Budapest, Memikat Hati pada Pandangan Pertama [1]

Budapest, tak lain dan tak bukan  adalah salah satu World Heritage Site UNESCO yang ada di Eropa Timur. Selain Ceko, saya langsung jatuh hati dengan kecantikan Budapest ini, langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Buat yang mau eurotrip, ayo segera masukkan list Budapest sebagai salah satu tujuan kalian 😀 Beruntung sekali saya pada perjalanan kali ini ditemani oleh teman saya asli Hungaria, Martin, yang dulunya temen sekelas saya di WUT dan dia hanya exchange 6 bulan dengan menggunakan beasiswa yang sama seperti saya, Erasmus+. Dengan bantuan kawan saya tersebut, kami bisa mengelilingi Buda dan Pest dalam waktu satu hari saja. Dia mencoba untuk mengeksplorasi Hungaria banyak ataupun sedikit kepada kami, meski kadang ada bagian yang dia tidak tahu juga. Setidaknya untuk berkelana kali ini, kami tidak membutuhkan peta 😀 dan kami lebih tahu tempat-tempat unik, yang terkadang tidak ada di peta.

Bangunan di Budapest sangat unik, masing-masing bangunan hampir mengecoh saya, karena saya pikir adalah bangunan khusus, ternyata hanya bangunan biasa, biasa unik mungkin ya *mbulet* 😀 Budapest sangat cantik, cukup luas dan wonderful,  keunikannya dibentangkan oleh sungai yang cukup lebar. Dua daerah yang dipisahkan sungai Danube itulah bagian dari Buda dan Pest yang dimana pada akhirnya lahirlah nama Budapest yang disatukan dengan jembatan Chain. Buda terletak di dataran yang lebih tinggi daripada Pest, namun kehidupan di Pest terlihat lebih modern daripada di Buda, serta Pest itu lebih luas dibandingkan Buda yang sak umplik. Dua-dua daerah itu sangat cantik, baik melihat Pest dari Buda atau Buda dari Pest, keduanya menyimpan pesona yang tak kalah hebatnya. Saya waktu itu sempat naik perahu dan melintasi sungai Danube, untuk sekedar menikmati keindahan di tengah-tengah sisi Buda dan Pest saat sore hari. That’s crazy beautiful! Kalau kata orang Jawa, jos gandhos tenan! 😀

20150212_120833

Bersama Dhea dan Martin di Buda

Sekilas tentang apa yang saya lihat di Budapest dari Continue reading

Dua Menit

19 Desember 2014

Iya sudah heboh. Belum juga berangkat terbang ke tujuan pertama Eurotrip sudah heboh gara-gara tertinggal bus bandara, saya yang salah telat 2 menit. Bangga? Jelas enggak! Meski datang sudah agak pagi, namun kurang pagi lagi karena kemacetan terkadang tidak dapat diprediksi. Fiyuh. Petugas sempat ngomel, tapi saya diam aja sih, namanya juga salah, cuma mengemukakan sedikit alasan, meski apapun yang terjadi, namanya telat ya telat meskipun cuma 2 menit.

travel docSaya panik, gate close pesawat jam 12:20 dan bus bandara berangkat jam 9:20 (definitely saya datang jam 9:22). Entahlah, tiba-tiba bapak petugasnya jadi baik dan memberi aku alternatif lain, nunggu bus berikutnya atau naik taksi. Kalau nunggu bus berikutnya datang jam 10:55 sampek bandara 11:40 dan mepet sama gate close kalau naik taksi artinya saya harus merogoh kocek 25€, padahal reservasi bus cuma 7€. Akhirnya saya ijin bapaknya untuk berfikir sebentar sebelum mengambil keputusan mana pilihan yang harus saya ambil, dan bapaknya memastikan juga bahwa masih ada seat untuk keberangkatan bus berikutnya. Kalau seat penuh artinya saya tetap harus naik taksi.

Setelah 10 menit berselang saya memutuskan lebih baik naik taksi. Kemudian bapaknya memberi tahu “you are lucky today! Only one seat free and you can take it. But, again it just for this time only and next time, please don’t be late again. We can wait you until 3-5 minutes if you are still on way, and we will wait you, but please call us to inform your condition at that time“. Alhamdulillah, meski tetep deg deg ser juga, nutut apa tidak sebelum gate close. Secara saya juga baru pertama kali ke bandara Modlin, belum tau arenanya seperti apa. Saya menanyakan ke bapaknya, beliau bilang masih nutut soalnya saya gak pakai bagasi dan bawa tas kecil jadi estimasi waktu itu cukup.

Jam 10:55 akhirnya tiba juga, dan setelah 11:43 sampai juga di Modlin Airport. Alhamdulillah, kali ini saya gak pakai metode cari mencari tempat sendiri tapi langsung tanya-tanya petugas untuk mempersingkat waktu dan belajar dari pengalaman tadi pagi. Eh tiba di depan gate, masih tutup, pas tanya orang-orang di sekitar gate katanya memang belum buka. Syukurlah kalau begitu :D. Siap meluncur ke Paris sebagai tujuan pertama liburan musim dingin 🙂

Dua menit sangat berarti untuk dua minggu 🙂 Inilah drama kecil, opening dari serangkaian cerita winter trip pertama saya 😀

Thank you Interweave !

Being part of INTERWEAVE awardees is kind of things that I could not imagine before, and I am really gratified could be counted in. Thus, firstly, thank you INTERWEAVE for this such wonderful opportunity.

INTERWEAVE is one of partnership program of Erasmus+ and you can see further information concerning INTERWEAVE in this link. Are you interested? If so, you could dig more and more about your preference in this program and happy to select the best university and major that fit for you. We are waiting for you to stand here, in European continent.

Let me to get back for a while, when I joined pre departure briefing in Hotel Indonesia, Jakarta at couple months ago, exactly in June 2014, even I already obtained the awardees certificate directly in the stage, I was still thinking that I dreamed. I followed all procedures before departure and I just realised everything would be new when I left Indonesia to flight here, in Poland. At the moment, I am not only dreaming, but also could  reach one of my dreams for touching down Europe at my first time in my life, even more my first time to live abroad as well. Everything was awesome when I traveled from Indonesia to Poland alone. I could learn about how to survive by ourself in every condition. In fact, everything was fine, several people helped me much during journey and I have a great mentor in Poland who really kind 🙂

1907431_10203726399352968_7462844501978335372_n

The picture above shows the member of interweave awardees cohort 1 before departure around Europe. One Phd student, half of us are Continue reading

Kesan Pertama di Warsawa, Polandia

Tepat 40 hari  berada di Warsawa, Polandia dan tepat dengan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1436 H. Saya anggap satu bulan setengah disini sebagai kesan awal, karena masih ada sekitar 8-9 bulan lagi berada di kota ini, dan mungkin juga belahan negara lain di benua Eropa. Hari ini cuaca dingin sekali, lebih dingin dari sebelum-sebelumnya (sekitar -2 derajat celcius moreless), padahal juga masih musim gugur 😀 Welcome to the east Europe climate 😀 Berhubung sepertinya sudah lama tidak menulis, kali ini saya akan mengisinya dengan bahan-bahan yang biasanya ditanyakan teman-teman ketika bersua dalam dunia maya maupun nyata :D, Well mungkin saya akan buat beberapa poin, sementara masih bicara mengenai kultur lingkungan, pendidikan, cuaca, dan transportasi, serta besarnya biaya hidup yang saya alami sejauh ini.

Kultur Lingkungan

Sempat mengalami yang namanya culture shock, meskipun sudah dapat kabar, nasihat, dan training sebelumnya. Tapi apalah sebuah teori tanpa praktek, dan apalah praktek tanpa teori *jadi mbulet 😀 Bicara soal kultur sebenarnya cakupannya juga luas, namun demikian Continue reading

Quality Time di Awal September

7 September 2014

Tinggal hitungan hari (H-7) keberangkatanku menuju Europe dan yang aku rasakan saat ini seperti antara iya dan tidak mau berangkat. Sepanjang malam mulai mimpi yang aneh-aneh, dan yang paling sering adalah mimpi ada di bandara (padahal juga bukan pertama kalinya akan ke bandara). Sebagian packing telah dilakukan, ya kira-kira telah 80% selese. Ada beberapa hal yang belum dilakukan dan akan dikerjakan di hari-hari yang tersisa ini. Awal september kemarin benar-benar sangat padat sekali, padat aktifitas, sekaligus silaturahmi dan memenuhi janji-janji bersama teman-teman. Sangat lelah namun juga senang sekali bisa menjalin keakraban sebagai quality time in a few minutes.

Hari ini, aku meninggalkan Surabaya untuk pulang ke kampung halaman,  khususnya meninggalkan ITS dan kos-ku yang ada di Perumdos ITS . Tahun depan aku InsyaAllah akan kembali ke lingkungan ini dan berjumpa dengan Wisuda 112. Minggu depan masih bertemu Surabaya dengan membawa koper besar dan ransel untuk menempuh ribuan kilometer menuju benua biru, dan aku bersiap untuk berpetualang seorang diri sampai di negeri tujuan, Polandia. Hope this trip will be excited.  Melalui postingan ini aku ingin berterima kasih kepada teman-teman yang telah berjalan suka dan duka bersamaku selama dua tahun di Surabaya. Entah berapa kepala yang telah terlibat dalam aktifitasku, dalam hari-hariku menjalani setiap detik perjalanan hidup. Aku ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada kalian semua, untuk yang telah menyayangi aku, dengan tulus mendukungku, dan membantuku.  Semua menjadi begitu berharga untukku, aku mohon maaf kepada teman-teman jika ada salah kata dan perbuatan baik yang sengaja maupun yang tidak. *perasaan kok jadi melankolis gini postingannya* 😀 Yasudah to the point aja ya lewat potongan foto-foto berikut. Foto yang diambil awal September 2014 (tanggal 3-6 September).

kado

Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan kejutan as known as farewell gift sebelum keberangkatanku. Aku merasa benda ini harus masuk semua ke koperku karena sangat berguna untuk aku gunakan disana. Sama seperti harapan kalian, Continue reading

Never Stop Accomplishing Your Dreams

Albert Einstein said, “There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle”. The miracle was happened when I received “magic email” as one of  scholarship holders out of 1686 applicants from 20 universities or institutes in different countries between Asia and Europe. The result of selection process divided into  three list as main list, reserve list, and rejected list. I even never thought before that I can place in the part of main list. Praise be to Allah, the Cherisher and Sustainer of the worlds. I would like to say “never stop accomplishing your dreams”, Allah knows everything that is the best for you.

Screen Shot 2014-05-14 at 10.41.28 pm

(to be continued >>>)

*Powered by Interweave Erasmus Mundus