Vaksinasi COVID-19 Dosis Pertama: Astra Zeneca

Akhirnya dapat giliran juga setelah pada bulan Maret 2021 stok vaksin habis dan menunggu stok berikutnya. Alhamdulillah. Sejak diumumkannya berita vaksin COVID-19 ini, tidak ada keraguan untuk mengikutinya mengingat manfaatnya lebih banyak dibanding mudharatnya. Selain itu, sudah banyak pakar, ahli yang berkecimpung di dalamnya selama satu tahun ini untuk berkontribusi. Alih-alih saling menyalahkan atau membangun teori konspirasi, mereka fokus untuk pengembangan keilmuan yang berdampak luas pada masa pandemi ini. Kita? Seharusnya bisa menyerahkan ke yang “lebih berilmu”.

“Siapa yang ingin dunia, wajib baginya memiliki ilmu. Siapa yang ingin akherat, wajib baginya pula memiliki ilmu.” Maksudnya adalah ilmu sangat dibutuhkan untuk memperoleh dunia dan akherat.

Imam Syafi’i

InsyaAllah, bismillah. Ini pun salah satu bentuk ikhtiyar, kan? Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita semua bisa melalui ini bersama. Kembali normal dan beraktivitas seperti sebelumnya. Aamiin 🤲

Pandemi ini memang menguji kesabaran semua pihak. Sampai saat ini, entah berapa banyak jiwa yang sudah mulai bosan dan melanggar beberapa aturan protokol kesehatan. Abai untuk mencuci tangan, keluar tanpa masker, berkerumun, yang mungkin membuat jengah orang-orang yang benar-benar menjaga. Sebenarnya saat kita menjaga, tentunya kita juga akan melindungi sekitar kita. Jangan sampai kita merugikan orang lain karena kelalaian-kelalaian kita dalam menjaga.  ☘️

Persiapan vaksin

Tidak ada persiapan khusus. Tidur enak sehari sebelumnya. Sarapan dahulu sebelum berangkat. Kondisi tubuh harus dipastikan benar-benar sehat. Saya copykan dari apa yang diinstruksikan di institusi saya ya. Oh ya perlu diketahui bahwa status saya adalah ibu menyusui. Vaksinasi dilakukan pukul 11.00-13.00 WIB pada 24 Mei 2021.

Peserta Vaksinasi diwajibkan untuk :
1. Membawa KTP dan Kartu Pegawai
2. Membawa e-ticket bagi yang memiliki
3. Memakai pakaian longgar dan rapi, makan pagi terlebih dahulu, istirahat yang cukup sebelum pelaksanaan vaksin
4. Tetap menjalankan protokol kesehatan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Membatasi mobilisasi dan interaksi); sebelum, selama menunggu dan setelah pemberian vaksin
5. Membawa surat Rekomendasi Dokter (jika membutuhkan)
6. Khusus untuk peserta dengan hipertensi (tekanan darah tinggi) batas diperbolehkan vaksin 180/100. Peserta akan diperiksa tekanan darah 2x, jika masih tinggi akan kami arahkan tunda vaksinasi dan periksa ke fasilitas kesehatan sesuai rekomendasi ahli jantung pembuluh darah.

Proses Vaksin

Pertama, megisi formulir pendaftaran, cukup yang diisi adalah informasi nama, NIK KTP, Tanggal Lahir, No HP, dan alamat. Formulirnya saya cantumkan di bawah.

yang diisi cukup tabel di atas saja. Sisanya nanti para dokter yang  ngecek untuk screening

Setelah mengisi formulir, nanti akan diarahkan ke bagian-bagian yang perlu dilalui. Singkatnya, saya jelaskan pada poim berikut:

  1. Cek suhu dan tekanan darah
  2. Setelah memenuhi syarat, menuju ke bagian meja screening untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang ada pada formulir itu.
  3. Masuk bilik penyuntikan. Bisa sambil ngobrol sama dokternya. Saya minta disuntik di bagian lengan kanan, karena lengan kiri banyak digunakan untuk menggendong. Ya, sebenarnya buat jaga-jaga saja. Meskipun, setelah suntik saya tidak merasakan pegel linu.
  4. Observasi 15 menit untuk ngecek apakah ada keluhan setelahnya.
  5. Diberi obat paracetamol 3 butir buat jaga-jaga. Tapi, disarankan untuk meminumnya 1 butir setelah jam makan siang, selanjutnya disesuaikan kondisi.
  6. Terima bukti surat vaksinasi COVID-19
  7. Selesai
Kondisi vaksinasi di Samantha Krida UB – dokumentasi pribadi
Kartu Vaksinasi yang didapatkan langsung setelah observasi selesai.

Efek Samping yang Dirasakan

☘️Kalau yang lain mengeluhkan linu di area penyuntikan langsung setelah suntik, saya alhamdulillah tidak. Baru agak linu itu pas sore, tapi itu entah karena efek gendong juga apa bagaimana karena itu tak berlangsung lama. ☘️ Malang agak dingin karena hujan sangat deras, pas pulang vaksinasi itu sudah sore jelang Ashar karena masih ada perlu. Telat makan siang juga. Jadi kayak adem rasane, tapi waktu cek suhu, normal, 36,4 derajat. Habis makan minum paracetamol ☘️ Agak laper, sampai mau tidur malam itu susah merem karena perut kemrucuk. Akhirnya ngemil dulu. ☘️ Malam sekitar pertengahan mau ke dini hari seperti agak summer, cek suhu beberapa kali di angka 36,7-36,8 derajat, kemudian aku minumin paracetamol lagi biar tidak summer. Paracetamol ini bisa diminum per 4 jam sekali dan diminum jika muncul gejala. Setelah minum, aku bubu kembali karena ngantuk sekitar 2 jam an udah keringetan dan gak summer lagi serta lebih syeger. Alhamdulillah. 🌼🌺

Mungkin sementara itu yang aku rasain sampai 25 Mei 2021 dini hari, semoga saja aman ya. Aamiin..🤲 Sehat-sehat semuanya 🧡❤️

Sekian dulu ya. Vaksinasi dosis kedua dikabarkan 3 bulan lagi sekitar bulan Agustus. Terima kasih tim Satgas Covid FILKOM dan UB. Terima kasih RS UB dan terima kasih buat teman-teman yang berdedikasi dalam menjaga ketat protokol kesehatan. Semoga Allah selalu lindungi kita semua. Aamiin 🤲

Sertifikat yang dikirimkan melalui SMS 25 Mei 2021. pukul 03.09 WIB
KIPI Vaksinasi COVID yang diberikan petugas beserta 3 butir parasetamol

🏡🏡🏡 Baitti jannati, belum bisa bubu lagi: disuruh Qiyamul Lail, hujan rintik-rintik sambil memandang N yang bobonya gaya akrobat 🤭

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *