Lihat kambing di kampus. Salah satu aktivitas yang ada di nursery school N terkadang jalan-jalan di sekitar sekolah. Salah satunya pernah jalan-jalan bersama sensei dan teman-temannya ke Okadai daigaku -tempat YahBun studi-, untuk melihat dan memberi makan kambing di kampus.
Berbeda dengan di Indo, daycare di sini seperti sekolah. Anak-anak akan dikelompokkan berdasarkan usianya. Berhubung N masih di private school saat ini, jadi belum terlihat jelas perbedaannya. Ya, karena di private school jumlah anaknya lebih sedikit. Namun, saat visit ke public school (yang N harapannya pindah ke sini kalau sudah ada kuotanya), kelompok anak berdasarkan usia itu jelas. Akan tetapi, pada dasarnya kedua tempat tersebut sama: punya aktivitas yang jadwalnya sudah tersusun rapi. Misal, jam 9-10 snacking time, jam 10-11 playing time, kemudian lunch sampai tidur siang hingga pulang itu sudah terpola dengan teratur.
Bagaimana proses adaptasinya?
N pertama kali masuk daycare bertepatan dengan proses sapih saat usia kurleb 21 bulan, dan ke Okayama di usia 26 bulan. Jadi, kalau ada yang tanya bagaimana penyesuaian pas pertama masuk ke sekolah sini, N butuh waktu 2 hari. Dua hari pertama dia nangis pas datang, pulangnya ceria. Hari pertama itu, kepala sekolahnya yang langsung turun tangan gendong N dan mengajak N bermain sampai nangisnya benar-benar reda. Kebayang ya, dia sendiri yang bukan Japanese kemudian langsung dilepas begitu, butuh adaptasi. Paham banget kondisi N. Kalau di Indo masih ya dulu pertama kali N masuk daycare ya ditunggui dulu, lama-lama pelan-pelan bisa ditinggal. Dulu awal-awal ya butuh waktu, sekitar 1-2 minggu penyesuaian. Jadi, saya bilang rencana Allah jauh lebih indah, karena waktu itu saya yang harus berangkat dulu meninggalkan N dan Ayahnya sementara. Dengan penyesuaian daycare di Indo ternyata secara tidak langsung memiliki dampak yang cukup kuat, terutama dari kemampuan bersosialisasi.
Enaknya kalau di private school lebih fokus, 1 anak bisa 1 sensei. Gak enaknya ya mbayarnya yg jgn ditanya 😆. Tentunya kondisi ini berbeda dengan di public school. Kalau pas visit di public school kapan hari, 1 sensei maksimal pegang 3 anak. Sebenarnya kondisi ini mirip dengan daycare N di Indo, satu terapis, maksimal 3 anak.
Jadi, hari ketiga dan seterusnya, N pergi dan pulang ke/dari sekolah dengan senang hati. Sampai sering ikut da-da da-da sama ortu temennya yang sama-sama sedang menjemput. Alhamdulillah 💕 Kadang pas weekend, pas mau ajak N keluar jalan-jalan bilangnya “N mau berangkat ke sekolah” 😅 “Ya, besok Senin nduk, sik Sabtu iki” 🤠Oh iya, jadi, pas masuk ke nursery school pertama kali ada masa adaptasi, yang mana 4 hari pertama itu 2 jam, 4 hari berikutnya 3 jam dan seterusnya hingga penuh waktu dengan penambahan durasi berkala. Tentunya dengan seperti ini membuat adaptasi semakin ringan prosesnya.
Sama seperti yang saya temui di Indo, daycare di sini, bisa mulai umur 0 bulan, dan apakah half time atau full time itu tergantung kondisi dari orang tuanya. Apakah kedua orang tuanya sama-sama bekerja full time atau hanya salah satu saja yang bekerja. Kalau kedua ortu full time, maka anak otomatis full time juga.
Bagaimana dengan tuition fee?
Terkait tuition fee (kalau di public school) juga tergantung dari penghasilan ortu. Ada subsidi untuk anak dari pemerintah Jepang? Ada, pemerintah juga memberikan ini untuk setiap anak yang tinggal di Jepang. Ini juga tergantung dari penghasilan ortu dan usia anak. Ingat gaes, ini subsidi alias bantuan. Jadi, sebenarnya printilan kebutuhan sekolah di sini itu bisa dibilang buanyak, apalagi dihadapkan dengan 4 musim yang berbeda tentu dari pakaian saja sudah melahap sebagian besar dari subsidi tersebut. Ya, yok opo rek, jer basuki mawa beya, kabeh gegayuhan mbutuhake ragat. Bener, nggak? Hehe. Yasudah, diusahakan saja, InsyaAllah ada jalan. Kalau usia sekitar 2 tahunan yang dibutuhkan mulai training pants, popok, set baju (3 pasang), apron, sapu tangan, cover futon, futon, selimut, tas anak, dll.
Baiklah, sekian informasi yang semoga bermanfaat. Barangkali buat persiapan juga yang mau sekolah di sini. Sekalian mengisi tulisan di blog yang sepertinya vakum karena ownernya sik repot 😅. Terima kasih sudah berkunjung. See you!