Alhamdulillah, at the first time in my life aku bisa melaksanakan Idul Adha dengan nuansa yang berbeda, dimana tempat rantau kali ini jaraknya ribuan miles. Aku senang sekali menyambut nuansa berbeda ini, sehingga aku mulai mempersiapkan keberangkatanku menuju masjid mulai pukul 7:00 am, mandi, bersih-bersih dan berangkat. Kami di Warsawa tidak sholat Ied di KBRI seperti yang sebagian besar teman-teman Indonesia [yang kuliah di Eropa] alami, karena mungkin jumlah kami yang sedikit disini :), sehingga kami harus menuju masjid untuk melaksanakan sholat Ied. Sebenarnya sholat Ied dimulai pukul 09.00, namun karena jarak antara dorm dan masjid cukup jauh sekitar 30 menit serta ditempuh dengan dua kali naik bus, lebih baik datang awal, daripada terlambat 🙂
Sempat lari-lari pagi menuju bus station saat berangkat karena melihat di aplikasi bahwa 6 menit lagi bus akan berangkat, sementara jalan santai antara dorm dengan bus station berkisar 10 menit. Akhirnya aku berangkat dari bus station Rozbrat sekitar pukul 8:00 menuju Limanowskiego. Cuaca dingin sekali, sampai ketika aku ngos-ngosan waktu lari, dari hidung dan mulut seperti keluar asap 😀 Sampai di bus station Limanowskiego aku berangkat menuju Łowcza, namun aku harus menunggu bus nomor 180 selama 10 menit. Sambil brerjemur dan memandang hamparan langit luas aku bersyukur masih diberi nafas untuk menikmati karuniaNya yang luar biasa. Setelah bus 180 datang, aku pun masuk dan Subhanallah, pemandangan yang mungkin jarang kutemui di hari-hari biasanya, beberapa penumpang perempuan berkerudung, dan apa lagi kalau bukan menuju ke satu tempat yang namanya masjid. Satu sama lain saling melempar senyum, menyambut Idul Adha 1435 H di masjid Warsawa Polandia.
Satu-satunya masjid yang ada di kota Warsawa, Polandia. Masjid ini awalnya hanyalah sebuah vila yang kemudian Continue reading