Jalan-jalan Singkat ke Vienna

[10 II] Vienna, kalau teringat tempat ini, saya langsung kepikiran dosen pembimbing saya, Pak Hari, karena beliau pernah menghabiskan masa studi Doktor di negara cantik nan elegan ini. Pak Hari juga bertahun-tahun memiliki banyak pengalaman berkeliling Eropa, dan selalu menjadi motivasi saya ketika mendengarkan pengalaman-pengalaman beliau. Selain berkat Interweave Erasmus+, hadirnya saya di Eropa ini juga -salah satunya- berkat rekomendasi yang beliau berikan. Saya sempat mendapatkan link ini, bahwa ternyata Pak Hari ini telah berkeliling ke hampir 200 kota di 29 negara. Wow! Beliau tidak hanya dosen biasa bagi saya, tapi juga salah satu motivator saya. Beliau membimbing saya di beberapa penelitian di Lab Sistem Cerdas dan sangat telaten mengarahkan saya dengan baik, sehingga banyak yang saya pelajari dari beliau.  Terima kasih Bapak 🙂

Pada akhirnya saya berkesempatan ke Vienna, meski cuma 2 hari, dan rata-rata untuk biaya di Vienna memang relatif mahal. Pada saat kesini kemarin, sepertinya habis salju lebat, sehingga banyak gundukan salju di pinggir jalan, dan sebagian tempat masih berselimut salju tebal. Cukup dingin saat itu, sehingga pada malam hari kami memutuskan untuk pulang lebih awal, karena sama-sama kedinginan 😀 Saya baru tahu kalau bahasa yang digunakan di Vienna adalah bahasa Jerman, dikarenakan seringnya mendengar penjual bilang “danke”  setelah prosesi jual beli. Mata uang yang digunakan negara ini adalah Euro (EUR), sehingga setelah dari Praha yang menggunakan CKZ kemarin, langsung switch ke EUR lagi 😀

20150210_162443

Foto di kawasan daeran Parliament di Vienna. Photo credited by : Ria Dhea

Sama halnya dengan postingan travelling sebelum-sebelumnya Continue reading

Pesona Praha (2)

[9 II]  Menyambung dari postingan sebelumnya, yaitu di Pesona Praha (1), kali ini lebih menampilkan gambar-gambar saja ya 😀 Di postingan kali ini sedikit jalan-jalan kami saat di Praha, karena sisanya kita hunting Javanese Restaurant di Praha, yang pada akhirnya telah tutup, cerita selengkapnya soal tempat makan ada pada bagian “Tempat Makan” di postingan Pesona Praha (1). Pada umumnya, banyak orang bilang kalau Praha itu cantik, iya kota kecil, cantik, dan juga murah. Setelah saya membaca beberapa artikel, Praha adalah kota cantik yang ada di Eropa, nah loh, gak Eifel doang yang cantik, kan? Ayo yang belum memasukkan Praha sebagai wishlist tempat yang dikunjungi di Eropa, silahkan dicentang mulai sekarang. 😀

Pada umumnya, jalan-jalan di seputaran Old Town ini sempit dan dipenuhi dengan bangunan tua yang tinggi-tinggi di sisi kanan dan kirinya. Untuk ukuran kota kecil, menurut saya Praha ini cukup banyak pengunjungnya, dan banyak turis yang berfoto terutama di jembatan Charles. Saat datang ke Praha itu weekdays namun pengunjung juga tetap saja ramai, apalagi toko-toko makanan atau souvenir rame pengunjung.

DSC03065

Semacam gapura di dekat Charles Bridge. Bangunn tua, namun Continue reading

Pesona Praha (1)

[9 II] Sambungan dari postingan sebelumnya terkait jalan-jalan ke Berlin, sekarang giliran Praha. Praha adalah ibukota Republik Ceko. Pasti tau produk sepatu Bata kan? Itu dari Ceko lho, info dari sini. Praha, adalah salah satu tempat yang indah yang baru saya ketahui sejak datang ke Eropa. Tidak begitu luas dibanding dengan Berlin, namun menyimpan pesona yang luar biasa, terutama banyak bangunan-bangunan tua yang masih terasa nuansa “Eropa”nya. The weather is much better here, meskipun agak mendung, namun tidak berangin seperti di Berlin, sehingga cocok untuk jalan-jalan. Memang waktu terbaik buat jalan-jalan bukan di musim winter seperti ini sebenarnya, atau kalu memang mau jalan-jalan siapkan amunisi untuk berbaju tebal atau dobel-dobel, dan yang paling penting jangan lupa sarung tangan. Saya pribadi kemarin memakai sekian lapis baju ditambah sweater dan jumper plus coat luar 😀 Sedikit lebay, tapi setidaknya itu salah satu cara untuk bertahan. Karena di sebagian tempat bersalju, jadi winter trip second round ini memang lebih menantang cuacanya dari winter trip sebelumnya.

**** Mata Uang Praha (CKZ) ***

C360_2015-02-14-11-49-47-955

Perjalanan yang sebelum-sebelumnya ke negara dengan mata uang Euro, sehingga pada kali ini agak sedikit menarik karena di Praha, menggunakan mata uang negaranya sendiri yaitu CKZ. Di Poland juga sama sih, masih menggunakan mata uang sendiri yaitu zloty (zl) atau PLN. 1 CKZ bernilai sekitar 28 EUR pada saat itu. Misalkan kalau gak mau ribet, tinggal menggunakan mesin ATM , sepanjang kartunya ada logo VISA atau Mastercard dapat digunakan langsung untuk tarik tunai mata uang negara tersebut. Ada potongan? Pasti ada, tapi tidak banyak, dan selisihnya tidak jauh-jauh amat. Atau Continue reading

Semalam di Berlin

[7 II] Liburan lagi. Ya kompensasi bulan Januari full tugas dan ujian terbayar sudah. Kali ini saya jalan bareng dengan kawan saya yang sedang studi di Estonia, Ria Dhea. Dia bertamu ke Warsaw dan kita merencanakan liburan ini bersama. Senang sekali akhirnya saya bisa bertemu dengan teman satu almamater, let’s say ketemu temen lama, dimana saya selama ini berada di lingkungan orang-orang baru, dan hanya bercakap dengan kawan-kawan dekat saya lewat dunia maya. Mungkin kalian juga tahu rasa senangnya seperti apa bisa bertemu dengan kawan lama, dan liburan bersama untuk eurotrip *lebay gak ya ini? sepertinya kok melow 😀 Akhirnya terjadi adegan pelukan ala telletubies ketika bertemu di central station Warsaw, dan berasa don’t care sama orang-orang ketika teriak-teriak senang 😀 (utungnya masih pagi buta, dan belum bannyak orang, hehe).

Sedikit tambahan untuk preambule postingan kali ini, kita merencanakan liburan ini bisa dibilang mendadak, dan tiket dipesan satu minggu sebelum keberangkatan kita, dan bisa ditebak, semua harga sudah melambung, kemudian kita pusing bersama 😀 Kita sama-sama berada di minggu-minggu yang sangat padat sebelumnya, bahkan tidak selo pas weekend karena kejar setoran (tugas-tugas dan ujian akhir semester). Bukan hanya bulan Januari yang kejar setoran, akhirnya liburan ini ikut kejar setoran juga. Karena waktu yang sangat terbatas -Dhea sudah pesan tiket PP sebelum itinerary dibuat – akhirnya kita memutuskan untuk mengunjungi 4 negara dalam waktu 8 hari,dan waktunya habis di perjalanan. 😀 Sekarang kalau ditanya bagaimana rasanya “terlalu optimis”  kita sudah membuktikan sendiri dan bisa menjawab, dan jawabannya CAPEK! 😀 Capeknya baru kerasa banget pas pulang, butuh recovery seharian, maklum balung tuwek 😀 Oke, sekarang mari kita mulai ngoceh-nya 😉

Sebenarnya untuk liburan semester kemarin, agak mempertimbangkan mau ke Jerman atau tidak, akhirnya memutuskan untuk jalan sehari saja ke Berlin, karena dekat banget dengan Poland, tetangga sebelah barat-nya Poland. Pada postingan kali ini, disinggung juga masalah harga transportasi dan penginapan, karena kurang lebih teman-teman banyak yang bertanya tentang rincian pengeluaran untuk kedua hal ini.

*** Transportasi ***

Pertama kali sampai sudah dibuat jengkel sama mesin tiket-nya yang aneh di dekat bus station, jadi Continue reading

Halo Paris!

Paris, kota yang terkenal di dunia, dan semua orang ingin pergi kesini karena terkenal dengan kota yang romantis, kota fashion dan kota yang sangat indah karena megahnya Eifel Tower. Kota ini menjadi kota pertama dalam serangkaian perjalan winter trip bulan Desember 2014. Dan kali ini saya berkesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat di kota Paris, serta akan bercerita lebih banyak lewat gambar-gambar yang ada 😀 *bilang aja males nulis* (bisa jadi) 😀  .Pada episode sebelumnya saya juga telah bercerita tentang masalah penginapan dan transportasi yang digunakan selama winter trip. Kalau ada yang ingin berkunjung ke postingan sebelumnya, jangan sungkan lho masuk saja 😀 . Kalau masalah penginapan bisa dibaca disini, dan masalah transportasi juga bisa dibaca disini.

1. Ponts Des Arts 

Gembok Cinta! Oala ini to gembok-gembok yang dipasang disepanjang jembatan itu (lho ya to lek ndesone kumat 😀 ), ya saya melihatnya langsung kini, sepanjang jembatan penuh dengan gembok-gembok berpasangan seperti ini. Konon dengan mengikat sepasang gembok dan kuncinya dibuang ke sungai itu, cintanya akan abadi. Percaya? Sepanjang jembatan, gembok-gembok ini banyak yang sengaja ditutup dengan papan balok, mungkin karena sudah overload kali ya. Jadi, ini yang terlihat gambar gemboknya ini hanya dipinggir jembatan saja. Saat kesini cuacanya gloomy romantis gitu 😀

paris_jembatan

2. Eifel Tower

Hadu..hadu..hadu.. ini yang ditunggu-tunggu kalau ke Paris, apalagi kalau bukan ke Eifel. Yuhu mak! dari sore sampai malam ngendon disini, alhasil menghasilkan gambar variatif dari sore ke malam seperti di bawah ini. Maap yak kalau narsisnya gak ketulungan 😀  Cantik, iya cantik, memang cantik, cuma saya gak pakai video maju mundur cantik ala Syahrini 😀

paris-eifel

Setiap malam, Eifel ini mengeluarkan kecantikan dengan menebar pesona lewat kerlap-kerlip lampunya. Saat itu saya berada di posisi bawah tower pas. Dan ini salah satu rekaman yang saya ambil ketika Eifel mulai bling-bling 😉

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=jjQVhdK9K1o&w=560&h=315]

Piye rek? Apik tenan gak? 😀 Continue reading

Rupanya, Winter Semester Telah Berlalu

Time flies so fast. Begitulah salah satu kalimat pendek yang sering diucapkan ketika telah menjalani sebuah proses. Sudah satu semester tak terasa dan sangat bersyukur sekali atas yang saya terima selama belajar disini. Bersyukur untuk diijinkan belajar di salah satu universitas terbaik bidang teknologi di Eropa Timur. Jadi ceritanya, kemarin itu adalah hari yang paling melegakan, karena dapat dipastikan untuk tidur nyenyak setelah semua ujian, project, dan tugas lab untuk semester kemarin selesai. Bagaimana hasilnya? Alhamdulillah semua mata kuliah lulus. Disini menggunakan range nilai 1-5 dengan threshold 3 adalah batas lulus (pass) yang harus dicapai.

Soal berapa indeks nilai yang berapa saya capai bukan intinya, karena rata-rata teman-teman disini menganggap bahwa berusaha untuk pass itu sudah bagus dan hanya butuh >= 50 poin untuk pass hampir di semua mata kuliah. Bahkan, teman saya dari Perancis -satu teman kerja kelompok sama saya-, cerita kalau di tempat dia kuliah nilai 51 atau 100 itu sama saja, artinya tidak ada perbedaan signifikan, yang membedakan adalah pass atau fail. Menarik, karena hampir semua teman saya disini punya pemikiran seperti itu, sehingga terkesan tidak “ngoyo” namun mereka masih belajar serius mencapai target. Cerita lain, teman saya dari Ukraina bilang, bahwa yang terpenting dalam kuliah adalah ilmu, dia gak peduli yang dia dapat asal lulus, karena yang dibutuhkan untuk menyelesaikan urusan administrasi harus lulus saja. Jadi saat sebelum perkuliahan berakhir, teman saya itu sebenarnya sudah punya nilai diatas rata-rata, kalau mau, dia tidak perlu ikut lab dan ngerjakan tugas lagi karena nilainya cukup, tapi dia bilang tujuan kuliahnya bukan itu. Lebih excited lagi mendengar target dia setelah lulus Master disini, ingin membuka bisnis software house sendiri. Begitu pula dengan teman saya yang dari Prancis tadi, setelah kuliah Master berencana meneruskan startup yang telah dia buat. Superb.

Eh jadi panjang preambulenya 😀 Ini tadi mau ngebahas model perkuliahan disini sebenarnya. Well saya mengambil 3 mata kuliah di bidang IT, dan 2 mata kuliah humanity. Pada postingan kali ini saya akan fokus untuk bercerita tentang mata kuliah IT, saya akan coba ceritakan satu per satu per mata kuliah, karena setiap matakuliah pada dasarnya punya kontrak yang berbeda, tergantung dosennya masing-masing. Pada dasarnya masing-masing kuliah IT ini memiliki 2 penilaian yaitu dari ujian tulis dan lab atau project.

1. Pattern Recognition

Untuk lulus mata kuliah ini harus menyelesaikan 2 bagian yaitu bagian tes tes tulis dan lab. Tes tulis dilakukan dua kali, yaitu saat mid semester (tes I) dan akhir semseter (tes II). Untuk lulus di bagian tes tulis ini kita harus mendapatkan setidaknya 32 poin (total test I dan II). Ujiannya standart, setiap kali tes ada 4 nomor dimana masing-masing nomor punya bobot penilaiannya tersendiri, ada satu nomor yang punya beberapa pertanyaan. Pada umumnya yang soalnya bisa dijawab dengan mudah, bobotnya juga ringan. Sifat ujian open notes (boleh buka catatan, asal yang tulisan tangan). Sementara untuk lab kita harus lulus di bagian ini setidaknya 18 poin. Tools yang digunakan untuk lab ini adalah wajib Octave (versi open source dari Matlab), yang beberapa toolbox kurang lengkap, sehingga tak semudah menggunakan Matlab .Di dalam lab ini kita mempunya 2 jenis lab  exercise (masing-masing nilainya 6 poin) biasa dan 2 mini project (masing-masing 12 poin, dimana salah satu mini project bisa dilakukan secara berkelompok).

Mau tau durasi lab untuk mata kuliah ini? 4 jam sodara-sodara dan Continue reading

[Eropa] : Penginapan Selama Winter Trip 2014

Awalnya ingin nuli ketika ujian sudah selesai, namun ternyata musim ujian tak kunjung usai hingga pekan depan, akhirnya diputuskan untuk posting di blog dengan tema yang masih seputar winter trip hari ini, dengan dalih sebagai selingan :D. Jika pada postingan yang lalu membahas mengenai transportasi sekarang akomodasi. Tidak terlalu banyak yang akan dibahas sebenarnya, hanya saja, mungkin, bisa menjadi review bagi yang ingin menginap di tempat yang sama. Secara keseluruhan, akomodasi yang kita gunakan selama perjalanan cukup nyaman. Sekedar informasi, jangan lupa untuk selalu melihat review dari beberapa orang terkait dengan penginapan yang akan kita tempati sebagai bahan referensi sebelum kita memutuskan memilih tempat penginapan tersebut (*jadi ingat, kalau lupa belum ngasih feedback 😀 ). Beberapa hostel seperti di hostelbookers atau hostelword, mereka mencantumkan rating yang bisa kita pertimbangkan juga. Ada 6 kota tempat saya menginap selama liburan musim dingin kemarin, yaitu Paris, Barcelona, Granada, Cordoba, Sevilla, dan Malaga.

1. Paris (19-22 XII 2014)

Susah nyari harga penginapan terjangkau di Paris, apalagi yang letaknya di pusat kota. Ada yang agak murah namun jauh dari kota dan ditempuh kurang lebih satu jam ke kota. Akhirnya pilihan kami mencari apartemen yang bisa disewa di tengah kota, di situs https://www.airbnb.com/. Harganya bervariasi dan ada informasi terkait dengan rumah yang mau disewa seperti apa, pilih berdasarkan hati nurani dan kecukupan kantong saja ya 😀 Beruntung kita dapat apartement di pusat kota, yang kalau ditempuh dengan jalan kaki dari metro Place des Fêtes, itu hanya 50 meter . saja. Apartemen milik bang Bruno ini menurut aku sangat nyaman sekali, kelengkapan dapur cukup baik, hanya saja cara mengoperasikan microwave agak lain daripada yang lain 😀 . Semuanya nyaman, hanya saja kamar mandinya cukup kecil, namun tidak komunal sama WC jadi kalau buat gantian sama yang lain itu enak. Harga sangat tergantung dari banyaknya orang yang menginap, misal kalian bertiga, berempat, atau berlima tinggal dibagi saja. Kalau kemarin saya sekitar 20 EUR per malam per orang 😀 paris_akom

Karena tidak mengambil gambarnya sendiri, akhirnya gambar ini saya ambil dari situs airbnb langsung. Antara gambar Continue reading

[Eropa] : Transportasi Selama Winter Trip 2014

Sebelumnya random banget mau nulis apa, karena too many stories selama perjalanan liburan musim dingin 13 hari kemarin. Akhirnya, mengambil topik yang agak absurd, yang mungkin akan menulis seputar transportasi dahulu dan mungkin percikan lain yang entah apa yang akan ditulis. Mengalir saja 😀 .Jadi, selama liburan kemarin mengunjungi 2 negara, 6 kota, yang membuat saya lumayan merogoh kocek yang tidak bisa dibilang sedikit untuk ukuran mahasiswa, mungkin lebih 3/4 dari hasil scholarship saya per bulan, ludes untuk menikmati bagian negara lain di Eropa ini. Tapi satu hal yang saya tidak sesalkan, yaitu kepuasan setelahnya, pengalaman, dan hal-hal baru yang menyimpan pelajaran serta jalan dengan teman-teman baru membuat saya benar-benar excited. Jadi, sebanding yang dikeluarkan dengan yang didapatkan, dan good point nya harus nabung lagi buat travelling lagi. Di postingan kali ini saya juga menyertakan jumlah pengeluaran untuk transportasi yang digunakan, rekapan pengeluaran ini dikerjakan rapi oleh partner jalan-jalan di winter holiday ini, Winda Pasadena (proudly present, prok prok prok 😀 ). Perjalanan dimulai dari Warsaw –> Paris –> Barcelona –> Granada –> Cordoba –> Sevilla –> Malaga –> Warsaw.

1. Paris (19-22 XII 2014)

Akhirnya ke Paris juga, barangsiapa ke Eropa tapi belum pernah ke Paris katanya belum sah dianggap pergi ke Eropa. Entah itu peribahasa macam apa, yang jelas dengan atau tanpa statement itu saya sudah menginjakkan Paris sebagai tujuan utama winter trip kali ini. Huray! Pertama kali menginjakkan kaki di tanah Paris entah rasanya kok belum bisa bilang “wow” banget, mungkin karena sampai Paris sudah sore, dan sampai ke pusat kota sudah malam, jadi yang katanya glamor berasa kurang. Atau mungkin saya saja yang sedang lelah 😀 Dari Warsaw ke Paris saya berangkat seorang diri yang kemudian janjian dengan teman-teman yang lain untuk ketemuan di Paris, di central tepatnya. Saya menunggu mereka datang dan jalan-jalan kurang lebih 3 jam-an, saya nongkrong dan bengong di mall sambil melihat model2 coat yang lucu-lucu dengan harga yang bikin meringis saja 😀

photo_org copy 4_Fotor_Collage

Beauvais Airport tempat RyanAir landing dan untuk menuju central tetap harus naik bus bandara yang mahal banget 17 EUR sekali jalan. Bandara Beauvais tidak terlalu besar, dibandingkan Juanda, ya tidak apa-apanya 😀 .

IMG_20150105_123507639

Sekumpulan tiket-tiket yang digunakan saat menuju dan meninggalkan Paris. Diantaranya adalah Continue reading