[Matlab] Menghitung Jumlah Kombinasi dalam Matrix

Ini merupakan salah satu contoh code yang digunakan untuk menghitung jumlah kombinasi dalam matriks. Misalnya diberikan contoh data_matrix yang berukuran 1×6 seperti pada baris code, dan disediakan matriks berukuran 5×5 untuk menampung jumlah kombinasi dari data_matrix. Diberikan contoh output yang diharapkan seperti berikut :

Screen Shot 2014-07-14 at 11.40.52 pm

Pada data_matrix dibuat sebuah increment index dengan cara :

  • data_matrix –> 2, 3, 4, 2, 3 ,3 dimana kombinasi akan ditulis (a- b), a didapatkan dari index pertama, b didapatkan dari index kedua, dan seterusnya. Jika dibuat sebagai rumus maka a=index ke-i, dan b adalah index ke-i +1. Selanjutnya, kombinasi akan dibuat seperti berikut :
  • Kombinasi 2 – 3 menghasilkan 1
  • Kombinasi 3 – 4 menghasilkan 1
  • Kombinasi 4 – 2 menghasilkan 1
  • Kombinsi 2 – 3 menghasilkan 2 (ditambah 1, karena kombinasi 2-3 sudah terdapat pada proses sebelumnya)
  • Kombinasi 3-3 menghasilkan 1

Hasil tersebut diletakkan dalam matriks, dimana baris adalah a dan kolom adalah b. Di bawah ini adalah contoh code untuk membangun penyelesaian masalah tersebut.

[code language=”matlab”]
clear
clc

data_matrix = [2 3 4 2 3 3]; % contoh matrix
ukuran_matrix = 5; % kombinasi matrix yang akan dibentuk

fdcm = zeros(ukuran_matrix, ukuran_matrix);
for a=1:size(data_matrix,2)-1
b=a+1;
for i=1:ukuran_matrix
for j=1:ukuran_matrix
if(i==data_matrix(a) && j==data_matrix(b))
fdcm(i,j)=fdcm(i,j)+1
end
end
end
end
[/code]

Selamat mencoba 🙂 To: @Evy Kamilah 🙂

Female Developer Surabaya Edisi Kartinian

Slide1Ilustrator by http://femaledev.com/kartinian/index.html

Surabaya, 20 April 2014

Yap..yap..yap..Kita semua tahu kalau dalam bulan April itu ada satu tanggal istimewa, yang sudah menjamur diperingati sebagai hari bangkitnya perempuan, dimana emansipasi wanita dicetuskan oleh salah satu pahlawan wanita kita yaitu R.A.Kartini. Nah, di jaman sekarang, tentunya kita sudah tidak asing dengan yang namanya teknologi, dan tidak sedikit wanita yang telah terlibat di dalamnya. Untuk mengenang jasa R.A Kartini dan keterkaitan dengan perkembangan antara teknologi dan wanita di jaman sekarang,  that’s why lahirlah event yang diberi nama //femaledev Kartinian 😀 . Kegiatan ini serempak dihadirkan di 5 kota yaitu Pontianak, Semarang, Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Female developer dari masing-masing kota menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat bermanfaat buat masyarakat dengan tema Budaya dan Sosial. Jikala teman-teman ingin melihat apa saja aplikasi yang dibuat para female developer di masing-masing kota bisa melihat di Twitter @femaledev .

DSC01949_Fotor_Fotor_Collage2

//femaledev Kartinian  Surabaya.

//femaledev Surabaya sendiri menghasilkan sebuah aplikasi yang dinamakan Surabaya Heritage yang berisi mengenai informasi tempat bersejarah yang ada di Surabaya. Ide ini muncul karena kebanyakan dari kami sebagai developer adalah orang luar Surabaya, yang membutuhkan tempat yang tidak hanya sekedar wisata mall saja 😀 . Yap, hematnya kita ingin tetap melestarikan sejarah. Kami merilis aplikasi Surabaya Heritage hari ini dengan versi alpha (yaelah.. :D) dengan kemampuan masing-masing developer yang berbeda-beda. Disana uniknya! Kolaborasi dengan 10 female developer Surabaya Heritage bisa dibilang tidak gampang, karena dalam setiap pertemuan kita tidak pernah bisa berkumpul 10 orang, dan teman-teman juga disibukkan karena musim UTS. Kalau dihitung-hitung 2 minggu kita membangun app ini sampai rilis versi alpha. Awalnya saya pribadi gak tau harus berbuat apa 😀 , karena teknologi begitu cepat berjalan, sementara sekarang-sekarang ini saya lebih banyak nyetir Matlab buat oprek metode [kontribusi], biasanya sering beud pakek Java dekstop apps, sementara saat ini butuhnya web apps 😀 . Jadinya, berkolaborasi dengan developer-developer ini membuat otak saya refresh dan bisa belajar ilmu baru yang sebelumnya belum pernah saya tahu. Dalam proses building application ini, kita menggunakan HTML5, PHP, dan Javascript., sementaraDBMS yang kita gunakan adalah MySQL dengan hosting [sementara] gratisan #ups 😀 . engan menggunakan PhoneGap, kita juga bisa men-generate aplikasi ini ke dalam bentuk .apk, sehingga dapat digunakan untuk mobile berbasis Android. Selain itu, kita juga belajar mengenai web service dan session  yang lumayan bikin puyeng (Nabilla, red). 😀  Continue reading

Tentang Workshop Publikasi Jurnal/Artikel Ilmiah

Barangkali tidak sekali dua kali saya mengikuti pelatihan semacam ini, karena semenjak studi Master saya ini, saya hampir selalu menyempatkan datang untuk workshop mengenai penulisan artikel ilmiah, publikasi internasional, penulisan jurnal, atau yang topik workshop yang serumpun dengan itu. Hanya karena sudah menjadi dari kewajiban saya yang mempunyai cita-cita sebagai tenaga pendidik sekaligus researcher, rasa-rasanya kadang-kadang saya menyanyangkan kalau tidak bisa hadir dalam workshop ini. Posisi saya saat ini adalah mahasiswa yang selalu haus akan ilmu, jadi tulisan saya ini tidak atau bukan berarti saya orang yang sudah paham benar dan ahli dalam penulisan ilmiah. Jadi ini asal curhat dan cuap-cuap saja, barangkali menghadirkan manfaat jadinya alhamdulillah 😀 . Biasanya acara-acara seperti ini menghadirkan para pembicara yang super keren, yang ahli di bidangnya. Mostly  para doktor dan professor ini telah mengenyam pendidikan di luar negeri, yang kemudian mengadopsi ilmu-ilmu mereka selama belajar di luar negeri untuk dideseminasikan di acara-acara seperti ini. Secara tidak langsung saya berasa belajar di LN *kalau ini agak lebay [dikit]* :D, karena kebanyakan dari beliau-beliau bilang ‘Pengalaman saya di negara X begini,’ ‘kalau di negara A metode ini itu begini’, dst . Kan jadi belajar dari beberapa negara dalam satu waktu, being nice of learning. Wah jadi banyak basa-basi-nya nih. Oke cekidot gan!
Capture

Jadi ceritanya tadi siang saya dan kawan-kawan dari S2 dan S3 berbondong-bondong datang ke acara yang bertajuk “Strategi Menembus Jurnal Bereputasi” oleh Dr. Dhany Arifianto, ST, M.Eng dari Teknik Fisika ITS. Acara yang cukup menarik ini dihadiri oleh narasumber yang sudah berkompeten di bidang tulis menulis, spesialisasi di jurusan beliau tentunya. Selain pengalaman dalam tulis menulis beliau juga seorang reviewer jurnal.

Beliau menyampaikan bahwa yang secara umum terkandung dalam sebuah penelitian adalah kita harus bisa spesifik menentukan bidang apa yang mau kita tulis, I mean research interest that you have. You should state it clearly and specifically. Jadi kalau mau nulis, ambil bidang jangan Data Mining saja, harus spesifik Data Mining yang seperti apa, Data Mining sendiri masih terlalu luas, lebih disempitkan lagi hal yang spesifik itu apa di dalam data mining. Selanjutnya, kita harus bisa melihat sasarannya, tujuannya apa, peluangnya seperti apa. Nah, hal-hal ini yang paling tau siapa? Pembimbing. Jadi pembimbing memang mempunyai kewajiban dan andil dalam mengarahkan mahasiswanya dalam proses penulisan ilmiah. Karena pembimbing adalah orang yang setidaknya lebih berpengalaman daripada kita yang masih belajar. *Bisa jadi wancana kalau suatu saat bisa menjadi dosen, semoga bisa bermanfaat dan berkah* 😀 sekedar ngomong #citacita. Peran dosen memang sangat penting dan vital dalam hal ini, sebagai seorang promotor sekaligus yang mengarahkan baik buruknya, dan akan kemana jurnal atau paper tersebut dipublikasikan. Gaya selingkung dalam masing-masing penulisan jurnal juga harus diperhatikan, dan ini tergantung akan dimasukkan kemana jurnal itu. Tidak bisa gaya selingkung jurnal A dibawa ke gaya selingkung jurnal B. Begitu kira-kira 😀

Dan dari sekian yang beliau ceritakan saya tertarik pada 4 poin penting yang biasa dialami Continue reading

[Matlab] Read Multiple Images in a Folder

Hello guys,  in this occasion I would like to share about how to read multiple images in a folder, and save the information into array. This code is conducted by Matlab, that really approachable for graduate students (subjective opinion 😀 ) . I’ll present this code for my lovely friend Ratih, and perhaps is also helpful for you all, because this case is often happened when we talk about classification, clustering, information retrieval in image processing or computer vision.

Well, for instances I have a folder named “capturedImage” as shown in a figure below. In a folder contains 24 images (let’s say 24 different colors below are 24 images hehe..).

Screen Shot 2014-02-21 at 5.42.55 pm

Let’s read the information inside image into code that is described in a brief code below. In every line has its own narrative and may help you to understand what is the code indicate. I’ll take a case about how to get mean among intensities in every image, so I used data_mean to define collected information of all images in a folder through an array. Check this code out.

[code language=”matlab”]
% Cara ini digunakan untuk membaca gambar-gambar dalam satu folder
% dan kemudian meletakkkan nilai fitur gambar tersebut ke dalam sebuah
% array
% =====================================================================

clc
clear

gambar = ‘capturedImage/’; % nama folder "campturedImage"
% mengindetifikasi isi folder dalam file yang berekstensi .JPG
files = dir([gambar,’*.JPG’]);

m=struct2cell(files); % menentukan informasi gambar yang ada dalam folder
data_mean=[]; % inisialisasi awal array

for k=1:size(m,2)
file = [gambar m{1,k}]; % identifikasi nama file beserta path-nya
dataMean = mean(mean((file))) % menghitung mean dari masing-masing gambar
data_mean=[data_mean;dataMean]; % memasukkan data mean ke dalam array
end
[/code]

Ok, that’s all 🙂 As usual the open question to share is free welcome. Thank you and happy coding 🙂

[Matlab] Menambahkan Border pada Gambar

1 Januari 2014, kalender Masehi. Dengan mengucap basmallah, maka lahir postingan pembuka pagi, mengenai how to add border in image using Matlab 🙂 . Ceritanya adalah penasaran dan butuh untuk melengkapi salah satu program klasifikasi yang sedang saya buat,  so that saya buat fungsi yang namanya AddingBorder.m which was conducted by MATLAB environment.

Well, harapannya output program jadi seperti gambar di bawah, gambar bunga, dengan border kotak warna hijau dan ketebalannya bisa di-setting sesuai keinginan 😀

Screen Shot 2014-01-01 at 9.00.30 am

Kurang lebih fungsi yang saya buat seperti dibawah ini :

[code language=”matlab”]
%==============================================================================================
% Author : yuitaarumsari @2013
% Program ini merupakan pengembangan dari forum pada link dibawah
% http://stackoverflow.com/questions/5447150/matlab-image-processing-bound-image-by-a-rectangle
% Fungsi ini digunakan untuk membuat border pada sebuah gambar dengan
% ketebalan tertentu dan warna yang bisa kita customize sendiri.
% OUTPUT : berupa matriks 3 dimensi yang merepresentasikan gambar yang
% telah memiliki border
% INPUT : ‘inputFileGambar’ –> input image
% R, G, B –> warna border yang diinginkan dengan nilai R, G, B
% tertentu
% thick –> ketebalan border yang diinginkan
%==============================================================================================

function [im]=AddingBorder(inputFileGambar,R,G,B,thick)
im=imread(inputFileGambar);
[m n l]=size(im);
x = 1;
y = 1;
w = n;
h = m;

% border samping kanan
im(y:y+h,x:thick,1) = R;
im(y:y+h,x:thick,2) = G;
im(y:y+h,x:thick,3) = B;

% border samping kiri
im(y:y+h,x+w-thick:w,1) = R;
im(y:y+h,x+w-thick:w,2) = G;
im(y:y+h,x+w-thick:w,3) = B;

% border atas
im(y:thick,x:x+w,1) = R;
im(y:thick,x:x+w,2) = G;
im(y:thick,x:x+w,3) = B;

% border bawah
im(y+h-thick:h,x:x+w,1) = R;
im(y+h-thick:h,x:x+w,2) = G;
im(y+h-thick:h,x:x+w,3) = B;
[/code]

Kode diatas  juga saya customize dari forum ini. Untuk penjelasan input dan output sudah saya sertakan dalam code-nya. Cukup simpel sih, hanya googling dan nyoba-nyobanya bikin gemes :D. Makanya benar kata pepatah, thinking simply and it will be simple 😀 .

Sekian, semoga bermanfaat 😀 . Happy coding 🙂

[Java] Baca Teks dan Simpan ke dalam Array Dua Dimensi

Pagi-pagi sambil nge-air putih (minum air putih maksudnya) sambil menikmati dinginnya Surabaya yang tumben-tumbenan. Alhamdulillah :D. Postingan ini muncul karena terinspirasi dari seorang kawan baik nun jauh disana, yang juga sedang menimba ilmu di kampus seberang. Sebuah pertanyaan darinya hingga lahirlah postingan ini :D.  Baiklah kita sapa dulu Betha Nurina Sari :D. Salam #semangat pagi dari Surabaya :D.

Oke langsung aja, jadi diperkirakan ada sebuah kasus semacam demikian :

Screen Shot 2013-12-31 at 8.15.20 am

Gambar diaatas adalah sebuah file plain text, yang berisi informasi seperti diatas, yang tersimpan dalam file kamar.txt. Nah, sekarang bagaimana caranya agar informasi-informasi diatas dapat disimpan ke dalam sebuah tipe data array 2 dimensi ???. Oke kita rancang dulu kebutuhan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di atas. Kebutuhan yag dirinci dapat dibuat sebuah fungsi atau method untuk memudahkan kita dalam mengutak-atik code. Kata suhu-suhu istilah kerennya OOP (Object Oriented Programming).

  1. Fungsi baca file teks, return value Arraylist<String>. Disini nama fungsi-nya saya namakan readTeks, dengan input parameter berupa nama file teks.
  2. Fungsi untuk menyimpan  kata/item dari masing-masing baris, dengan menggunakan pemisah/delimiter spasi. Nama fungsi dinamakan token, dengan input parameter berupa String kalimat (anggap aja per baris itu sebuah kalimat 😀 *alibi bingung ngasih nama variabel) 😀 ).
  3. Fungsi untuk menyimpan semua informasi dalam bentuk array 2 dimensi. Disini saya namakan saveToArray.

Kurang lebih itu fungsi-funsgi yang dibutuhkan, sekarang mari saatnya kita menjahit. Nah dibawah ini kurang lebih jahitan saya.

[code language=”java”]
package TeksProcessing;

import java.io.BufferedReader;
import java.io.File;
import java.io.FileNotFoundException;
import java.io.FileReader;
import java.io.IOException;
import java.util.ArrayList;
import java.util.StringTokenizer;

/**
*
* @author yuitaarumsari
*/
public class ReadTextSaveToArray {
public static ArrayList<String> readTeks(String bacateks) throws FileNotFoundException, IOException {
File bacafile = new File(bacateks);
FileReader inputDokumen = new FileReader(bacafile);
BufferedReader bufferBaca = new BufferedReader(inputDokumen);
StringBuffer content = new StringBuffer();
String barisData;
ArrayList<String> data = new ArrayList<String>();
while ((barisData = bufferBaca.readLine()) != null) {
content.append(barisData);
content.append(System.getProperty(“line.separator”));
data.add(barisData);
}
return data;
}

public static ArrayList<String> token(String kalimat) throws FileNotFoundException, IOException {
ArrayList<String> listKata = new ArrayList<String>();
StringTokenizer token = new StringTokenizer(kalimat, ” “);//pemisahan kata dengan delimiter spasi
while (token.hasMoreTokens()) {
listKata.add(token.nextToken());
}
return listKata;
}

public static String[][] saveToArray(ArrayList<String> input) throws FileNotFoundException, IOException{
String[][] data=new String[input.size()][4];
for (int i = 0; i < input.size(); i++) {
ArrayList<String> item=token(input.get(i));
for (int j = 0; j < item.size(); j++) {
data[i][j]=item.get(j);//memasukkan data ke dalam array
}
}
return data;
}

public static void main(String[] args) throws FileNotFoundException, IOException {
ArrayList<String> listData=readTeks(“kamar.txt”);
String[][] array=saveToArray(listData);
for (int i = 0; i < array.length; i++) {
for (int j = 0; j < array[i].length; j++) {
System.out.print(array[i][j]+”\t”);
}
System.out.println(“”);
}
}

}
[/code]

Hasil program ketika dijalankan akan muncul seperti ini :

Screen Shot 2013-12-31 at 8.31.24 am

Okey, kurang lebih demikian pendapat dan cuap-cuap saya pada pagi ini. Sangat mungkin sekali masih ada banyak cara, selain cara yang saya gunakan, baik melihat dari sisi keefisienan, kompleksitas, dan efektifitas. So, discussions are welcomed :).

Well, terima kasih, semangat pagi, dan salam Java! 😀

[Ngoding di Dapur] : Ayam Kecap Saus Teriyaki

Acara weekend yang biasanya sport class diganti dengan cooking class hari ini. Ya, walau kadang juga “turu” class sih :D. Acara cooking class  ini disponsori oleh dapur kos-nya Evy dan mbak JengHonestlythis is my first time “ngoding” dengan bahan dasar ayam. Kali ini acara “ngoding” sedikit berpindah haluan ke dapur. Berbekal referensi 5 tahun terakhir, akhirnya terpilihlah sebuah algoritma dengan dataset berupa ayam :D. Algoritma tersebut bernama ” AYAM KECAP SAUS TERIYAKI” 😀 😀 :D.

Fotor1109125149_Fotor

Input : [Bahan yang disiapkan]

  • Ayam 1/2 kg,
  • 4 siung bawah putih
  • 1/2 bawang bombai ukuran medium
  • Tomat
  • Daun bawang
  • 2 biji cabe rawit
  • Lada, garam, kecap, saus teriyaki, gula, mentega, minyak goreng, air secukupnya

Pseuducode :

  • Daging ayam ‘dimandikan’ dulu dengan perasan air jeruk nipis dan sedikit garam
  • Goreng ayam dengan sedikit saja minyak, karena saat goreng ayam, dia sudah otomatis mengeluarkan lemak (Ratnasari, 2013)
  • Goreng bawang goreng, untuk taburan sebagai pelengkap.
  • Bawang putih dicincang dan jahe dimemarkan, kemudian ditumis dengan mentega sampai harum. Setelah itu, masukkan irisan bawang bombay.
  • Selanjutnya masukkan ayam yang telah digoreng, masukkan bumbu-bumbu, seperti lada, garam, kecap, saus teriyaki, dan air secukupnya. Ini disesuaikan dengan selera. Just based on wheter fit on your own taste or not.
  • Terakhir, masukkan tomat dan daun bawang, dan cabe kemudian biarkan, sampai bumbunya masuk meresap ke dalam daging ayam

Output :

Tara,…. finally, jadilah sajian ayam kecap saus teriyaki. Simple, kan? 😀 . Tak lupa, sajian tersebut disajikan dengan wortel dan buncis yang direbus dengan sedikit garam. Plus sambal bawang dan kerupuk sebagai pelengkap. Lebih enak disajikan dengan nasi yang masih kebul-kebul. 😀 #maknyus

Acknowledgement

Thanks to Evy dan Mbak Jeng, atas dapur, bantuan, dan support-nya sehingga proses ngoding berjalan dengan lancar :D.

Reference :

http://www.bango.co.id/resep/details/59/ayam-kecap/

Wanita suka Ngoding? Why Not?

Dari judulnya saja mungkin sebagian ada yang mengernyitkan dahi ya? Kalau sedang tidak mengernyitkan dahi mungkin ada yang sedang dipikirkan tentang judul itu. 😀 [kok jadi bahas masalah judul lama-lama :D]. Mostly postingan ini untuk para kaum hawa yang mengaku dirinya nggak begitu suka nge-geek, namun pengen banget bisa ngoding. Nah kalu para pembaca ingin tau apa itu geek  bisa dicek disini.  Sebenarnya tidak ada kata atau istilah yang mengharuskan kita untuk berhenti dalam berusaha selama kita punya keinginan, termasuk keinginan untuk bisa ngoding . It doesn’t matter. 

IMG_20130420_101906

Bukan berarti apa yang saya posting disini, saya sudah termasuk yang “dewo ngoding”. That’s not the point.  Kalau diingat-ingat kembali sekilas info perjalanan saya terdahulu ketika memilih jurusan ilmu komputer saat penjaringan siswa berprestasi akademik ke kampus UB, saya pikir sebelumnya, apa yang akan dilakukan di jurusan ilmu komputer itu akan membuat kartun-kartun, atau lebih ke grafis yang isinya kita tinggal klak klik, drag and drop untuk membuat sebuah aplikasi siap jalan, tanpa harus ruwet dengan barisan kode-kode “aneh”. Masuk semester 3 saya hampir putus asa kuliah di ilmu komputer, karena merasa ini bukan dunia saya, saya gak kuat harus main logika-logika dalam komputer. Saya cinta matematika saat itu, tapi tidak untuk algoritma. Di tengah kegalauan  itu pada akhirnya otak berputar-putar, melawan arus perasaan yang saya rasakan. Berat, namun setelah ditimbang-timbang sudah takdir, mungkin memang rejeki saya, dan harus bertahan disini, mengingat hanya 18 orang dari sekian orang yang telah lolos dalam pagar Penjaringan Siswa Berprestasi (PSB) akademik di seluruh Indonesia di Ilkom UB, akhirnya yok opo carane biar tetap survive disini. Bismillah saya bertekad untuk belajar, walau susah sekali pada awalnya, godaan malas mencoba sangat besar sekali.

Pada tahun ke-4 saya masih belum bisa merasakan apa itu Object Oriented Programming (OOP), jangankan OOP mungkin saya memainkan array 2 dimensi, itu sudah puyeng bukan kepalang [mungkin agak hiperbol sedikit, ya? 😀 tapi itulah faktanya]. Untuk belajar algoritma, harus metani satu-satu dan itu makan waktu yang tidak sebentar. Tanya teman kesana- kemari, tanya beberapa kakak tingkat, dan kadang membuat waktu saya habis hanya bertanya dan bertanya. Bahkan untuk searching  di mbah gugel pun kadang keyword yang  harus saya masukkan apa saya tidak tahu, I don’t know what I don’t know, kurang parah apa coba? :D. Semester 7 adalah awal dimana saya mulai merasakan efek samping dari jurus RTFM dan gugel. Saya terjun langsung saat itu dalam PKL, dan merasakan feel ngoding itu gimana dan seperti apa. Menginjak semester 8 mulai merasakan bahwa ngoding itu jauh lebih menyenangkan daripada membuat dokumentasi. Ngoding  itu lebih mudah daripada harus metani rumus. Passion tumbuh seketika. Saya punya beberapa tips, yang mungkin bisa dibagi sama temen-temen :

Tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar, meskipun diri ini sudah semakin tua. Ibarat istilah Continue reading

Capture Screen pada Mac

Capture screen? It’s so familiar of our hearing, so I take a simple title ;). Kita bisa menggunakan aplikasi GRAB untuk capture screen dengan pilihan selection, window, dan screen.  Hanya saja di dalam grab hasil keluaran gambar yang di-capture mempunyai default extension berupa .tiff. Apa itu .TIFF?  Tagged Image File Format ~ Singkat kata ekstensi dengan .tiff mempunyai kualitas yang tinggi untuk jenis image. Tampak ketika kita upload gambar dengan ekstensi .tiff pada facebook atau wordpress atau mungkin yang lain, akan menolak ketika gambar tersebut diunggah. Ganti aja ekstensinya jadi .jpg atau yang lain, simple  kan? tidak semudah itu, tidak semudah mengubah ekstensi file teks :D. Gambar 1, menunjukkan screen shoot gambar yang tidak bisa diupload  ketika ekstensi .tiff diubah ke .jpg.

Screen Shot 2013-01-23 at 6.26.50 AM

Gambar 1. Screenshoot error when uploading file image (case : wordpress).

Okelah kalau begitu, sederhananya ada cara lain yang sedikit lebih simple daripada harus menggunakan converter untuk mengubah file .tiff menjadi bentuk file image yang lain. Cekidot :

  1. Tekan Command + Shift + 4 –> untuk mengambil gambar secara selection. 
  2. Tekan Command + Shift + 3 –> untuk mengambil gambar secara full-screen
  3. Tekan Commant + Shift + 4 dan kemudian tekan spasi maka akan kelaur kamera kecil. Arahkan kamera tersebut ke dalam dock, keseluruhan menu bar, dekstop, atau window yang lain.

Lantas, pada kemana itu skrinsut-nya? Silakan buka Dekstop, dan temukan semua hasil capture disana. 🙂 Oke deh sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat 🙂

Tambahan from http://guides.macrumors.com/Taking_Screenshots_in_Mac_OS_X

  • Command-Shift-3: Take a screenshot of the screen, and save it as a file on the desktop
  • Command-Shift-4, then select an area: Take a screenshot of an area and save it as a file on the desktop
  • Command-Shift-4, then space, then click a window: Take a screenshot of a window and save it as a file on the desktop
  • Command-Control-Shift-3: Take a screenshot of the screen, and save it to the clipboard
  • Command-Control-Shift-4, then select an area: Take a screenshot of an area and save it to the clipboard
  • Command-Control-Shift-4, then space, then click a window: Take a screenshot of a window and save it to the clipboard

Reference :

Membaca Teks dari JFilechooser

Pada postingan kali ini saya ingin menjelaskan bagaimana kita bisa membaca sebuah file teks yang kita ambil dari JFileChooser. Salah satu komponen dalam java ini membantu kita untuk mempermudah interaksi secara user interface. IDE yang saya gunakan kali ini adalah Netbeans 7.2.

Oke kita mulai terlebih dahulu dengan membuat file .txt yang kita letakkan disembarang direktori,suka-suka hati dah.. 🙂 (Misalnya Anda akan meletakkannya di D:\data\test_meong.txt).

gambar2

Gambar 1. Contoh isi dari file teks test_meong.txt

Setelah kita buat file teks-nya, sekarang kita waktunya mendandani interface yang akan mau kita gunakan. Di sini saya menggunakan komponen label (“Masukkan File”), button (“BROWSE), text area (yang akan digunakan untuk meletakkan isi dari file teks). Pada gambar 2, perhatikan navigator di sidebar sebelah kiri pada Netbeans. Terlihat ada Other Components.  Continue reading