Mengembara Ilmu Jilid II (M.Kom)

Setelah melalui tahap S.Kom, akhirnya sejarah ujian sidang pun terasa kembali, dan saat ini berada di tingkat yang lebih tinggi, menuju M.Kom. Alhamdulillah, 3 Juli 2014 dengan segala dukungan, doa, dan kerja penelitian semenjak semester 2, akhirnya bisa mencapai tahap akhir untuk menuntaskan serangkaian kisah perjalanan di tahap Master ini. Meskipun sudah ujian, namun saya tetap tidak bisa melaksanakan yudisium segera, karena masih harus melakukan tahap tambahan yaitu Master exchange ke Warsaw University of Technology di Polandia selama 10 bulan. Saya harus menyelesaikan publikasi sebelum masa exchange  saya berakhir, untuk kemudian dapat yudisium di tahun 2015 nanti. Semoga maksimal. S2 plus..plus total 3 tahun, 2 tahun studi Master, 1 tahun studi Master exchange. Pengalaman yang tidak saya prediksi sebelumnya, saya hanya bisa untuk bersyukur, apapun kekurangan dan kelebihannya, ini sudah menjdi bagian dari rancanganNya yang begitu indah. Salah satu kata teman saya  Freta K. Balladona yang sekarang internship di Jerman dan menjalani puasa Ramadhan 20 jam disana, “Eropa bisa membeli pengalaman lebih dari sekedar cum laude”. Sungguh kalimat itu menjadi motivasi saya untuk terus menggali ilmu sedalam-dalamnya, dimanapun saya berada. Thanks Freta being my sweet lil sist 🙂

Terus terang hari-hari menuju tanggal ujian ditentukan rasa-rasanya tidak mengalami suatu hal yang namanya nervous versi alay. Namun, sehari sebelumnya sempat lemas karena tiba2 diare, gara-gara salah makan waktu buka puasa, jus mangga, buah asam, dan batagor pedas, cukup melengkapi malam tanpa tidur nyenyak sebelum ujian. Persiapan pun jadi kurang maksimal menuju H-sekian jam, meskipun telah ada persiapan yang disiapkan memang jauh-jauh hari sebelumnya. Biasanya saya latihan presentasi terlebih dahulu sebelum ujian sidang, namun kali ini tidak, hampir semua sisa waktu saya gunakan untuk istirahat saja. Ternyata cukup berhasil membuat badan saya lebih fit dengan istirahat cukup meskipun persiapannya saya rasa kurang. Yang saya yakini hanya satu, selama hampir 3 semester saya telah melakukan penelitian bersama teman-teman lab sistem cerdas dan dalam waktu yang cukup lama kami juga saling diskusi dan bertukar pendapat, InsyaAllah semuanya berjalan baik-baik saja. Kehadiran teman-teman sebelum saya masuk ruang sidang juga membuat motivasi tersendiri, karena menjadikan suasana tidak terlalu tegang, dan terkesan lebih nyaman serta menenangkan. Terima kasih teman-teman 🙂

Pada tanggal 3 Juli,saya tidak berjuang sendirian, ada rekan saya satu lab yaitu Abidatul Izzah dan Ratih Kartika Dewi, yang juga ujian di hari yang sama pada jam yang sekuensial, dimulai dari Izzah, saya, dan kemudian Ratih. Sebelumnya, kami mendapat jadwal seminar proposal juga di hari yang sama, dan sekarang kami dapat tersenyum bersama-sama kembali di tanggal yang sama. Alhamdulillah. Semoga tetap keep in touch terkait penelitian ketika telah mengembara di tempat yang berbeda nanti bersama mereka. 🙂

C360_2014-07-03-12-06-04-852_Fotor_Collage

Kehadiran teman-teman adalah kekuatan tersendiri 🙂 Terima kasih

Ucapan terima kasih ini saya mengutip kata pengantar Continue reading

Scientific Meeting III [Part 4] : Jalan-Jalan Lagi

30 Maret 2014

Hari terakhir di Makassar, rasanya waktu cepat berlalu. Teman-teman dari UNJ dan UGM berpamitan denga kami sekitar pukul 06:30 WITA untuk pulang. Sementara delegasi yang tersisa adalah ITS, UPI, dan UI. Hari terakhir ini memang sengaja kami luangkan untuk membeli lagi oleh-oleh yang belum sempat terbeli kemarin. Sebelum berangkat membeli oleh-oleh sama-sama kami sepakat untuk sarapan dulu. Kali ini menu khas Makassar yang lain yaitu Mie Titi. Apa itu Mie Titi? Sejenis mie kering yang diberi kuah maizena ditambahkan dengan daging ayam dan sawi, dan tetap saja mie Titi ini pun disajikan dengan jeruk nipis. Sekilas porsinya tampak sedikit, namun membuat kenyang sekali, sepertinya memang ciri khas dari Makassar, makanan khas yang disajikan adalah makanan berat yang cukup mengenyangkan walaupun secara visual nampak sedikit. Saya memesan es jeruk nipis sebagai teman makan Mie Titi ini. Menurut guide, tidak banyak orang luar Makassar yang suka makan mie Titi, namun setelah saya komposisinya, saya berani mencobanya [karena saya terkadang susah beradaptasi dengan makanan baru *ndeso saktik* hehe]. Kata temen saya dari Aceh, menyebut mie Titi ini Mie Jembatan, karena artinya Titi adalah jembatan. He he he, keragaman buadaya dan bahasa ini membuat saya happy :D. Oh ya dari penginapan ke tempat makan Mie Titi ini kita naik pete-pete . Ada yang tau gak pete-pete itu apa? Pete-pete kalau di Jawa itu angkot :D. Jauh dekat Rp. 3000,- standar lah ya.

Mie Titi

Mie Titi khas Makassar

Sarapan Mie Titi

Sarapan mie Titi bersama delegasi dari UI, Unhas, UPI, dan ITS

Setelah makan mie Titi kita bersama-sama hunting oleh-oleh dan panitia mengatarkan kami (padahal harusnya bukan tanggungan panitia lagi), tapi entahlah seperti cerita di Part 3 bagian Lokasi 5, saya telah bercerita bahwa memang loyalitas dari panitia untuk kami-kami sebagai tamu ini sangat luar biasa. Delegasi yang belanja ini hanya UPI dan ITS, karena delegasi dari UI harus segera meninggalkan tempat menuju ke bandara.

Dengan senang hati panitia yang satu mobil dengan saya mas Dimas dan Mbak Nunung dari UNHAS menjadi  Continue reading

Sekilas Tentang Seminar Woman Can Do IT (Information Technology)

Bulan Maret ini agaknya kebanjiran menghadiri seminar atau pelatihan yang memang dari judulnya menonjolkan peserta perempuan untuk hadir dalam acara-acaranya. Sangat senang bisa mengikuti acara seperti ini, karena bisa menghadirkan passion yang berbeda. Laki-laki bisa IT sudah tumplek blek wes gak karuan akehe (nah loh bahasa Nganjuk-nya keluar 😀 ), tapi kalau perempuan narasumbernya dan prestasinya luar biasa yang gak bisa diremehkan oleh laki-laki itu sudah added value , jadi berasa  excited menghadiri acara seperti ini.  Woman Can Do IT, IT Career for Woman Seminar adalah sebuah acara pada tanggal 276 Maret 2014 yang dikemas dalam bentuk seminar dan menghadirkan narasumber yang luar biasa yaitu Anne Yurico Gultom yang merupakan Senior Oracle Consultan dan Nur Aini Rakhmawati yang nama beliau sungguh tidak asing di telinga saya 😀 Bu Iin adalah founder Kluwek yang saat ini sedang proses menyelesaikan disertasinya.

DSC01579_Fotor_Fotor_Collage

Foto para speakers  (ayo tebak yang mana yang bu Anne yang  mana yang bu Iin? 😀 *tebak-tebak tanpa hadiah 😀 ) Continue reading

Tentang Workshop Publikasi Jurnal/Artikel Ilmiah

Barangkali tidak sekali dua kali saya mengikuti pelatihan semacam ini, karena semenjak studi Master saya ini, saya hampir selalu menyempatkan datang untuk workshop mengenai penulisan artikel ilmiah, publikasi internasional, penulisan jurnal, atau yang topik workshop yang serumpun dengan itu. Hanya karena sudah menjadi dari kewajiban saya yang mempunyai cita-cita sebagai tenaga pendidik sekaligus researcher, rasa-rasanya kadang-kadang saya menyanyangkan kalau tidak bisa hadir dalam workshop ini. Posisi saya saat ini adalah mahasiswa yang selalu haus akan ilmu, jadi tulisan saya ini tidak atau bukan berarti saya orang yang sudah paham benar dan ahli dalam penulisan ilmiah. Jadi ini asal curhat dan cuap-cuap saja, barangkali menghadirkan manfaat jadinya alhamdulillah 😀 . Biasanya acara-acara seperti ini menghadirkan para pembicara yang super keren, yang ahli di bidangnya. Mostly  para doktor dan professor ini telah mengenyam pendidikan di luar negeri, yang kemudian mengadopsi ilmu-ilmu mereka selama belajar di luar negeri untuk dideseminasikan di acara-acara seperti ini. Secara tidak langsung saya berasa belajar di LN *kalau ini agak lebay [dikit]* :D, karena kebanyakan dari beliau-beliau bilang ‘Pengalaman saya di negara X begini,’ ‘kalau di negara A metode ini itu begini’, dst . Kan jadi belajar dari beberapa negara dalam satu waktu, being nice of learning. Wah jadi banyak basa-basi-nya nih. Oke cekidot gan!
Capture

Jadi ceritanya tadi siang saya dan kawan-kawan dari S2 dan S3 berbondong-bondong datang ke acara yang bertajuk “Strategi Menembus Jurnal Bereputasi” oleh Dr. Dhany Arifianto, ST, M.Eng dari Teknik Fisika ITS. Acara yang cukup menarik ini dihadiri oleh narasumber yang sudah berkompeten di bidang tulis menulis, spesialisasi di jurusan beliau tentunya. Selain pengalaman dalam tulis menulis beliau juga seorang reviewer jurnal.

Beliau menyampaikan bahwa yang secara umum terkandung dalam sebuah penelitian adalah kita harus bisa spesifik menentukan bidang apa yang mau kita tulis, I mean research interest that you have. You should state it clearly and specifically. Jadi kalau mau nulis, ambil bidang jangan Data Mining saja, harus spesifik Data Mining yang seperti apa, Data Mining sendiri masih terlalu luas, lebih disempitkan lagi hal yang spesifik itu apa di dalam data mining. Selanjutnya, kita harus bisa melihat sasarannya, tujuannya apa, peluangnya seperti apa. Nah, hal-hal ini yang paling tau siapa? Pembimbing. Jadi pembimbing memang mempunyai kewajiban dan andil dalam mengarahkan mahasiswanya dalam proses penulisan ilmiah. Karena pembimbing adalah orang yang setidaknya lebih berpengalaman daripada kita yang masih belajar. *Bisa jadi wancana kalau suatu saat bisa menjadi dosen, semoga bisa bermanfaat dan berkah* 😀 sekedar ngomong #citacita. Peran dosen memang sangat penting dan vital dalam hal ini, sebagai seorang promotor sekaligus yang mengarahkan baik buruknya, dan akan kemana jurnal atau paper tersebut dipublikasikan. Gaya selingkung dalam masing-masing penulisan jurnal juga harus diperhatikan, dan ini tergantung akan dimasukkan kemana jurnal itu. Tidak bisa gaya selingkung jurnal A dibawa ke gaya selingkung jurnal B. Begitu kira-kira 😀

Dan dari sekian yang beliau ceritakan saya tertarik pada 4 poin penting yang biasa dialami Continue reading

Gerakan ITS Berbagi

Tanggal 18 Januari 2014 tepatnya acara #GerakanITSBerbagi ini berlangsung. Acara seru ini dilandasi rasa sosial dan kemanusiaan para Mahasiswa Pascasarjana ITS, dimana Paguyuban Beasiswa Unggulan /BPPDN sebagai pelaksana kegiatan #GerakanITSBerbagi. Acara ini dihadiri oleh sekitar kurang lebih 30 siswa-siswi Kelas Layanan Khusus (KLK) dari  SDN Tambak Wedi dan SDN Kedung Cowek.  SDN Tambak Wedi didapuk sebagai tuan rumah acara ini. Pertama kali aku ke SD ini, SDN  yang terletak di tepi jalan Raya,  sangat dekat dengan jembatan Suramadu, perbatasan Surabaya-Madura. Acara ini berjalan sukses dengan adanya bantuan dari segala pihak, terutama para donatur yang telah bersedia ikhlas berpartisipasi secara tidak langsung dalam acara ini. Terima kasih teruntuk teman-teman yang telah menyumbang untuk kegiatan ini, semoga Allah senantiasa membalas kebaikan kalian. Aamiin.

Konon, menurut informasi dari salah satu  ibu guru, anak-anak KLK ini adalah anak jalanan yang pernah terkena razia satpol PP.  Terkadang anak-anak ini lebih memilih bekerja daripada sekolah, sehingga mbolos sekolah untuk bekerja. Hanya beberapa yang rajin sekolah. Bapak Menteri Pendidikan, Bapak Moh. Nuh pernah bertemu secara langsung dengan Ibu Guru dan memberi semangat bahwa sekolah ini dan anak-anak harus tetap melanjutkan sekolah, karena bagaimana pun ilmu itu tetap penting.

841146_10201288020738021_2090372548_o_Fotor_Collage

Bersama adik-adik dari SDN Tambak Wedi dan Kedung Cowek (Photo by  Munawir)

Dalam hati aku berfikir, bahwa usia seumur mereka belum waktunya untuk bekerja berat, apalagi kalau harus turun ke jalanan. Bagaimana pun mereka adalah Continue reading

Sebuah Cerita di ISICO (Information Systems International Conference) 2013

Selalu ada cerita menarik saat pengalaman pertama. Ya, itulah yang saya rasakan. Dari bandara Juanda saya terbang ke Bali sendirian, ya kali ini saya benar-benar sendiri (saya membayangkan ada beberapa teman saya yang ikut saat itu, pastinya akan sangat menyenangkan 😀 ). Tak seorang pun yang saya kenal sebelumnya. Berbekal doa restu orang tua (selalu dan selalu 🙂 ), bimbingan supervisor (Pak Hari yang sangat helpful dan juga Prof Riyan) , dan dukungan teman-teman, saya landed di Bandara Ngurah Rai tepat pukul 07:45 WITA, sambil menunggu jemputan shuttle car dari panitia, kemudian istirahat sebentar.

Hari pertama (2 Desember 2013)

Setelah dapat jemputan dari panitia, kami menuju Inna Grand Bali Beach Hotel, saya pikir, saya pasti terlambat, karena registrasi dimulai pukul 08:00, dan saya dijemput dari Bandara sudah 08:30an WITA. Tapi, setelah sampai ke TKP, acara sedang akan dimulai, sayangnya saya tidak dapat tempat duduk strategis 🙁 [ strategis menurut saya adalah di area depan, yang kita bisa melihat para keynote speaker lebih jelas dan dekat dengan layar LCD], saya tidak nyaman berada di kursi belakang. Ya itu memang konsekuensi saya kalau datang terlambat (that’s why saya kadang geli sendiri kalau saya datang terlambat ~,~). Acara di hari pertama ini full seminarKeynote speaker hari pertama diantaranya :

  • Pak Hari, perwakilan dari Kemendikbud, yang menggantikan Prof. Nuh yang tidak bisa hadir sebelumnya. beliau membahas mengenai SDM yang tinggi sangat ditunjang oleh orang yang kreatif, aktif, dan bisa bekerja sama. Beliau bekerja di Pusat Data Kemendikbud, Ciputat. Beliau juga mensosialisasikan adanya Rumah Belajar, sebuah representasi kelas maya berbasis Learning Management System (LMS) yang dapat menunjuang proses pembelajaran kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja . Bisa langsung mengunjungi website-nya 😀
  • Prof. Doug Vogel, Presiden Association for Information System (AIS), menjelaskan mengenai campuran hot topics  dan traditional topicsHot topics diantaranya tentang cloud computing  dan moblie application. Sementara untuk yang tradisional adalah mengenai system orientation, analysis design, programming,  and balance. Beliau membahas IT sekarang yang paling besar membahas mengenai masalah cloud, mobile, analytic/ business intelligence, disaster/ recovery, security, dan enterprise architecture.
  • Prof. Eko Indrajit, chairman of  APTIKOM ini pembicara yang unik dan menarik, serta lucu :D. Satu kalimat yang saya ingat dan dan saya catat dari Pak Eko adalah  “let’s start from the end, and finish from the beginning”, yaitu perubahan paradigma, sehingga kita terus melakukan pembaharuan tanpa henti, terus mengawali lagi ketika sudah selesai, dan segera menyelesaikaanya di awal.
  • Mr. Uday Mathkar, yang merupakan Country Managing Director Oracle Indonesia. Menjelaskan mengenai teknologi Oracle 12c. (tidak begitu banyak catatan saya disini, karena saya beberapa kali meninggalkan ruangan)
  • Prof. Don Kerr dari Australia, yang meruakan Presiden Australiasian Associate for Information System (AAIS). Berhubung beliau ahlinya ERP, maka pembahasan sasat itu mengenai ERP, dan bagiaman hubungannya dengan SAP.
  • Prof. Nai-Wei Bill Lo dari NTUST Taiwan, menjelaskan mengenai bagaimana tentang desain database. Research interest beliau di bidang RFID, keamanan jaringan, wireless network routing and security, web technology, dan fault tolerance.

Selesai acara di hari pertama sampai hampir pukul 18:00 WITA, saya langsung menuju ke Hotel Sanur Agung, tempat saya bermalam. Saya masih harus mencari Hotel Sanur Agung dimana letaknya :D. Berbekal tanya-tanya akhirnya dapatlah Hotel Sanur Agung yang kira-kira hanya ditempuh 10 menit kalau jalan kaki dari Inna Grand Bali Beach Hotel. Bersih-bersih sebentar, dan saya harus segera kembali ke Inna Grand Bali Beach Hotel pada 18:45 WITA untuk acara Conferrence Dinner . Cukup excited dan juga membuat saya speechless berada di tempat ini, semua aktif bertukar kartu nama, sementara saya tak punya #melas kan ya :D. Beberapa ngobrol sama orang, beliau-beliau ternyata PhD atau Doctor student, atau sudah Dr, .Phd, dan sudah pada dosen, sementara saya baru mahasiswa master semester 3 😀 .Saya merasa really “ingusan” di tempat ini, speechless, sampai gak tau harus ngobrol apa, yang jelas saya lebih banyak menjadi good listener malam itu untuk mendengarkan pengalaman-pengalaman orang-orang keren. Berasa salah tempat sebelumnya :D, tapi sepertinya memang saya harus bertahan disini, karena ada ilmu disini, saya bisa belajar banyak dari mereka, saya pikir begitu kemudian.

1_Fotor_Collage_Fotor

Photo session dengan beberapa keynote speaker

Hari kedua (3 Desember 2013)

Hari kedua adalah hari presentasi dan juga acara seminar yang diadakan di tempat terpisah dalam gedung STIKOM Bali. Saya presentasi jam 14:10 WITA Continue reading

Mengubah Profile Picture di “Users and Group” Pada Mountain Lion 10.8.5

Mungkin terlalu terlambat dan mungkin sedikit kurang penting, namun cukup membuat saya browsing :D. Awalnya saya bingung, mengapa tiba-tiba profile picture di user account saya tidak dapat diganti, tidak ada tombol “edit picture” yang memungkinkan saya untuk mengganti gambar dengan mudah. Sepertinya saya tidak menyadari ketika update OSX ada model-model baru yang kurang saya perhatikan detail, seperti halnya diatas. Saya membaca di forum, ada yang menanyakan cara mengubah profile picture menggunakan Lion Mountain 10.8.4. Brarti kalau 10.8.4 sudah ada something  yang berubah, 10.8.5 apalagi, logikanya demikian bukan? 😀

Proses coba-cobi pun dilakukan. Banyak yang di-klik,  namun hasilnya nihil sampai-sampai recent picture penuh. Akhirnya menemukan sebuah metode untuk menghapus semua recent pictures di account group dengan cara dibawah.

Users/{username}/Library/Containers/com.apple.ImageKit.RecentPictureService/Data/Library

Setelah menemukan direktori dengan cara diatas, tinggal menghapus semua isi file gambar dalam folder. Kalau ingin melakukannya satu per satu, tinggal pilih gambar yang ada dalam “grid”–> tekan delete. Taraaa terhapus deh :-3

Screen Shot 2013-10-18 at 9.12.03 AMWith “edit picture” option Screen Shot 2013-10-18 at 9.04.11 AMWithout “edit picture” option

Gambar yang menunjukkan perbedaan ketika ada pilihan “edit picture” (diduga terjadi sebelum OS X Mountain Lion 10.8.4)  dengan “tanpa edit picture”  yang terjadi pada OS X Mountain Lion 10.8.5

Nah itu tadi untuk cara menghapusnya, bagaimana dengan cara mengganti dengan gambar yang baru? Caranya klik dan drag gambar yang akan kita jadikan profile picture ke dalam grid pada sidebar  recent. Jadi tinggal digeser saja, sudah berubah.

Nah kan simple banget kan 😀 Berhubung saya belum tahu, jadinya sharing juga, mungkin ada mengalami hal yang sama. Ya…. bagi yang sudah tau dan paham, pasti bilang “DOEEEEENGGGGG” 😀

Sekian, thanks 🙂

Reference :

  • http://forums.macrumors.com/showthread.php?t=1238669
  • https://discussions.apple.com/thread/5158944?start=0&tstart=0
  • http://forums.macrumors.com/showthread.php?t=1195260

Tentang Juli 2013

Juli tahun ini berasa berlangsung cepat. Wush..wush..wush.. Tak terasa sudah di penghujung bulan Juli. Seperti Juli-Juli tahun sebelumnya, bulan Juli di setiap tahunnya memberikan kesan tersendiri buat saya, dengan tidak menganak tirikan bulan-bulan lain sih :D. Terutama 2 tahun terakhir ini, Juli merupakan “something” yang unforgotable :D.

993350_3266757164590_771769479_n

Salah satu kejutan di bulan Juli [ “eswete “covered :D]

  • Juli 2013, tepat dengan hari kelahiran saya, bertambah umur, berkurangnya masa hidup saya.
  • Juli 2013, tepat dengan hadirnya bulan Ramadhan 1434 H #TheMiracleofRamadhan
  • Juli 2013, bersama seorang sahabat saya Evy berkunjung dari satu masjid ke masjid, untuk sekedar #PPT 😀 [iftor], tilawah, dan taraweh.
  • Juli 2013, mencoba ikut Arabic class di CLC ITS yang sifatnya free, dua kali seminggu, baru sedikit ilmu yang didapatkan karena 2 kali dari 8 kali pertemuan tidak masuk :D. Namun alhamdulillah 🙂
  • Juli 2013, sibuknya mengerjakan riset Tebu, yang naik turun, jatuh bangun hanya untuk membangun sebuah konsep. Perjalanan yang cukup panjang, kadang membosankan, namun menyenangkan.
  • Juli 2013, membuka mata saya dan menetapkan hati saya untuk lebih berhati-hati dalam segala hal, termasuk cara menilai orang lain. “Ojo gumunan, ojo kagetan, ojo dumeh”. Filosofi jawa tersebut menjadi sebuah referensi dalam menyikapi keadaan lingkungan.
  • 28 Juli 2013, The hardest thing of choosing this way. Defining and selecting. Semoga ini baik, InsyaAllah 🙂 Start from this day, the story begins >>>

Sedikit tentang Juli 2013. Just sharing. I’m happy to be with July’s story 🙂 .

Lagu Pembuka Pagi – “Senyum Dong Fren”

July..July…July… #beautifulJuly. Semangat! Hapus duka lara semua yang sakit-sakit,semua penyakit malas, penyakit2 lainnya yang menggerogoti jiwa raga. Merdeka! *Loh? 😀

Maaf ya kalau awal pembuka postingan ini agak OOT. Si Penulis memang rada “sensitif” sama bulan Juli 😀 😀 :D. Oke deh,banyak basa basi nih, langsung aja related to the tittle ya, jadi ceritanya curhat, entah kenapa setiap mendengar lagu-lagu nasyid itu bawaannya adem [ya emang seharusnya gitu kali ya :D]. Buat teman-teman yang pagi-nya kurang bersemangat, coba simak lagu dari Justice Voice yang berjudul “Senyum Dong Fren” berikut :

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=ejEH6RbVw6Q]

Lagunya dimulai dari menit ke 1:05, jadi tunggu aja, dan dengerin nah :D. Nanti sobat-sobat sekalian bakal ngederin awal lirik seperti ini nih –> “Hari ini kumulai dengan ceria… Senyum sapa kepada semua orang… ” Simak setiap liriknya dengan seksama. Semoga membangkitkan semangat! ^__^9

Go..go..go..July.. ^_^/

PS: Curhat, si Penulis lagi nungguin album EDCOUSTIC 2013 keluar [kapan..kapan…kapan????] 😀

Kenangan si Botol Minum

Finally, aku harus mengucapkan welcome untuk botol minumku yang sekarang warnanya jadi ijo.  Be a friendly and faithful beside me as my previous bottle. 😀 Yap botol minum merupakan salah satu atribut dari sekian atribut yang melekat kepada saya, kapan saja saya pergi. Ke kampus, jalan-jalan ke mall, pergi ke pasar, dan mungkin ke tempat lainnya yang sekiranya have a long time to spend. Mulai membiasakan membawa botol minum ini sejak sekitar tahun 2010, ketika dokter menyarankan untuk banyak minum air putih per harinya sekitar 8 gelas tiap hari atau mungkin setara dengan 2 liter air. Sebelumnya saya sempat ngedrop karena tekanan darah yang turun, dan membuat lemas badan ketika banyak IMAG0010beraktifitas. Dengan adanya hal tersebut dokter menyarankan saya memang sering banyak mengkonsumsi air putih. Awalnya memang saya mengkonsumsi banyak air putih dengan tidak membawa botol minum sendiri, hanya saja setiap kali butuh air minum, saya membeli 1 botol air minum mineral. Dirasa tak efektif dan boros, maka saya membeli botol minum. Singkat kata begitu. 😀 (singkat kok malah jadi beberapa kalimat :D)Saya masih teringat ketika pertama kali membawa botol minum sempat ditertawakan sama teman-teman, karena mungkin seperti anak kecil. Tapi ya yak apa ya? Berdasarkan riset yang telah saya pelajari sekian tahun, akhirnya memang saya membawa “ketertawaan” itu sambil lalu, karena memang telah dianalisis bahwa apa yang ditertawakan itu bukan hal yang outlier untuk menjaga kondisi tetap fit dan segar setiap saat. :p

Nah beberapa hari yang lalu saya merasa benar-benar kehilangan benda yang satu ini. Jadi ceritanya botol ini tertinggal di salah satu food court di salah satu mall yang guedhe yang ada di Surabaya (FYI, gedhe mall nya namun tak segedhe musholla di dalamnya). Tersadar ketika sudah kembali berada di kos, dan tak mendapati botol minum tersebut dalam tas saya. Jarak kos dan mall cukup jauh, mungkin PP bisa hampir 2 jam kalau ga macet mungkin bisa dtempuh 1,5 jam. IRONI. Kalau mungkin kondisi saya di Malang, sejauh itu pun masih bisa saya “baleni”  ke tempat saya meninggalkan botol minum saya. Kondisinya di Surabaya yang notabene puanas pol dan polusi pol, menjadi malas untuk balik lagi ke tempat makan di mall tersebut.  Fiuuhh… rasanya lebay kali ya harus kehilangan segitunya. Bukan harga botolnya dan jenis botolnya yang wah guys. Ini masalah  how much experiences inside. Botol minum menemani saya dari satu kota ke kota lain untuk berkompetisi. Dari satu malam ke malam yang lain untuk merajuk mimpi-mimpi, terkantuk deadline  yang seabrek, hampir tak pernah kosong di samping saya, dan selalu terisi air (Ya, kalau habis langsung isi ulang :D). Ini kali keempat saya meninggalkan botol minum saya di tempat makan setelah hampir dua setengah tahun. Ketiga kali sebelumnya saya meninggalkan di tempat makan di kota Malang, dan selalu saya ambil kembali. Ya, sudahlah let be gone be bygone. Kenangan-kenangan itu masih tersimpan dan akan dilanjutkan rangkaian kenangannya bersama si ijo ini. 😀 Mungkin kalau ada yang warna biru saya akan pilih warna biru. Berhubung dari sekian banyak seleksi tidak ada yang high recomended untuk yang warna biru, akhirnya pilih yang by quality. 😀 Well, I’m just sharing guys. 😀