Pesona Praha (1)

[9 II] Sambungan dari postingan sebelumnya terkait jalan-jalan ke Berlin, sekarang giliran Praha. Praha adalah ibukota Republik Ceko. Pasti tau produk sepatu Bata kan? Itu dari Ceko lho, info dari sini. Praha, adalah salah satu tempat yang indah yang baru saya ketahui sejak datang ke Eropa. Tidak begitu luas dibanding dengan Berlin, namun menyimpan pesona yang luar biasa, terutama banyak bangunan-bangunan tua yang masih terasa nuansa “Eropa”nya. The weather is much better here, meskipun agak mendung, namun tidak berangin seperti di Berlin, sehingga cocok untuk jalan-jalan. Memang waktu terbaik buat jalan-jalan bukan di musim winter seperti ini sebenarnya, atau kalu memang mau jalan-jalan siapkan amunisi untuk berbaju tebal atau dobel-dobel, dan yang paling penting jangan lupa sarung tangan. Saya pribadi kemarin memakai sekian lapis baju ditambah sweater dan jumper plus coat luar 😀 Sedikit lebay, tapi setidaknya itu salah satu cara untuk bertahan. Karena di sebagian tempat bersalju, jadi winter trip second round ini memang lebih menantang cuacanya dari winter trip sebelumnya.

**** Mata Uang Praha (CKZ) ***

C360_2015-02-14-11-49-47-955

Perjalanan yang sebelum-sebelumnya ke negara dengan mata uang Euro, sehingga pada kali ini agak sedikit menarik karena di Praha, menggunakan mata uang negaranya sendiri yaitu CKZ. Di Poland juga sama sih, masih menggunakan mata uang sendiri yaitu zloty (zl) atau PLN. 1 CKZ bernilai sekitar 28 EUR pada saat itu. Misalkan kalau gak mau ribet, tinggal menggunakan mesin ATM , sepanjang kartunya ada logo VISA atau Mastercard dapat digunakan langsung untuk tarik tunai mata uang negara tersebut. Ada potongan? Pasti ada, tapi tidak banyak, dan selisihnya tidak jauh-jauh amat. Atau pilihan lain bawa mata uang Euro sebelum berangkat, tapi jangan banyak-banyak, atau terserah deh enaknya gimana. Kalau saya prefer yang praktis, melihat kebutuhan yang akan dibeli dan sekiranya tidak butuh terlalu banyak, tidak perlu bawa uang tunai banyak-banyak. Kemarin tarik 20 EUR untuk sehari semalem, itu sudah dapat banyak di Praha, dan ini sisa uang dari Praha. Uang kertas 100 CKZ dan pecahan koin 2 CKZ.

*** Transportasi ****

IMG_20150209_121646534

Central Bus Station di Praha Florence

Berbeda dengan di Berlin, one day ticket di Praha terhitung 24 jam, jadi misalkan mengaktifkan tiket jam 12 siang, maka expired tiket tersebut akan habis pada jam 12 siang keesokan harinya. Kalau di Berlin sudah harus beli tiket lagi 😀 karena aktif cuma sampai jam 3 pagi. Tiket ini juga berlaku untuk keseluruhan media transportasi. Tiket ini kami dapatkan di bus station semacam di loket information center dekat dengan mesin ATM  (beli tiket bukan di mesin tiket seperti biasanya, bisa juga pakai mesin). Harganya 110 CKZ atau setara dengan 4 EUR ( kurang lebih), bisa dibilang harga ini murah.C360_2015-02-14-11-55-07-966

One day ticket di Praha

Kalau dirinci untuk transportasi pengeluarannya seperti berikut :

  1.   Berlin – Praha, menggunakan Eurolines harga 23 EUR
  2. One day tiket 110 CKZ (+/- 4 EUR)
  3. Karena tujuan selanjutnya Vienna, maka perjalanan Praha – Vienna, menggunakan OBB Railjet seharga 19 EUR.

IMG_20150209_121511155_HDR

Eurolines bus. Mahal, meski 23 EUR ini sudah harga promo, tapi tergolong mahal, kalau untuk kenyamanan bus-nya jangan ditanya.Wifi kenceng, sandarannya empuk dan enak, juga dapat minum satu botol serta coklat (kalau di Indonesia setara bus patas perjalanan antar kota).

IMG_20150209_122932753_Fotor_Collage

Bagus metro stationnya, suka lihatnya, dan direction nya lebih jelas 😀 *tidak membingungkan*.

IMG_20150210_050414933#1

Saya pikir sebelumnya, eskalator yang ada di Paris (tepatnya di postingan saya sebelumnya), eskalator itu sudah termasuk paling panjang sejauh yang saya temui saat ini, ternyata ada yang lebih panjang dan curam lagi di Praha 😀 *ternyata ya, diatas langit selalu masih ada langit, makanya jangan sombong #eh #gaknyambung * 😀

*** Penginapan ***

Masih sama dengan pemesanan penginapan sebelumnya, kita menggunakan hostelworld dan memilih Mango Hostel. Saya sarankan untuk menginap disini saat di Praha (gak maksa juga sih), karena tempatnya sangat strategis di area Old Town, dan area wisata yang bisa dijangkau dengan jalan kaki. Hanya 50 meter dari Prague Castle. Kasurnya sangat enak, empuk, dan nyaman, selimutnya tebal dan hangat, meski heater sudah maksimal kamar tetap dingin, dengan kasur yang nyaman tidurnya enak, dan segar keesokan harinya. Kamarnya juga wangi begitu pula dengan kamar mandinya yang letaknya di dalam. Hanya saja tempat tidur yang bertingkat itu terlalu tinggi, jadi sempet was-was kalau jatuh 😀 karena kebetulan saya dapat bagian untuk tidur diatas. Harga semalam sangat terjangkau, untuk ukuran female room dengan isi 8 orang, harganya 7 EUR. Karena biasanya female room harganya selalu lebih mahal, dibandingkan mixed room (selisih 2-3 EUR per orang, per malam). Meski demikian, saya tetap nyaman untuk memilih female room.

*** Tempat Makan ***

Saya rekomendasikan untuk ke tempat makan Restauran Vietnam, vegan restaurant “Loving Hut“. Alamatnya di  Vinorahdy, Praha, Lodynska 216/35. Kita menemukan ini karena sebelumnya kita sempat hopeless mencari restaurant masakan Jawa, yang direkomendasikan teman Dhea. Ternyata Restauran Jawa yang kita cari itu sudah tutup dan tidak beroperasi lagi, karena sudah lesu akhirnya dengan bantuan peta offline, CityMaps2Go mampir ke vegan restaurant, yang cukup mengobati kekecewaan kami 🙂 Dengan harga yang terjangkau kita bisa menikmati semur tahu tempe 😀 dan rasanya cocok sama lidah orang Asia 😀 Model prasmanan, jadi kita bisa ambil apa saja sesuai menu yang ada disitu, kemudian harganya ditentukan berdasarkan berat dari makanan tersebut.

C360_2015-02-09-17-38-13-128#1

Saat itu saya ambil semur tahu tempe, plus brokoli goreng, dan risoles sayur (isinya jamur, mie, wortel, dan kubis) harganya cuma 2 EURan, dan kemudian juga sempat membungkus perkedel tahu gedhe harganya 2 EUR sudah dapat 4 😀

Ada yang menarik, bahwa setiap kali melihat orang yang memesan makanan nasinya selalu sedikit, mungkin hanya 2 sendok makan, tapi lauknya banyak. Sungguh kebalikan dengan saya dan Dhea waktu itu hihihi. Semacam butuh tenaga besar, sehingga butuh makan nasi banyak atau karena memang lambung kita sudah terbiasa baru kenyang kalau makan nasi banyak? Entahlah. Yang jelas dengan porsi segitu saya sudah full 😀

Postingan ini bersambung ya, ke Pesona Praha bagian kedua. See you 🙂

PS : Semua foto adalah koleksi pribadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *