Visa Pertama : Visa Tipe D ke Eropa

Akhirnya, paspor saya ada isinya juga, setelah sekian lama menganggur dan hanya ngeksis untuk memasukkan aplikasi saja. Aplikasi yang 2 kali ditolak karena mungkin belum layak, atau mungkin karena belum rejekinya, namun pastinya bisa jadi karena diri ini yang kurang berusaha. Akhirnya, visa pertama ini menghiasi paspor juga, sebagai salah satu bekal untuk berangkat ke Polandia bulan depan. Jenis visa sebenarnya bermacam-macam, namun  karena saya akan tinggal di Polandia selama 10 bulan (yaitu lebih dari 90 hari), maka visa saya tergolong ke dalam visa tipe D. National Visa yang merupakan visa tipe D ini saya dapatkan di Kedutaan Polandia, Jakarta dengan proses yang saya rasa tidak terlalu rumit dan syarat yang tidak terlalu susah karena tidak ada sesi interview-nya. Bagi yang ingin mengurus visa ke Polandia, silakan kepo di halaman berikut.

Proses pengurusan visa pun berjalan cukup singkat, tidak bertele-tele, dimana dokumen-dokumen yang telah terkumpul lengkap dicek oleh petugas dan kemudian dikumpulkan, kita tinggal menunggu sekitar kurang lebih 14 hari kerja. Kita perkirakan saja 14 hari kerja itu kira-kira kapan, karena ketika visa jadi kita tidak dihubungi petugas, namun kita yang aktif untuk menanyakan sudah jadi atau belum visanya. Petugasnya cukup ramah dan baik, jadi tidak perlu takut untuk bertanya 😉 Untuk pengambilan, ketika tidak bisa mengambil sendiri, bisa diwakilkan kepada orang yang dipercaya dengan menggunakan surat kuasa bermaterai.

wisa2

Visa ini sifatnya multiple entry, jadi ketika saya sudah di Eropa nanti saya bisa berkunjung dari satu negara ke negara lain di Uni Eropa yang termasuk ke dalam visa Schengen -yaitu sekitar 20 negara (menurut informasi)- , menggunakan hanya satu visa ini saja. Kedengarannya sekilas sangat seru dan sudah membayangkan travelling nya daripada kuliahnya #ups 😀 *bercanda* 😀 Tujuan utamanya tetap kuliah kemudian networking sambil travelling. Bismillah, saat ini sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk H-1 bulan sebelum keberangkatan. Semoga tidak ada yang terlewat, dan bisa memaksimalkan waktu yang tersisa dengan baik. Semangat 🙂

Apresiasi Kedutaan Polandia

First time, I would like to say “Welcome July”Yep, saya selalu excited dengan bulan Juli, karena setihap tahunnya bulan ini selalu menjadi kenangan terindah. Sepertinya terlalu muter-muter alasannya, sebenarnya simpel aja, karena saya lair di bulan Juli 😀 Dan di tanggal 1 July ini saya tiba-tiba mendapatkan email yang kurang lebih isinya seperti ini :

Screen Shot 2014-07-01 at 9.24.37 pm

Pertama kali saya membaca, agak lebay dikit kali ya rangkaian katanya 😀 , namun saya cukup mengapresiasi kedutaan Polandia yang cukup mendukung kami untuk belajar di Polandia dengan terpilihnya mendapatkan beasiswa Erasmus Plus dari pemerintahan Uni-Eropa.

Berita yang dimuat di website resmi Kedutaan Polandia di Jakarta (Embassy of Poland in Jakarta). Berita selengkapnya dapat dilihat pada link berikut .

Screen Shot 2014-07-01 at 9.18.27 pm

Berita juga ada di Facebook kedutaan polandia di Jakarta : Embassy of Poland, Jakarta di link berikut.

Screen Shot 2014-07-01 at 9.14.13 pm

Berita yang dimuat dalam short message di Twitter @PLdiIndonesia

Screen Shot 2014-07-01 at 9.13.27 pm

Oke sekian dulu, sharing kali ini hanya memuat mengenai Apresiasi kedutaan Polandia terhadap penerima beasiswa Erasmus+. Sampai jumpa 🙂 Salam semangat 🙂

Tips Beasiswa dan Menjadi Bagian dari Keluarga Erasmus Mundus

Postingan ini lahir dari buah request beberapa teman, daripada konferensi pers satu-satu, moreless  sama seperti yang saya tulis berikut, jikala ada pertanyaan monggo aja 🙂 . Sebenarnya, agak susah untuk menceritakan tips dan trick hingga akhirnya mendapatkan salah satu beasiswa Erasmus Mundus. Soalnya modalnya sebenarnya cuma nekat yang elegan. Apa itu nekat yang elegan? Nekat yang tidak sekedar asal nekat, tapi nekat disertai bekal untuk menuju ke peperangan yang baik. Well, singkat cerita beasiswa yang benar-benar fully funding dari pemerintahan Uni-Eropa ini cukup dilirik banyak mahasiswa-mahasiswi yang ingin menjadi bagian dari scholarship hunter. Terbukti saat sosialisasi beasiswa Interweave Erasmus Mundus di kampus ITS animo mahasiswa cukup besar, sampai harus dipindah ke ruangan yang lebih besar untuk menampung banyaknya mahasiswa yang “penasaran” dengan beasiswa yang konon bergengsi ini. Erasmus+ sendiri dari banyak program (ada Action 1  dan Action 2), dan salah satunya adalah program yang saya ikuti ini yaitu Interweave (Action 2). Mengenai detail prosedur dan syarat apa saja yang harus dipenuhi silakan langsung baca di link resmi Interweave ya, disini. Dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Erasmus+ silakan kepo disini.

Mungkin akan saya bahas secara umum mengenai perjuangan meraih beasiswa, karena sebelum mendapat Interweave Erasmus Mundus (Master Exchange Program), saya juga mendapatkan beasiswa BPPDN Dikti untuk sekolah S2 saya di ITS. Singkatnya, saya mengalami  sekolah Master selama 3 tahun :D, 2 tahun di ITS dan di tahun ketiga ini akan menjadi hal yang luar biasa bagi saya, karena pertama kali keluar negeri dan ke Eropa pula, dapat beasiswa Erasmus Mundus pula. Syukur alhamdulillah yang berlipat-lipat karena karuniaNya yang tak terbatas ruang dan waktu 😀 . Oke langsung aja, saya tulis tips and tricks berdasarkan pengalaman saya menjadi scholarship hunter.

1. Iqro’ (Rajin Membaca)

Sebagaimana ayat yang pertama kali turun ke bumi adalah “Iqro'”(Bacalah..), maka itulah yang pertama kali harus kita lakukan yaitu membaca. Somehow membaca itu penting, apalagi kalian ingin tau lebih jauh apa yang menjadi syarat dan ketentuan beasiswa. Continue reading

[Erasmus Mundus] Award Ceremony and Pre-Departure Briefing Awardees 2014

Akhirnya nulis juga, setelah postingan pertama saya terkait dengan penerimaan Interweave Erasmus+ (Erasmus Mundus) hehe. Oke, langsung saja ya. Jakarta, 21 Juni 2014 adalah hari dimana saya berdiri di atas podium menerima penghargaan beasiswa Erasmus Plus untuk program Master Mobility (Master Exchnage) di Warsaw Universituy of Technology (WUT) di Polandia selama 10 bulan. Ini adalah pertama kali saya menginjakkan kaki di ibukota negara Indonesia ini, sedikit aneh tapi itu faktanya. Unbelievable,  saya akhirnya pertama kali mendarat ke Jakarta untuk sebuah acara yang unforgettable.  Sampai berada di Bali Room, Hotel Indonesia ini saya masih terbayang-bayang rasa tidak PD (percaya diri) untuk berdiri dan bergabung diantara orang-orang hebat di dalam ruangan ini. Mencoba mengingat proses sekitar 5 bulan lalu yang berbekal nekat dan coba-coba ketika memasukkan aplikasi, semuanya terjadi begitu saja, dan Allah merancang skenarioNya begitu rapi dan mendebarkan. Subhanallah. Apakah ini aplikasi pertama kali untuk keluar negeri yang saya masukkan? Tentu tidak. Untuk aplikasi sejenis program exchange ini adalah ketiga kalinya, dan aplikasi sebelumnya saya layangkan di daratan Asia. Entahlah Allah mengirimkan saya untuk pergi ke daratan Eropa pada akhirnya. Again, Praise be to Allah.

10440931_562464620529414_2629889097911800909_n

 Foto bersama penerima beasiswa Erasmus+ Action 2

Acara yang dimampatkan satu hari ini terdiri dari acara inti yaitu  Continue reading

Never Stop Accomplishing Your Dreams

Albert Einstein said, “There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle”. The miracle was happened when I received “magic email” as one of  scholarship holders out of 1686 applicants from 20 universities or institutes in different countries between Asia and Europe. The result of selection process divided into  three list as main list, reserve list, and rejected list. I even never thought before that I can place in the part of main list. Praise be to Allah, the Cherisher and Sustainer of the worlds. I would like to say “never stop accomplishing your dreams”, Allah knows everything that is the best for you.

Screen Shot 2014-05-14 at 10.41.28 pm

(to be continued >>>)

*Powered by Interweave Erasmus Mundus