Alhamdulillah, ketika kita sering berinteraksi dengan banyak orang maka sejatinya secara tidak langsung diri kita sudah dapat melakukan pengenalan pola karakter lawan bicara kita, mulai dari bagaimana mereka merespon, bagaimana mereka memberi pendapat tanpa menekan, bagaimana mereka menerima kritik, bagaimana mereka mendengarkan tanpa toxic dan lain sebagainya. Buat saya pribadi, mencari teman diskusi yang pas adalah suatu seni komunikasi yang bisa memunculkan persepsi yang berbeda. Oleh karena itu, terkadang kita perlu memfilter terlebih dahulu kita akan mendiskusikan apa dan lebih tepat diskusi ke siapa. Tidak ada rumus saklek, cuma kita sendiri yang bisa menilai kita lebih nyaman berkomunikasi dengan siapa dan ini subjektif.
Teman diskusi yang nyaman yang seperti apa?
1. Buat saya teman diskusi yang nyaman itu yang jelas dia berpengalaman atau setidaknya memiliki similar case dengan problem yang akan kita selesaikan. Karena tentunya akan sangat melelahkan jika lawan bicara kita tidak memahami betul apa yang akan kita bicarakan. Untuk beberapa case tertentu, level pendidikan, jenis pekerjaan, gender, etc does matter. Jadi, emang perlu dipastikan kita mau bahas apa ke siapa.
2. Ada solusi. Ini penting banget, karena butuhnya diskusi, bukan hanya curhat yang butuh didengarkan saja. Ruang pandang lawan bicara itu dibutuhkan. Jika dirasa kurang, mungkin memang bukan kapasitas mereka, berarti cari lagi yang pas or at least kita bisa memilahnya case by case hal apa yang perlu didiskusikan ke dia.
3. Bijak dan empati terhadap problem yang akan kita ceritakan. Kita memang tidak akan pernah bisa benar-benar merasakan yang orang lain alami, setidaknya jika kita tidak pernah berada di kondisi itu kita cukup menjadi pendengar yang baik dan bisa menyarankan untuk diskusi ke teman lain yang memiliki kapasitas dalam hal tersebut itu sudah sangat membantu.
4. Tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan dan menghakimi jika berbeda pendapat. Memandang dari sudut pandang yang berbeda akan lebih baik, menyampaikan pros and consnya juga lebih membuka wawasan.
5. Tidak OOT (out of topic). Terkadang ada ya, kita bahas apa diresponnya apa. Ini sama seperti kita tanya apa dijawabnya apa. Tidak masalah, sementara kita terima saja barangkali ada yang bisa diambil manfaatnya. Kalau emang dirasa gak relate, daripada lelah hayati sebaiknya mundur teratur.
6. Tidak toxic positivity dengan menerima perbedaan pendapat lawan bicara, menerima tanpa harus menghakimi jika berbeda pandangan, karena sebenarnya sangat wajar sekali jika ada perbedaan pendapat saat proses diskusi, yang membedakan dia terlihat egois atau tidak.
7. Selalu mengingatkan dalam hal ketaatan kepadaNya. Karena sebenarnya tak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya, jadi mencari teman yang taat kepada Allah dan RasulNya juga bisa membuat diri ini menjadi lebih mantap dalam menentukan pilihan. Apa-apa yang disandingkan dengan kebutuhan akhirat, langkah di dunia menjadi lebih ringan. InsyaAllah.
Itu tadi menurut sudut pandang saya tentang teman diskusi yang nyaman, saya rasa setiap orang ingin didengarkan, ingin dihargai, maka sebaiknya kita bisa memposisikan diri untuk setidaknya tidak menambah beban masalah teman-teman yang berdiskusi dengan kita. Diam atau mendengarkan saja lebih baik kalau memang merasa tidak punya kapasitas ilmu atau pengalaman atau pun tenaga untuk membantu.
Mencari teman diskusi yang nyaman juga salah satu bentuk usaha atau ikhtiyar kita sembari selalu bertawakal kepada Allah sebagai satu-satunya dzat yang mampu menjaga dan menunjukkan apa yang terbaik untuk kita. Keputusan terbaik nantinya tetap ditentukanNya. Memang tidak sebaiknya sepenuhnya tergantung kepada manusia sehingga andaikata tidak ketemu teman diskusi sesuai harapan kita, kita tidak terlalu kecewa.
Semoga Allah selalu menjaga kita semua, dipertemukan dengan orang yang baik sebagai perpanjangan kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh Allah. Sekarang, tinggal bagaimana kita selalu berusaha menjadi orang yang baik, orang yang yang dicintai Allah dan selalu diberi perlindungan olehNya. MasyaAllah.
Selamat berakhir pekan teman-teman.
@baiti jannati, pagi dingin