Setelah hampir 9 bulan yang lalu terlibat dalam acara syuting video promosi kampus, akhirnya rilis juga. Kalau mau ngintip proses di balik layar, bisa dilihat disini, saya hanya mengambil beberapa gambar yang di post oleh International Office Warsaw University of Technology (WUT), Polandia.
Acara syuting sendiri dilakukan pada musim semi 2014 kemarin, cuaca yang sudah mulai membaik, karena matahari lebih banyak memancarkan kehangatannya. Acara syuting dilakukan 2 hari, jadi ibaratnya minggu ini dan minggu depannya, pagi sampai petang. Sempat saya kuliah di tengah-tengah syuting, karena syuting pagi hari dilanjutkan siang sampai sore.
Rasanya gimana? Capek! Gak kebayang para artis itu kalau syuting sinetron tiap hari ya. Ya, beginilah kalau artis dadakan dan abal-abal pula. š Syuting memang dibiarkan natural tanpa skenario, termasuk proses interview dan sebagainya itu.Ā Seriously saya bilang melelahkan, mana penampilan harus terjaga selama syuting, minimal tidak terlihat capek. Berhubung sayaĀ kalah jauh kalauĀ soalĀ make up sama teman yang lain, akhirnya siĀ make up artist kadang beberapa kali memberi semacam bedak di bagian hidung agar tidak terlihat mengkilat di depan kamera. Kadang kalau masih ingat proses-proses syuting itu rasanya pengen ketawa. š š š Ribet binĀ kesuwen.Ā Di Indonesia gak pernah syuting, ini malah syuting di ibu kota negara lain š Semakin memperjelas kalauĀ artis abal-abal kan? Haha.
Saya pernah bercerita diĀ salah satu postingan saya sebelumnya “Kenapa sih Sar memilih Polandia?“, yaitu salah satunya pada poin 10, jadi duta wisata dadakan. Ya itu, termasuk artis dadakan mungkin ya. Banyak sekali pelajaran yang saya ambil ketika saya kuliah di Polandia. Mahasiswa Indonesia tidak sebanyak saat ini, dan saat itu di WUT hanya saya sama Jodi (S1 exchange Erasmus+ Teknik Sipil), jadiĀ feelingĀ benar-benar asing di kampus sangat terasa. Terlebih dengan pakaian yang saya kenakan, hampir sangat sangat sangat minoritas. Di fakultas saya sendiri, di semester awal saya disana, tak satupun melihat mahasiswa dengan pakaian seperti yang saya kenakan. Nah justru disanalah saya belajar banyak arti menghargai dan melihat banyak teman yang tidak mengasingkan saya meski kalau di analisis saya termasukĀ outlierĀ di antara mereka, baik dari lifeĀ style, budaya, maupun hal-hal prinsip lainnya. Dengan adanya hal tersebut, saya lebih sering cocok bergaul untuk urusan akademik bersama mereka, meski tak jarang juga sesekali makan bersama atau ke kafe bareng sekedar ngopi untuk melakukan diskusi ringan.Ā Meskipun demikian, penuh syukur saya ucapkan alhamdulillah, saya masih bisa bergaul dengan banyak teman dari berbagai negara dan mereka sangat baik kepada saya. Tak sedikit bingkisan manis dan kejutan-kejutan kecil saya terima dari mereka.Ā My eyes start watering for no reason right now. Terharu š
Pada dasarnya saat video ini rilis, cukup mengingatkan saya akan banyak kenangan yang super duperĀ amazing selama saya kuliah di WUT. Cerita selama kuliah juga beberapa kali telah saya tulis dalam blog ini. Perjuangan selama kuliahĀ benar-benar ada. Ada beban di pundak yang tidak ringan untukĀ dipikul yaituĀ membawa nama baik keluarga, kampus ITS, Indonesia, dan Islam.Ā Miss you muchĀ WUT!Ā Miss you my friends!
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=OsNiJG8ms5U]
@Malang, sejuk
Cie… Dadi artis dadakan cie… Mantabo…
Honestly, kayak gini itu melelahkan mas… š