Langit Okayama di 10 Hari Terakhir Ramadan

Assalamualaikum, sahabat Arumsha. Bagaimana kabarnya di detik-detik terakhir Ramadan ini? Semoga Allah terima ya ampunan dan dosa-dosa kita semuanya. Aamiin..🥹🥹🥹 MasyaAllah, 10 malam terakhir banyak sekali hal dunia yang harus diselesaikan dan kejar-kejaran dengan target Ramadan. Rasanya sangat luar biasa, lelah tapi nikmat. Semoga Allah jaga kita selalu ya teman-teman. Tanpa Allah, rasa-rasanya kita sudah tidak kuat berjalan sendiri. Untuk memberi semangat tersendiri, sengaja meniatkan diri untuk mengambil momen langit saat matahari terbit. Mengapa 10 hari terakhir ini begitu istimewa? Di artikel sebelumnya yaitu tentang “Menggenggam Erat 10 Hari Terakhir Ramadan” sempat membahas terkait dengan Lailatul Qadar dan bagaimana tandanya. Nah, jika dirangkum dari artikel ini, di manakah letak malam kemuliaan itu melalui tanda-tandanya? Sebenarnya kita tidak diminta untuk fokus ke pencarian malam sehingga lemah di malam-malam yang lain di 10 hari terakhir, kita diminta gas maksimal di 10 hari terakhir dengan segala keutamannya.

Langit Okayama saat matahari terbit di malam ganjil

1. 🌄 21 Ramadan – Rabu, 12 April 2023
Langit tampak mendung dan selepas subuh agak sedikit dingin. Di MuslimPro matahari terbit 5.34, dan di Yahoo Weather 5.37. Foto diambil 5.36. Jam 7 hujan, dan hujan lumayan lebat sekitar jam 9 pagi.

Continue reading

Menggenggam Erat 10 Hari Terakhir Ramadan

Assalamualaikum, sahabat Arumsha, semoga Allah selalu karuniai keberkahan dan kebaikan untuk kita semua di sepanjang Ramadan ini. Alhamdulillah, Allah mudahkan langkah untuk berkumpul ke dalam majelis ilmu, bersilaturahmi untuk bergandengan tangan dalam keimanan dan ketaatan. Barakallahu fiikum. 🌸

Alhamdulillah hari ini bertepatan dengan tanggal 18 Ramadan, berarti sudah setengah dari perjalanan. Sudahkah optimal dalam menjalaninya? 🥲 Rasa-rasanya masih perlu banyak ibadah yang perlu dimaksimalkan. Benar-benar begitu cepat berlalu bulan yang diskonnya sungguh besar-besaran ini. Obral pahalanya tidak tanggung-tanggung, tetapi apakah kita juga sudah maksimal berusaha untuk mendapatkannya? Ya Allah, semoga Allah ampuni hati yang lalai dan waktu yang sia-sia. Manusia tempat salah dan lupa, namun Allah mencintai hamba yang lidahnya selalu basah dengan bacaan istighfar. Astagfirullahaladzim.

Continue reading

Lunas Menyelesaikan Hutang Puasa (37 Hari) untuk Menyambut Ramadan 1444 H

Alhamdulillah, Ramadan di depan mata kita dalam hitungan jam. Alhamdulillah, lega rasanya telah menyelesaikan hutang puasa yang cukup banyak yaitu 37 hari yaitu hutang tidak puasa saat menyusui di masa ASI eksklusifnya ditambah halangan. Proses menyapih sudah selesai di akhir tahun 2021, sehingga tahun 2022 adalah masa untuk membayar hutang. Sebelumnya, keterbatasan ilmu juga sehingga menganggap dengan membayar fidyah saja sudah cukup untuk memenuhi hutang puasa. Akan tetapi, pada perjalanannya Allah tunjukkan jawaban melalui banyak jalan saat mengikuti beberapa kajian. Berdoa semoga senantiasa Allah bimbing dan betullah, ada saja banyak hal yang mengarah ke jawabn pertanyaan. Seperti saat scrolling media sosial ternyata membahas masalah tersebut, atau pun saat iseng baca artikel kajian muncul jawaban tersebut. Ya, seperti menemukan jawaban yang akhirnya hati menjadi mantap untuk membayar hutang puasa.

Alhamdulillah waktu tahun 2022 sempat mengikuti kelas Muslimah yang salah satu kajiannya membahas masalah tersebut, disampaikan oleh Ustadzah Aini Aryani, Lc. Beliau merupakan lulusan dari IIUI Islamabad Pakistan dan menjadi bagian dari Rumah Fiqih Indonesia. Ya, di sini adalah awal dari menemukan jawaban tersebut, apakah wanita hamil dan menyusui harus membayar hutang puasa? Saat itu pun ternyata juga banyak yang bertanya dengan pertanyaan serupa, mengingat pemahaman sebelumnya sama seperti saya, yaitu cukup membayar fidyah. Bagaimana yang anaknya banyak? Tiap tahun hamil atau menyusui sementara anak-anak juga sudah besar? Hutangnya banyak dan sudah lupa berapa banyak hutangnya. Sebagaimana puasa Ramadan adalah kewajiban, maka tetap ada kewajiban untuk mengganti. Jika lupa, diperkirakan misalnya, saat anak pertama tidak puasa sama sekali saat Ramadan maka hutangnya adalah 30 hari, dst.

Hasil Resume Kajian Tarhib Ramadan Ustadzah Aini Aryani, Lc . Selengkapnya –> https://arumsha.web.id/2022/04/01/kajian-tarhib-ramadah-1-fiqh-ramadan-for-muslimah-oleh-ustadzah-aini-aryani-lc/
Continue reading

Amalan Sholih di Bulan Ramadan

H-25 Ramadan. Bulan Sya’ban ini bisa dibilang adalah bulan pemanasan sebelum menyambut Ramadan. Pemanasan untuk mempersiapkan diri mendapatkan diskon besar-besaran dari Allah. Beberapa tahun lalu teringat ikut kajian Ramadan oleh seorang ustadzah, saat itu sudah masuk bulan Ramadan. Kata beliau, pemanasan menyambut Ramadan harus jauh2 hari, sehingga saat Ramadan kondisinya lebih siap, karena Ramadan butuh fisik yang kuat.
Semoga Allah masih beri kesempatan untuk berjumpa Ramadan dan mendapatkan keutamaan2nya dengan kualitas terbaik di tengah kesibukan, di tengah hiruk pikuk urusan dunia ataupun di tengah segala aktivitas. Semoga Allah turunkan berkah di setiap waktunya. Aamiin. 🤍
.
Berikut merupakan 60 amalan2 sholih di bulan Ramadan, yang sebenarnya sudah bisa kita mulai dan lakukan, karena memang keseharian kita tak lepas dari banyak hal yang berhubungan dengan vertical and horizontal relationship yaitu dengan Allah dan makhluk ciptaaNya. Operator logikanya “AND” bukan “OR”, jadi memang usaha untuk memperbaiki keduanya perlu diperbaiki dan dilakukan terus menerus. Kesalahan tak akan pernah luput dari manusia, tp Allah dengan Maha Pengasih dan PenyayangNya selalu memberi ampunan kepada hambaNya yang kembali kepadaNya. Alhamdulillah. Dengan semangat, ilmu dan amal, semoga Allah limpahkan banyak keberkahan dan rahmat dalam menyambut Ramadan dengan sebaik-baik keadaan. Aamiin.

Continue reading

Kajian Muslimah Okayama: Tentang Taubat

Assalamualaikum, sahabat Arumsha. Semoga semuanya selalu dalam keadaan sehat, ya. Alhamdulillah bulan Ramadan sebentar lagi menyapa kita semuanya, semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari, bersama-sama menghisab diri demi kebaikan diri. Pada kesempatan kali ini, saya mendapat giliran untuk mengisi tentang materi ini di halaqoh bulanan muslimah Okayama, meski diri ini jauuuuh dari kata sempurna. Materi yang cukup berat mengingat diri ini yang masih belajar dan masih berlumur banyak kesalahan :(. Semoga materi ini menjadi momen kontemplasi bagi saya pribadi. Berikut merupakan materi yang saya ambil dan jadikan satu dari sumber-sumber yang InsyaAllah bisa menjadi rujukan yang baik buat kita bersama (Referensi atau sumber, saya letakkan di halaman paling akhir pada catatan). Jika ada masukan, sangat diperkenankan ya sholihah, semoga kita bisa saling menguatkan dan menebar kebaikan. Jazakumullah khairan. Barakallahu fiikum.

Kajian Muslimah Okayama: Fiqih Taharoh

Assalamualaikum, sahabat Arumsha, bagaimana kabarnya? Semoga selalu dalam lindungan Allah semua ya. Kali ini, saya mau membagikan materi yang InsyaAllah sangat bermanfaat untuk kita semua dalam rangka bersuci sebelum melakukan ibadah, yaitu taharoh. Barakallahu fiik kepada ustadzah Silmi yang telah berkenan menyampaikan materi untuk kami semua. Yuk, sholihah kita simak baik-baik.

Mungkin banyak yang belum kita tahu ya selama ini. Semoga Allah senantiasa membimbing kita selalu, sehingga kita bisa sama-sama saling mengingatkan dalam kebaikan ya, sholihah. Yuk, semangat belajar. Jazakillah khair, ustadzah, semoga Allah beri rahmat selalu kepada ustadzah. Aamiin.

Continue reading

Pengasuhan Anak di Negara Minoritas Muslim (Jepang)

Assalamualaikum, sahabat Arumsha. Bagaimana kabarnya? Lama ya tidak bersua di blog ini. Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih aktif lagi dan bisa memberikan manfaat yang Allah berkahi. Aamiin. 🌸 Kali ini saya mau sedikit berbagi hasil kajian dari owner Hanamaza Pan, bunda Siti Nurjanah tentang bagaimana mengasuh anak di negara minoritas muslim yang dalam hal ini ada di Jepang. Beliau memiliki pengalaman yang MasyaAllah membesarkan anak-anaknya di Jepang yang tantangannya luar biasa. Barakallah. Tidak mudah bukan berarti tidak bisa diusahakan, bukan? Yuk, kita simak bund hasil resume kajian dari beliau. Semoga ada hikmah yang bisa kita ambil bersama. Aamiin 🪷☘️

Tahsin Tahfidz Okayama – Allah Meninggikan Derajat

Allah Meninggikan Derajat

Al-Mujadilah 58:11

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Tafsir Kemenag RI

Ayat ini memberikan penjelasan bahwa jika di antara kaum Muslimin ada yang diperintahkan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam berdiri untuk memberikan kesempatan kepada orang tertentu untuk duduk, atau mereka diperintahkan pergi dahulu, hendaklah mereka berdiri atau pergi, karena beliau ingin memberikan penghormatan kepada orang-orang itu, ingin menyendiri untuk memikirkan urusan-urusan agama, atau melaksanakan tugas-tugas yang perlu diselesaikan dengan segera.

Dari ayat ini dapat dipahami hal-hal sebagai berikut:

Continue reading

Tahsin Tahfidz Okayama – Ikhlaskan Niat

☘️ IKHLASKAN NIAT ☘️

Al Imam Ibnu Jama’ah Al-Kinani رحمه الله berkata,

“Ilmu syar’i adalah salah satu ibadah dari sekian banyak ibadah, serta amalan dari sekian banyak amalan. Jika tercapai niat karena Allah تعالى padanya, maka amalan diterima, serta tumbuh dan berkembang keberkahannya.

Jika diniatkan karena selain wajah Allah تعالى, maka dia akan gagal, sia-sia, dan merugilah perniagaan yang dia lakukan.”

Sumber:
*Adab Penuntut Ilmu & Orang yang Memiliki Ilmu _(Tadzkiratus Saami’ wal Mutakallim fii Adabil ‘Alim wal Muta’alim)_*, hlm. 89

Karya Imam Badruddin Ibnu Jama’ah رحمه الله