Secara masehi, tahun 2015 segera pada ujungnya. Secara Islam, tahun baru memang sudah lewat. Dua jenis tahun baru yang dilalui setiap tahunnya. Di awal tahun selalu membuat target, untuk sekedar motivasi, membangkitkan semangat. Di akhir tahun selalu berkotemplasi apa saja yang kurang selama satu tahun ke belakang, sudah sejauh mana menelurkan manfaat, seproduktif apa hari-hari kita selama satu tahun itu, dan banyak lagi hal-hal yang perlu dikoreksi. Namun, tak pernah terlewatkan pula momen untuk selalu bersyukur telah diberi karunia yang begitu besarnya sama Allah hingga pada titik ini.
Menulis adalah salah satu target di setiap tahunnya. Selalu ingin meningkatkan kuantitas maupun kualitas penulisan baik secara tata bahasa maupun pemahaman. Baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Baik penulisan ilmiah yang bersifat akademis maupun menulis gaya santai ala-ala nulis blog seperti ini. Baik yang banyak pembacanya maupun ada yang tidak mau dan tidak sekalipun tertarik untuk membaca, apapun itu YANG PENTING NULIS 😀 . Rasanya diri ini selalu kurang, lantas bisa apa kalau gak terus belajar, terus mengasah diri, terus menerima masukan dari orang-orang sekitar saya. Ya, itulah yang hanya saya bisa lakukan, meski tak jarang dengan mood yang naik turun 😀 .Butuh manajemen stress, manajemen emosi, manajemen hati, manajemen fikiran agar lebih baik ke depannya.
Dari judul postingan ini sok banget rasanya, kayak saya ini penulis best seller aja ya. Sok-sok memotivasi 😀 Saya bukan penulis handal, hanya sebutir debu yang punya cita-cita menelurkan paper-paper dan buku-buku yang bermanfaat nantinya. Meski entah kapan terealisasi, mimpi kan tidak dilarang, jadi ya banyakin mimpi dulu deh, sambil komat kamit baca doa 😀 . Menulis memang
tidak mudah. Tidak mudah lagi kalau tidak pernah dimulai. Biar gak ribet kalau mau mulai , jangan menggunakan parameter dengan yang sudah penulis best seller dulu, karena akan membuat kita kerdil keberanian untuk menulis. Yasudah, menulis saja, apa aja, dalam gaya bahasa kita sendiri. Ada kritik terima, jika cocok perbaiki, jika tidak cocok dan kritiknya seperti tidak membangun ya lempar saja ke laut. Beres kan 😀 No baper (read: bawa perasaan) ya, jangan dikit-dikit baper 😀 Catatan ini sebenarnya sebagai tanda pengingat saya pribadi, untuk lebih rajin membaca dan juga menulis lagi.
Menulis Blog
Sejak tahun 2008 saya menjadi penulis blog yang moodnya susah banget diatur *banyak alasan* 😀 Awalnya dulu tulisan-tulisan saya bahasanya masih ancur banget (memang sekarang enggak ancur gitu? | Kok PD? :D). Akhirnya saya mencoba meng-encourage diri saya sendiri untuk membuat tulisan setidaknya satu artikel setiap bulannya. Meskipun kadang isinya gak jelas, karena jargon YANG PENTING NULIS tadi akhirnya terealisasilah rencana itu. Alhamdulillah mulai tahun 2013 rencana itu tidak hanya wacana, sampai tahun 2015 saat ini masih terus menulis blog. Semoga tetap istiqomah 😀
Menulis Paper
Terus terang, ini awalnya hanya karena saya mahasiswa S2 di ITS. Dosen-dosennya greget banget untuk membimbing dalam penelitian dan publikasi. Semoga setelah lulus ini saya terus menulis paper. Tahun 2015 rasa-rasanya saya mengalami penurunan dalam menulis paper. Hanya satu paper yang bisa terbit dalam kurun waktu tersebut, padahal di tahun 2014 bisa pecah 4 paper (terindeks di Google Scholar). Semoga saya bisa memperbaiki penurunan ini di tahun 2016. Tahun 2015 ini saya masih hectic belajar menjadi dosen baru 😀 *bisa gak sih kalau gak alesan aja* hehe
Menulis Buku
Ini sebenarnya cita-cita dari sejak duduk di bangku kuliah S1, namun kalau saya masih merasakan ketakutan akan bayang-bayang kemampuan saya sendiri yang belum move on. Sampai ada motivasi-motivasi yang silih berganti merasuki dan meracuni saya untuk menulis buku. Ya, beberapa kawan saya sudah menelurkan buku-bukunya, baik yang sifatnya akademis maupun non-akademis. Rasa ingin sekali mencapai seperti mereka. Giliran saya kapan? Semoga di tahun 2016 saya bisa mengawali untuk menulis buku. Di akhir tahun 2015 hanya bayangan ingin nulis buku tentang A, tentang B saja 😀 Sejauh ini masih wacana.
Di pertengahan tahun ini, tahun 2015, ada email dari Sahabat Beasiswa yang dimana salah satu tulisan saya terkait beasiswa, terpilih untuk diterbitkan menjadi buku nantinya. Prosesnya sepertinya cukup lama, mengingat mungkin adanya beberapa kendala. Akhir Oktober 2015 mendapat informasi kalau tulisan saya sedang masuk ke tim editor, dan saya juga telah mengirimkan kembali koreksi dari editor. Semoga tidak ada hambatan untuk proses berikutnya dan segera rilis saja ya 🙂 Aamiin. Menurut informasi yang saya terima sebelumnya, buku tersebut nantinya akan dibagikan secara gratis ke daerah-daerah pelosok dan bekerjasama dengan Pengajar Muda Indonesia Mengajar serta Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Duafa. Tidak ada yang lebih membahagiakan ketika kita bisa bermanfaat untuk orang lain, bukan?
Menulis di Media Lain, seperti kolom opini di Koran
Sempat ada keinginan untuk melakukan ini, karena motivasi dari mas Rahkman Ardi yang tulisannya sudah kemana-mana. Beliau cukup menginspirasi saya selama di Polandia dalam hal tulis-menulis kolom opini. Memotivasi bahwa sebenarnya tulisan itu bisa diuangkan, apalagi untuk yang hobi menulis. Sepertinya saya kurang punya passion kuat disini, karena biasanya pas mulai berhenti di tengah-tengah, hanya saja hal tersebut memang sangat menarik bagi saya. Tak menutup kemungkinan, semoga suatu saat bisa merealisasikannya. Hehe 😀
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ― Pramoedya Ananta Toer
Keep spirit on writing! See you in the next post!
–@Surabaya, pagi sejuk.