Biaya Hidup di Polandia

Pertanyaan ini lagi ‘hot’ di kalangan scholarship hunter yang ingin mendaftar sekolah ke Polandia. Bicara biaya hidup di Polandia, saya bilang termasuk paling murah dibandingkan negara Eropa lainnya. Silakan dicari di mesin pencarian Google, negara-negara Eropa yang memiliki biaya hidup cukup rendah, dan kalian akan dengan mudahnya menemukan Polandia ada dalam daftar tersebut. Oleh karena itu, Polandia juga sering menjadi sasaran para turis untuk berkunjung ke Eropa. Meskipun tergolong murah, namun fasilitas dan kualitas di dalamnya tidak bisa juga dibilang ‘murahan’. Karena Polandia merupakan bagian dari negara uni-Eropa, sehingga memiliki kualitas yang kurang lebih sama dengan negara Eropa lainnya. Postingan kali ini murni dari pengalaman saya pribadi selama hidup di ibu kota Polandia, Warsawa selama lebih dari 8 bulan. Ibu kota lebih mahal dibandingkan kota-kota lain di Polandia. Jadi yang tertulis disini bisa jadi selain di Warsawa itu lebih murah. Hal yang perlu ditekankan disini adalah kita harus mengingat satu hal, biaya hidup tergantung gaya hidup. Pernyataan ini sudah pernah saya utarakan di postingan saya sebelumnya, disini sedikit tentang biaya hidup, dan di postingan ini saya akan membahasnya sedikit lebih rinci (mesipun juga tidak detail banget 😀 ).

IMG_20140916_094502341

Mata uang Polandia namanya Polish złoty (PLN). 1 EUR setara 4 PLN, dan 1 PLN setara sekitar IDR 3400-3800

Akomodasi

Untuk akomodasi, kalau mahasiswa Continue reading

Welcome Meeting Mahasiswa Erasmus di Warsaw University of Technology (WUT)

Hari ini tepat 9  Dzulhijah dan alhamdulilah lulus puasa Arofah meskipun sahur telat, karena kebablasan tidur 😀 Selain nikmatnya puasa Arofah pertama kali di benua Eropa, hari ini aku datang ke acara Welcome Meeting yang sengaja dihelat untuk para mahasiswa Erasmus yang akan studi di WUT. Acara diselenggarakan jam 16:00 waktu Polandia, saat itu aku datang ke TKP jam 15:55 dan aula sudah banyak orang karena sebagian kursi sudah ada yang menempati. Aku sapu seluruh pandanganku ke semua sudut ruangan, hanya untuk mencari tempat dimana kursi yang tepat untukku. Secara random akhirnya aku duduk di sebuah kursi yang samping kanan dan kiriku kosong. Sambil melihat keadaan ruangan, sebenarnya aku ingin berpindah dari tempat tersebut, karena tidak ada teman yang diajak ngobrol. Karena tujuanku datang ke acara ini buat cari teman, jadinya aku lebih memilih berpindah tempat dan tak sengaja aku bertemu dengan salah seorang teman dari Hungaria, kenal saat kursus Bahasa Polandia dulu. Kita bercakap sebentar dan aku duduk tak jauh dari tempat temanku itu duduk. Sendiri, ya saat itu masih sendiri dalam keramaian #lebay :D.

10712899_783382475055613_388145501124939754_n (1)

Akhirnya ada gadis cantik duduk disampingku, dia datang seorang diri, dan kemudian aku memberanikan diri menyapanya terlebih dahulu. Gadis cantik itu dari Rusia dan kita bercakap lumayan banyak sampai tukar kontak. Kemudian 5 menit sebelum acara dimulai bangku sebelahku langsung penuh. Entah gimana ceritanya tiba-tiba temanku dari Rusia itu kemudian bercakap dengan orang sebelahku dengan bahasa yang tentunya bukan bahasa Inggris. Tak lama kemudian kedua gadis yang duduk di depanku menoleh ke belakang dan senang bertemu dengan gadis Rusia itu. Bekal SKSD gitu aku berkenalan juga dengan teman yang di depanku dan sebelahku. Mereka sangat ramah dan lucu, kemudian aku jadi berani bertanya apakah sudah kenal lama dengan gadis Rusia itu, kelihatan sangat akrab. Mereka jawab tidak. Kedua orang di sebelahku berasal dari Belarus, dan yang duduk di depanku berasal dari Ukraina. Lantas kenapa mereka bisa mengerti bahasa satu sama lain. lha da la, kok ternyata mereka memiliki bahasa nasional yang sama. Oala, dan kemudian aku roaming gitu pas mereka ngobrol 😀

Acara welcome meeting ini dihadiri cukup banyak mahasiswa Erasmus, mungkin sekitar 200 orang di dalam aula tadi. Semuanya dari beasiswa Erasmus+ yang dimana mahasiswa Erasmus Eropa-Eropa jumlahnya lebih banyak dibandingkan mahasiswa Erasmus Asia-Eropa. Sehingga moment ini menjadi sangat berkesan buat aku pribadi, karena sejauh pandangan ke seluruh ruangan hanya aku yang memakai kerudung 😀

C360_2014-10-03-17-18-47-622 copy

Sebagian dari teman-teman Asia yang mendapatkan beasiswa Erasmus+ program Interweave (Action 2)

Welcome meeting sendiri bertujuan untuk Continue reading

Tips Beasiswa dan Menjadi Bagian dari Keluarga Erasmus Mundus

Postingan ini lahir dari buah request beberapa teman, daripada konferensi pers satu-satu, moreless  sama seperti yang saya tulis berikut, jikala ada pertanyaan monggo aja 🙂 . Sebenarnya, agak susah untuk menceritakan tips dan trick hingga akhirnya mendapatkan salah satu beasiswa Erasmus Mundus. Soalnya modalnya sebenarnya cuma nekat yang elegan. Apa itu nekat yang elegan? Nekat yang tidak sekedar asal nekat, tapi nekat disertai bekal untuk menuju ke peperangan yang baik. Well, singkat cerita beasiswa yang benar-benar fully funding dari pemerintahan Uni-Eropa ini cukup dilirik banyak mahasiswa-mahasiswi yang ingin menjadi bagian dari scholarship hunter. Terbukti saat sosialisasi beasiswa Interweave Erasmus Mundus di kampus ITS animo mahasiswa cukup besar, sampai harus dipindah ke ruangan yang lebih besar untuk menampung banyaknya mahasiswa yang “penasaran” dengan beasiswa yang konon bergengsi ini. Erasmus+ sendiri dari banyak program (ada Action 1  dan Action 2), dan salah satunya adalah program yang saya ikuti ini yaitu Interweave (Action 2). Mengenai detail prosedur dan syarat apa saja yang harus dipenuhi silakan langsung baca di link resmi Interweave ya, disini. Dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Erasmus+ silakan kepo disini.

Mungkin akan saya bahas secara umum mengenai perjuangan meraih beasiswa, karena sebelum mendapat Interweave Erasmus Mundus (Master Exchange Program), saya juga mendapatkan beasiswa BPPDN Dikti untuk sekolah S2 saya di ITS. Singkatnya, saya mengalami  sekolah Master selama 3 tahun :D, 2 tahun di ITS dan di tahun ketiga ini akan menjadi hal yang luar biasa bagi saya, karena pertama kali keluar negeri dan ke Eropa pula, dapat beasiswa Erasmus Mundus pula. Syukur alhamdulillah yang berlipat-lipat karena karuniaNya yang tak terbatas ruang dan waktu 😀 . Oke langsung aja, saya tulis tips and tricks berdasarkan pengalaman saya menjadi scholarship hunter.

1. Iqro’ (Rajin Membaca)

Sebagaimana ayat yang pertama kali turun ke bumi adalah “Iqro'”(Bacalah..), maka itulah yang pertama kali harus kita lakukan yaitu membaca. Somehow membaca itu penting, apalagi kalian ingin tau lebih jauh apa yang menjadi syarat dan ketentuan beasiswa. Continue reading

[Erasmus Mundus] Award Ceremony and Pre-Departure Briefing Awardees 2014

Akhirnya nulis juga, setelah postingan pertama saya terkait dengan penerimaan Interweave Erasmus+ (Erasmus Mundus) hehe. Oke, langsung saja ya. Jakarta, 21 Juni 2014 adalah hari dimana saya berdiri di atas podium menerima penghargaan beasiswa Erasmus Plus untuk program Master Mobility (Master Exchnage) di Warsaw Universituy of Technology (WUT) di Polandia selama 10 bulan. Ini adalah pertama kali saya menginjakkan kaki di ibukota negara Indonesia ini, sedikit aneh tapi itu faktanya. Unbelievable,  saya akhirnya pertama kali mendarat ke Jakarta untuk sebuah acara yang unforgettable.  Sampai berada di Bali Room, Hotel Indonesia ini saya masih terbayang-bayang rasa tidak PD (percaya diri) untuk berdiri dan bergabung diantara orang-orang hebat di dalam ruangan ini. Mencoba mengingat proses sekitar 5 bulan lalu yang berbekal nekat dan coba-coba ketika memasukkan aplikasi, semuanya terjadi begitu saja, dan Allah merancang skenarioNya begitu rapi dan mendebarkan. Subhanallah. Apakah ini aplikasi pertama kali untuk keluar negeri yang saya masukkan? Tentu tidak. Untuk aplikasi sejenis program exchange ini adalah ketiga kalinya, dan aplikasi sebelumnya saya layangkan di daratan Asia. Entahlah Allah mengirimkan saya untuk pergi ke daratan Eropa pada akhirnya. Again, Praise be to Allah.

10440931_562464620529414_2629889097911800909_n

 Foto bersama penerima beasiswa Erasmus+ Action 2

Acara yang dimampatkan satu hari ini terdiri dari acara inti yaitu  Continue reading

Never Stop Accomplishing Your Dreams

Albert Einstein said, “There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle”. The miracle was happened when I received “magic email” as one of  scholarship holders out of 1686 applicants from 20 universities or institutes in different countries between Asia and Europe. The result of selection process divided into  three list as main list, reserve list, and rejected list. I even never thought before that I can place in the part of main list. Praise be to Allah, the Cherisher and Sustainer of the worlds. I would like to say “never stop accomplishing your dreams”, Allah knows everything that is the best for you.

Screen Shot 2014-05-14 at 10.41.28 pm

(to be continued >>>)

*Powered by Interweave Erasmus Mundus