun saya mengambil ECTS yang lebih sedikit daripada semester sebelumnya,namun saya rasa lebih susah lagi kalau gak belajar kan ya? Yasudahlah hajar saja kalau begitu. 😀 Semester ini kuliah rasa nano-nano, meskipun begitu saya bersyukur bisa lulus juga semua mata kuliah semester ini. Alhamdulilah.
1. Methodological and Ethical Aspect of Research
Ini satu-satunya mata kulaih non teknis yang saya ambil di semester ini. Kuliahnya kebanyakan filosofi dan banyak banget teori yang harus dipelajari untuk ujian tulis. Saya ingat betul bahwa ada hampir 9 sampai 10 bab yang harus saya coba untuk hafal/ingat sebelum ujian. Contoh soal : Aristotele mengeluarkan teori apa saja, tahun berapa dia lahir, dia dari kebangsaan mana. Terus ada juga soal definisi wisdom itu apa, ethics itu apa, beberapa soal terkait definisi selalu muncul. Saya curhat sama dosen saya waktu itu, kalau saya itu orangnya hard to memorize, dan kata dosennya tak perlu dihafal tapi cukup dipahami. Well, dipahami sih iya, tapi ujung-ujungnya ya tetap ada yang dihafal mau tidak mau. That’s why saya dari dulu belajar pelajaran jurusan IPS itu selalu puyeng, atau kalau IPA itu Biologi, disuruh menghafal keluarga tanaman ini itu, dan juga Kimia menghafal tabel periodik unsur itu hahh merinding saya. Bukan karena pelajarannya, tapi karena sayanya aja yang kurang semangat belajar untuk hafalan. Yang dihafal sesuatu yang precise macam tidak bisa dikarang indah gitu saya ya keriting. 😀 Di kelas ini saya perempuan sendiri diantara 20 laki-laki lainnya, sehingga mudah dihafal sama dosennya.
- Lecture. Terdapat ujian mid semester dan ujian akhir semester. Ujian pertama nilai maksimun 35 poin dan ujian kedua maksimum 45 poin. Saya tidak mendapat maksimum poin sih, tapi alhamdulillah lulus saja 😀
- Class Tutorial. Kelas ini sifatnya wajib 2 minggu sekali. Jika tidak hadir untuk kedua kalinya per pertemuan nilainya bakal dikurangi 10 poin. Serem gak tuh. Ada 5 kali pertemuan dalam semester, misalkan kalau dia tidak datang 2 kali sudah minus 10 poin, kalau 3 kali minus 20 poin, dst. Class tutorial ini ibaratnya kita seperti kelas diskusi, bukan presentasi memberi materi, tapi lebih kepada mengarahkan audience untuk berdiskusi dengan topik yang kita sampaikan. Sifatnya individu, saat itu saya memberi bahasan mengenai alternative peer review. Nilai ditentukan dari banyak tidaknya audience yang memberi feedback ke diskusi kita. Nilai maksimum 20 poin, saya dapat 19.
2. Intelligent Information System
Kuliah ini sebenarnya menarik, dosennya juga bisa menjelaskan dengan cukup bagus dengan bahasa Inggris yang cukup cetar, hanya saja entah mengapa saya merasa ada yang kurang, mungkin karena saya susah fokus di mata kuliah ini. Isinya seputar information systems, knowlege representation, semantic networks, dll yang terkait. Bidang yang baru memang buat saya, kalau di ITS mungkin mirip topik dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Tapi saya tertarik karena salah satu bagian membahas mengenai Natural Language Processing, bidang yang pernah saya dalami juga. Rentang nilai 1-5, dan nilai tertinggi yang bisa kita dapat adalah 4.5. Simply, tidak mungkin dapat 5 😀
- Lecture. Ujian tulis, soal 10 nomor dengan nilai maksimum 100 poin, dengan jawaban singkat. Close notes dan harus mengingat teori yang disampaikan saat kuliah. Yap, kebanyakan masih teori, ini masih mending dibandingkan hafalan filosofi, meskipun dapat nilai bagus aja juga susah. Entah dosennya yang susah atau gimana, mayoritas di kelas ini nilai akhirnya adalah 3, dan termasuk saya 😀 tapi kerennya, dosennya minta masukan untuk perbaikan ke depannya. Oh iya, sebenarnya ada dua jenis pilihan kita bisa milih ujian tulis atau presentasi memberikan mini lecture, tapi sayangnya hanya dibatasi saja yang ingin memberikan mini lecture. Yang telah memberikan mini lecture bebas dari ujian tulis.
- Project. Bisa memilih salah satu diantara project atau essay. Topiknya sudah ditentukan dosen. Project dikerjakan kelompok maksimal 3 orang, kalau essay dikerjakan individu. Saya memilih project saat itu, dan bekerja dengan satu teman kelompok saya dari Ukraina.
3. Data Mining
Kuliah ini sangat menarik dan saya suka, karena gaya dosennya yang nyentrik. Kuliah ini merupakan satu-satunya kuliah yang dosennya adalah cewek. Bahasa inggrisnya bagus banget, dan kalau ngomong sayangnya cepet seru seperti dikejar hantu 😀 *peace ya Bu 😀 Cantik banget dosennya, juga pintar menjelaskan. Nah, menariknya kuliah ini juga berat, karena harus melewati 3 tahap untuk lulus, yaitu ujian tulis, lab, dan project. Jika lab kita gagal maka keseluruhan kuliah Data mining itu gagal, meskipun nilai ujian tulis kita sempurna dan project kita bagus. Di mata kuliah ini saya mempelajari bahasa pemrograman yang banar-benar baru buat saya yaitu R dan C++.
- Lecture. Ujiannya sifatnya open notes dan sudah diberi mock test, sehingga kita punya gambaran ujiannya akan seperti apa. Terdiri dari ujian mid semester dan ujian akhir semsester.
- Lab. Menggunakan bahasa R, terdapat 8 kali pertemuan dalam satu semester dan harus menyelesaikan 4 report per topiknya. Menariknya kita membuat program tidak building from scratch tapi sudah ada rangkanya. Mudah? Tidak selalu, karena kita harus paham dengan kode yang tertulis sebelumnya untuk menjawab permasalahan yang diberikan. Salah satu report ada yang fail maka nilai lab adalah fail. 😀 Jadi kalau mau lulus, semua report harus lulus.
- Project. Wajib menggunakan bahasa dari keluarga C. Harus building from scratch. Satu kelompok 3 orang, kami cewek semua, satu dari Polandia dan satu lagi dari India.
4. Adaptive Image Recognition
Sebenarnya kuliah ini juga padat materi dengan banyak sekali urusan matematis di dalamnya. Namun hanya sedikit yang bisa saya serap di kuliah ini, tapi entah mengapa saya bisa mendapatkan nilai tertinggi di kelas di mata kuliah ini. 😀 Nilai project/lab work saya selalu bagus, alhamdulillah. Sementara nilai ujian tulis saya biasa saja. Bahasa yang digunakan di mata kuliah ini adalah Python, pun bahasa yang baru juga buat saya. Dan report harus ditulis di TiddlyWiki, ini juga baru banget di dunia saya 😀
- Lecture. Ujian tulis diberikan di akhir semster, hanya 4 soal, dimana diberi 4 lembar kertas untuk menjawab soal tersebut dan jawabannya bisa panjang-panjang. Diberi mock test juga sebelumnya, namun jumlah soal mock test bisa lebih dari 80 soal teori, dan sifan ujian open notes, tapi hanya yang boleh tulisan tangan. Hasil print out tidak boleh digunakan.
- Lab work. Ada dua hal yang harus dipelajari selain bahasa pemrograman juga masalah membuat report. Jika biasanya saya menggunakan Latex, maka menggunakan TiddlyWiki ini tidak begitu susah, karena ada beberapa syntax yang hampir mirip. Petunjuk apa yang harus dilakukan di lab work sangat jelas, pun dengan programnya. Kita diberi skeleton program dan juga sudah diberi beberapa modul yang siap pakai. Kita hanya disuruh memodifikasi di beberapa bagian. Memang harus memahami modul yang satu dengan yang lain untuk menjawab pertanyaan, namun setelah diotak-atik dan tentu saja dengan bantuan Google hal tersebut bisa diselesaikan.
Begitulah kurang lebih informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat buat yang membaca. Tetap semangat menimba ilmu dari mana saja. Belajar itu tidak mengenal batas usia dan waktu, kapan saja, dimana saja, sama siapa saja. Dalam surat Al Mujaadilah ayat 11 : “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui yang kamu kerjakan”. Semoga kita selalu menjadi hamba Allah yang berilmu dan bermanfaat bagi orang lain 🙂
Cheers,
Musim Panas, Warsawa, Polandia