Membayangkan tidur di kasur rumah Nganjuk setelah perjalanan belasan jam, setelah delay sejam di Doha. Membayangkan besok sholat Idul Fitri bersama keluarga, bercanda tawa dengan cerita, melepas penat, menyembuhkan jet-lag, ternyata memang saya hanya bisa sebatas berencana. Kehendak Illahi memang tidak dapat dielakkan, apalagi sesuatu yang tidak pasti seperti kejadian alam. Erupsi gunung Raung yang membuat semua penerbangan ke Surabaya dan Malang ditutup hari ini. Cukup kaget, Tuhan sedang kasih kejutan apa? Pesawat yang terbang dari Jakarta ke Malang, sampai balik kucing kembali lagi ke Jakarta, karena tiba-tiba ada asap.
Orang tua di sana di Juanda telah menjemput, sementara di Soekarno Hatta saya masih dengan kerempongan mengurus ini itu, dan dilempar sini situ. Ya, keadaannya semua orang lagi bingung, semua petugas Garuda pun nampak kebingungan, yang pada akhirnya semuanya bisa teratasi dengan baik, meski dengan antrian yang tidak bisa dibilang sedikit. Garuda menanggung segala sesuatu terkait penginapan dan makan. Masih bersyukur karena tiket saya ‘terusan’ dan kondisi transit, sehingga saya termasuk hitungan untuk diberi fasilitas tambahan karena kejadian hari ini. Kalau tidak kondisi transit (berangkat dari Jakarta ke Surabaya) one way, tidak dapat fasilitas yang sama.
Garuda sangat bertanggung jawab, sehingga saat tulisan ini dibuat, saya sedang di hotel berbintang empat, yang harga per kamar semalam Rp 700.000,-. Di kamar seluas ini saya tidur seorang diri, menikmati ke-jetlag an saya seorang diri. Kita semua diantar jemput dari bandara ke hotel, berikut juga paket makan malam dan sarapan buat besok pagi. Semua ditanggung Garuda. Sopir yang mengantar pun sangat ramah. Bapak sopir cerita kalau beliau belum berhenti angkut penumpang Soetta-Hotel dari siang hari ini.
Saya tidak sendiri, karena sebagian dari kami mempunyai nasib sama pada malam hari ini. Tak henti-hentinya saya bersyukur, Tuhan sedang memberi kejutan. termasuk cerita mengesankan saat lebaran tahun ini. Alhamdulillah. Saat akan boarding dari Warsawa saya pamit sama supervisor saya dari ITS yang baik hati sekali Pak Hari Ginardi. Beliau mengikuti perjalanan saya, dan ngetrack pesawat saya, karena untuk transit di Doha sebenarnya saya hanya punya waktu 1.5 jam. Hamad International airport yang segedhe itu membuat saya cukup lari-larian malam itu, dan pada akhirnya ternyata delay. Pak Hari juga lengkap memberikan informasi tentang gate nomor berapa yang harus dicapai saat itu, membantu sekali. Saya terus update ke beliau kondisi saya, termasuk saat landing. Beliau juga yang memberi tahu saya pertama kali bandara Juanda ditutup hari ini. Dengan lemes tanpa daya, sambil melihat koper bagasi saya yang tak kunjung datang, ketika saya membaca pesan beliau. Beliau memberi saran, coba dialihkan ke Jogja dan ke Solo.
Ternyata penerbangan Joga atau Solo malam ini juga sudah penuh, dan juga jadwal maskapai lain juga penuh. Tak ada pilihan lain, “tidur di bandara” saya pikir saat itu, namun ternyata banyak orang mengajukan klaim, dan pihak Garuda memberi tahu bahwa memberi penginapan untuk yang tidak jadi berangkat hari ini dan dijadwalkan besok pagi. Semoga besok cuaca lebih bersahabat dan saya bisa merasakan lebaran di tanah kelahiran saya, Nganjuk. Aamiin.
Saya terima kasih kepada teman-teman yang menawarkan bantuan dan rasa simpatinya. Saya mungkin tidak bisa menjelaskan satu per satu secara rinci, hingga saya tulislah blog ini, semoga bisa menjawab pertanyaan teman-teman. Alhamdulillah saya baik-baik saja 🙂 Terima kasih juga atas ucapan ulang tahun-nya yang tiba-tiba membanjiri inbox, mungkin saya tidak optimal membalas ucapan kalian satu per satu. Tapi percayalah kalian begitu istimewa. Semoga Allah memberi kebahagiaan yang berlimpah buat kalian. Terima kasih ya teman-teman, meski histori birthday udah aku hapus, ternyata some of you masih mengingatnya. Setiap pertambahan umur rasanya masih banyak yang perlu diperbaiki. Semoga doa baik kalian berbalik juga kepada kalian yang mendoakan.
Selamat Idul Fitri ya teman-teman. Taqoballalahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir batin ya 🙂 Sampai Jumpa!
~Jakarta, 16 Juli 2015, 11.00 PM
PS : Artikel lanjutan (Drama Lebaran : Akhirnya Sampai Rumah) silakan baca disini.
tahun ini mengesankan? Masya allah… smg bs ketemu :p
Iya Izzah, menjadi cerita yang manis dikenang. Terima kasih Izzah manis. Maaf lahir batin ya. See you 🙂
Selamat bertambah umur Mbak Sari..
Semoga makin banyak keberkahan yang melimpahi.
Makin dikuatkan hati dan langkahnya buat menghadapi tantangan kedepan.
Amin.
Selamat hari raya idul fitri juga.
Mohon maaf lahir dan bathin.
Semoga bisa segera ketemu dan maaf2an langsung 😀
Terima kasih Lel.. Aamiin.. aamiin, aamiin.. 🙂
Maaf lahir batin juga ya Lel, selamat berlebaran di Kumamoto. InsyaAllah nani kita bertemu langsung di ITS, ya 🙂