Scientific Meeting III [Part 1] : Sebuah Perjalanan Pagi

Makassar, 28 Maret 2014

Hari ini baru berjalan setengah hari, dan rasanya sangat menyenangkan sekali. Hari ini saya dan beberapa teman-teman Penerima Beasiswa Unggulan (BU) ITS berkesempatan untuk datang di acara tahunan yaitu Scientific Meeting III di Makassar, Sulawesi Selatan. Scientific Meeting adalah sebuah wadah yang dibentuk oleh paguyuban BU tingkat nasional, dan disini adalah kesempatan untuk bertemu dan besosialisasi dengan teman-teman pascasarjana penerima BU dari universitas negeri di Indonesia seperti UI, UGM, IPB, UPI, UNY, UM, Unhas, dll. Setiap tahunnya Scientific Meeting mengadakan sebuah Kongres PBU yang digunakan untuk menampung pendapat para PBU diseluruh universitas penyelenggara BU yang kemudian dapat didiskusikan denga pihak DIKTI akan hal-hal yang sekiranya masih membutuhkan penjelasan. Harapannya adalah komunikasi tetap terjaga, dan yang paling penting adalah perasababatan para penerima Beasiswa Unggulan DIKTI di seluruh Indonesia.

Cukup ya pembukaannya :D, hari ini saya mempunyai waktu luang untuk menulis sambil menunggu waktu Jumatan usai. Ini kali pertama saya pergi ke luar pulau Jawa (selain Bali dan Madura) 😀 dan ya, pastinya pengalaman pertama itu akan selalu menyenangkan dan mengesankan setidaknya. Karena cukup ecxited dengan pertama kalinya berangkat ke Makassar, makanya saya tidak melewatkan kesempatan untuk memotret setiap perjalanan tadi pagi. Kami berangkat ke Bandara Internasional Juanda Surabay pukul 03:00, dan kita mulai flight sekitar jam 05:10. Memang bukan pertama kalinya juga naik pesawat, namun kebetulan saya dapat tempat duduk yang pas (yaitu dekat jendela) dan suasananya mendukung sekali untuk difoto :D. Oke, cekidot dibawah langsung aja ya ^__^

DSC01611_Fotor_Collage

 Perjalanan mulai sehabis subuh sampai matahari kelihatan muncul malu-malu Continue reading

Cerita Kecil di Pucangsewu,Pacitan

Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 14 Juni, saya dan rekan saya, Evy mengantarkan salah satu teman kami yang bernama Dewi untuk pulang ke kampung halamannya. Dewi,teman kami,melaksanakan hari pernikahan pada tanggal 16 Juni 2013. Tak terbayangkan sebelumnya akan bermain ke Pacitan, oleh karenanya kesempatan ini menjadi sebuah momen yang cukup berharga, singkat namun sarat makna. Ini pengalaman pertama saya dan Evy bermain ke Pacitan, jadi harap maklum ya sodara-sodara, jikalau ada sesuatu yang berbau “alay” [dikit aja gapapa kan ya? hehe :D]. Saya dan Evy nekat mbolang, dan berujung pada 12 jam perjalanan antara Surabaya-Malang-Pacitan. Mbolangnya cukup mbois dikit, karena terpaksa naik angkutan umum yang “mewah” untuk ukuran mahasiswa, hihihi. Tapi seru habis, karena kita terpacu dengan waktu jadwal pemberangkatan travel dari Malang ke Pacitan (kami menjemput calon mempelai perempuan terlebih dahulu di Malang).

Saya dan Evy mempunyai kesempatan untuk jalan-jalan hari Sabtu pagi, karena ya si Dewi dipingit (ga boleh keluar kemana-mana). Berbekal sepeda ontel, saya dan Evy melaju ke Pantai yang paling dekat dengan rumah Dewi, yaitu di Pantai Teleng Ria, Pacitan. Kata orang-orang si, Pantai Teleng Ria ini belum ada apa-apanya, bahkan dibilang pantai yang paling jelek di Pacitan. Namun, saya dan Evy sudah cukup senang bisa jalan-jalan, dan merasakan keindahan suasana sepanjang perjalanan menuju Pantai Teleng Ria via ngontel.

Perjalanan kami via ngontel dari rumah Dewi ke Pantai Teleng Ria, sekitar kurang lebih 15-20 menit dan kami berangkat sekitar jam 6 pagi. Pada mulanya sempat merasakan capek, karena tujuan yang dicari kok belum dapat-dapat. Berasa ngontel jauh. Capek… udah lama kagak naik sepeda ontel, tiba-tiba naik sepeda dengan jarak yang lumayan. Sekali lagi tapi seru abis. 😀 😀 😀 . Kami menikmati sepanjang perjalanan menuju ke Pantai Teleng Ria.

IMG_1826_Fotor_Collage

Sejuknya setiap perjalanan terasa. Suasana yang masih ijo juga terlihat segar. Pacitan menyimpan keindahan tersendiri menurut saya, kota ini unik, punya gunung-gunung dan juga punya pantai. Sampai di pantai tersebut, saya dan Evy bingung menuju bibir pantai-nya, karena tidak terlihat sama sekali bibir pantai dari tempat masuk ke pantai. Setelah bertanya-tanya, ternyata bibir pantainya tertutup batu-batu kalau dari luar jadi kita perlu turun ke bawah. Masuk kawasan Pantai Teleng Ria ini FREE. Jadi tidak dipungut biaya apapun, kondisi ini juga terjadi pada pantai-pantai lain di Pacitan (menurut informasi dari salah satu teman,yang kena charge saat masuk hanya Pantai Klayar CMIIW :D). Ombak di pantai ini cukup ganas, saat kami kesana, jadi kami tak berani untuk menyentuh air yang ada di bibir pantai, kami hanya bermain di pasir-pasir bak anak kecil :D.

IMG_1843e_Fotor_Collage

Singkat, kami menghabiskan waktu pagi bersama, sinar mentari mulai terik, dan kami berdua memutuskan untuk pulang. Perjalanan yang singkat, namun menyenangkan. Masih kurang puas dan penasaran dengan pantai-pantai yang lainnya, semoga di lain kesempatan bisa mencicipi keindahan pantai-pantai di Pacitan. ^__^

IMG_1879

photo taken by : Evy Kamilah R

...dan akhir kalimat ini.. mengucapkan.. SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU untuk teman kami Dewi… ^__^ *senangnya* [semoga diantara saya atau Evy segera ketularan] Aamiin… 😀

Kenangan si Botol Minum

Finally, aku harus mengucapkan welcome untuk botol minumku yang sekarang warnanya jadi ijo.  Be a friendly and faithful beside me as my previous bottle. 😀 Yap botol minum merupakan salah satu atribut dari sekian atribut yang melekat kepada saya, kapan saja saya pergi. Ke kampus, jalan-jalan ke mall, pergi ke pasar, dan mungkin ke tempat lainnya yang sekiranya have a long time to spend. Mulai membiasakan membawa botol minum ini sejak sekitar tahun 2010, ketika dokter menyarankan untuk banyak minum air putih per harinya sekitar 8 gelas tiap hari atau mungkin setara dengan 2 liter air. Sebelumnya saya sempat ngedrop karena tekanan darah yang turun, dan membuat lemas badan ketika banyak IMAG0010beraktifitas. Dengan adanya hal tersebut dokter menyarankan saya memang sering banyak mengkonsumsi air putih. Awalnya memang saya mengkonsumsi banyak air putih dengan tidak membawa botol minum sendiri, hanya saja setiap kali butuh air minum, saya membeli 1 botol air minum mineral. Dirasa tak efektif dan boros, maka saya membeli botol minum. Singkat kata begitu. 😀 (singkat kok malah jadi beberapa kalimat :D)Saya masih teringat ketika pertama kali membawa botol minum sempat ditertawakan sama teman-teman, karena mungkin seperti anak kecil. Tapi ya yak apa ya? Berdasarkan riset yang telah saya pelajari sekian tahun, akhirnya memang saya membawa “ketertawaan” itu sambil lalu, karena memang telah dianalisis bahwa apa yang ditertawakan itu bukan hal yang outlier untuk menjaga kondisi tetap fit dan segar setiap saat. :p

Nah beberapa hari yang lalu saya merasa benar-benar kehilangan benda yang satu ini. Jadi ceritanya botol ini tertinggal di salah satu food court di salah satu mall yang guedhe yang ada di Surabaya (FYI, gedhe mall nya namun tak segedhe musholla di dalamnya). Tersadar ketika sudah kembali berada di kos, dan tak mendapati botol minum tersebut dalam tas saya. Jarak kos dan mall cukup jauh, mungkin PP bisa hampir 2 jam kalau ga macet mungkin bisa dtempuh 1,5 jam. IRONI. Kalau mungkin kondisi saya di Malang, sejauh itu pun masih bisa saya “baleni”  ke tempat saya meninggalkan botol minum saya. Kondisinya di Surabaya yang notabene puanas pol dan polusi pol, menjadi malas untuk balik lagi ke tempat makan di mall tersebut.  Fiuuhh… rasanya lebay kali ya harus kehilangan segitunya. Bukan harga botolnya dan jenis botolnya yang wah guys. Ini masalah  how much experiences inside. Botol minum menemani saya dari satu kota ke kota lain untuk berkompetisi. Dari satu malam ke malam yang lain untuk merajuk mimpi-mimpi, terkantuk deadline  yang seabrek, hampir tak pernah kosong di samping saya, dan selalu terisi air (Ya, kalau habis langsung isi ulang :D). Ini kali keempat saya meninggalkan botol minum saya di tempat makan setelah hampir dua setengah tahun. Ketiga kali sebelumnya saya meninggalkan di tempat makan di kota Malang, dan selalu saya ambil kembali. Ya, sudahlah let be gone be bygone. Kenangan-kenangan itu masih tersimpan dan akan dilanjutkan rangkaian kenangannya bersama si ijo ini. 😀 Mungkin kalau ada yang warna biru saya akan pilih warna biru. Berhubung dari sekian banyak seleksi tidak ada yang high recomended untuk yang warna biru, akhirnya pilih yang by quality. 😀 Well, I’m just sharing guys. 😀

 

Semnas Teknomedia STMIK Amikom Yogyakarta

Tanggal 19 Januari 2013 kemaren, adalah kali kedua saya mengikuti seminar nasional sebagai penulis naskah sekaligus penyaji. Pada seminar nasional kali ini saya mengajak rekan saya seperjuangan di ITS, Eva Yulia Puspaningrum, Sarjana Komputer dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya. Tim yang solid memnbuat kami dapat menyelesaikan penelitian ini dalam waktu yang cukup singkat diantara tumpukan-tumpukan tugas dan Ujian Semetser Akhir pertama kami di semester Gasal program Magister Teknik Informatika ITS.

DSCN0581

Sesuai prediksi dan rencana, paper kami diterima, dan kami berangkat ke Jogja untuk presentasi. Momen yang pas ketika liburan, sehingga kami bisa lebih fokus untuk UAS terlebih dahulu, dan kemudian menyiapkan keperluan untuk presentasi seminar tingkat nasional di Jogja. Kurang lebih 5 hari persiapan kami menjelang keberangkatan kami ke Jogja. Hari-hari menjelang semnas, Eva sempat jatuh sakit, gejala typus, namun alhamdulillah, semua kuasaNya, Eva telah sehat dan ceria lagi seperti biasanya. Selain kami berdua dari ITS, ada teman satu angkatan kami yang paper-nya diterima yaitu Abidatul Izza, Ratih Kartika Dewi, dan Siti Mutrofin. Sehingga, kita berangkat ke Jogja bersama-sama. Kami berangkat tanggal 18 dari Surabaya bersama-sama. Pasundan berhasil mengantarkan kami dengan selamat mulai jam 6 dari Gubeng sampai jam 2 di kediaman salah satu teman kami yang aseli Jogja (Thanks to Mb.Uchil).

Tanggal 19 kami bersama-sama berangkat menuju STMIK Amikom dengan menggunakan taxi, sebelumnya berencana untuk naik Trans Jogja, karena beberapa kendala yang tidak terprediksi sebelumya. Kami sedikti terlambat sampai ke tempat tujuan, namun alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Seusai acara final sampai jam 5 sore. Sepulangnya kami naik Trans Jogja, dan menikmati keindahan kota Jogja di dalam Trans Jogja.Unik, seru dan lucu. Karena, mungkin karena kami bersama-sama.

Peserta yang hadir dalam seminar ini bisa dibilang cukup banyak, bisa ditunjukkan denga prosiding yag sangat tebal :D. Acara berlangsung padat ditemani rintik-rintik hujan. Hawanya dingin saat itu (bukan karena grogi lhoooo… :D).

DSCN0628

Alhamdulillah, semua rencana berjalan lancar, dan kami kembali ke Surabaya tanggal 21. Tanggal 20 kami jalan-jalan, namun karena cuaca tak mendukung, kami tidak bisa menikmati banyak tempat. Tidak begitu kecewa, karena saya bisa bersilaturahmi dengan teman-teman lama saya di Jogja.. Terima kasih Risa… Terima kasih Mas Boy dan mas Tegar… juga mas Afin dan mbak Vita (teman-teman dari Gameloft), atas kebersamaan yang dan silaturahmi selama di Jogja..Semga dapat berkunjung lagi ke Jogja dengan suasana yang lebih baik 🙂 Sri Tanjung membawa kami pulang ke Surabaya dari jam 7.35 – jam 17.00 di Gubeng (perjalanan molor selama 2 jam diakibatkan ada rel yang anjlok, namun alhamdulillah selamat sampai kembali ke tujuan)

Selamat pagi, dan tetap semangat berkarya. 🙂 #research

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komputasi (SENASTIK 2012)

SENASTIK 2012 dihelat di Universitas Trunojoyo Madura pada tanggal 13-14 Nopember 2012. Merupakan

pengalaman yang tak terlupakan buat saya pribadi, karena ini adalah pengalaman pertama saya dalam mengikuti seminar nasional sebagai penulis utama dan sebagai penyaji. Juga pertama kali mengunjungi pulau Madura. Awalnya tidak berpikir terlalu signifikan untuk berpartisipasi dalam acara ini. Semua berjalan dengan apa adanya. Ikuti alur, bimbingan, bertanya untuk hal yang belum dipahami, dan terus mencari informasi untuk hal yang memang belum diketahui agar bekal yang digunakan untuk melaju ke seminar nasional terpenuhi. Di antara tumpukan tugas kuliah, akhirnya menyempatkan diri untuk terjun, mencari pengalaman baru.

Bertemu dengan orang-orang luar biasa, mayoritas adalah dosen-dosen dan para peneliti, membuat saya awalnya cukup minder, karena status saya masih mahasiswa baru pascasarjana. Namun, akhirnya rasa minder itu pun hilang dengan sendirinya, syukurlah ga lama-lama nemplok dengan saya 😀 Hari pertama (tanggal 13 Nopember) diisi dengan acara seminar umum dan presentasi panel yang terbagi menjadi 4 ruang. Dalam seminar umum terdapat dua keynote speaker yang luar biasa yaitu Prof.Riyanarto (pakar RPL) dan Continue reading

Adakah yang Salah???

Pagi ini merupakan pagi yang bisa dikatakan lumayan banyak menguras energi karena harus mempersiapkan diri untuk presentasi. Bersama teman-teman Sistem Informasi Geografis ramai (presentasi) di ruang dosen. Alhasil bukan presentasi namun diskusi dan kuliah diruang dosen ^_^. Sekilas tentang tugas SIG,analisa raster membuat tidurku tidak nyenyak karena error yang seharusnya tidak error (bingung ya….hehe…) Setelah diskusi sama dosen ternyata dosen belum pernah menemukan problem jika menciptakan data grid kemudian data tersebut disave,ketika dibuka kembali data tersebut di arcview ternyata data grid  tidak bisa diambil, dan dibaca sebagai data image. Hmmm….aq bersama temanku yang lain mengalami hal serupa,salah satunya Irine. Ya permasalahan itu cukup membuat puyeng. Di lain sisi di laptopnya temen yang lain bisa. Sangat aneh dan saya benar2 penasaran. Hmmm lupakan sejenak…sudah siang dan perut keroncongan.

Alhasil,aku dan irine memutuskan untuk makan disuatu tempat. Hmmm…having lunch nih ceritanya. Tiba di tempat tersebut kami berdua sempet curiga2 gitu, lha sepi banget, tapi gak ada tulisan “CLOSED” nya. Akhirnya masuk aja dech, tiba2 ada mbak2 bilang “Selamat datang mbak,silahkan ditunggu ya, 10 menit lagi Buka”. Oke dech kita tunggu, kan kita sabar…:D 😀 😀 Sepuluh menit kemudian datanglah mas2 bawa menu makanan, dan kita sibuk mencari menu makanan yang pas buat siang ini. Setelah dipilih-pilih ukay dech nyerahin formnya ke mas yang tadi. Beberapa menit kemudian  mas pelayannya menghampiri kami berdua, dan terjadilah percakapan berikut :

Mas pelayan : “Mbak ini mau makan disini semua apa dibungkus” (sejenak aku sama irine saling berpandangan saat masnya bertanya hal itu)

Irine : “Iya,Makan disini”

Mas Pelayan : “Serius mbak? soalnya ini ada 4 nasi…” (tiba2 kita risih dengan pertanyaannya mas itu)

Aq : “Ya…kalo gak habis ntar dibungkus”

Percakapan sebentar itu sempet membuat kita saling berpandangan dan kemudian ketawa sama2 😀 (sempet malu juga sih…)  Pertanyaan yang kami rasa tidak perlu dikupas oleh pelayan, kita pesan trus kita bayar ya sudah… (lumayan risih juga jadinya) Adakah yang salah ??? (Baru tahu ya kalo kita makannya banyak??? 😀 😀 😀 biasanya juga begitu…. 🙂 )

Sedikit skrinsut yang (sengaja) diambil pasca pertanyaan itu… 😀 😀 :D. Gimana? habis kan??? Terakhir waktu mau bayar, mas nya bilang “Gak jadi bungkus mbak?” 😀 😀 😀 Sepanjang pagi sampai siang menjadi penuh tawa …

Sacho : Kucing Gunduk Jepun

SACHO in MEMORIAM….

Namanya Sacho. Kucing gunduk yang sangat lucu, aku menyebutnya kucing gunduk, karena badannya yang sangat gemuk kayak gunduk. ^_^ Sepertinya memegangnya secara langsung menjadi salah satu keinginanQ. Sayangnya aq hanya bisa melihat foto-fotonya dari mas Sigit yang (sedang) ada di Jepang. Berdasarkan informasi yang q dapatkan dari mas data (orang yang sebelumnya juga sempet nongkrong di negeri Sakura sono), Sacho itu artinya BOS.  dan Sacho itu dulunya kucing liar, yang diambil dan dipelihara oleh satpam yang ada di Murai Lab, Keio University di Fujisawa, Jepang.  Kucing itu dimandiin, dikasih makan, dan kerjaannya tiap hari keluar masuk lab seenaknya seperti BOS. Hihihi…. lucu juga filosofi dari sebuah nama Sacho.

Beberapa minggu, sekitar 3 minggu mas Sigit berada di Jepang, tepat tanggal 25 Oktober 2010 pagi Sacho meninggal. 🙁 Continue reading

Cientifico Choir Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang dalam FPS ITB XXII dan 1st IICC

Pada kesempatan liburan kali ini selain PIMNAS, hal yang luar biasa adalah melalang buana dengan teman-teman Paduan Suara Fakultas MIPA Universitas Brawijaya dalam rangka FPS (Festival Paduan Suara) di ITB Bandung serta 1st IICC (ITB Internasional Choir Competition). Pada kesempatan kali ini untuk FPS yang tingkat Nasional Cientifico Choir ikut 3 kategori untuk Female Choir, Folklore, dan Perguruan Tinggi/UMM. Dan Alhamdulillah untuk ketiga kategori tersebut CC mampu menembus sampai ke putaran final.

saat babak penyisihan untuk kategori Perguruan Tinggi (saat babak ini aq masih di Bali :-))

Baca Selanjutnya…

3MS dalam PIMNAS XXIII Unmas-Denpasar

Photo tim 3MS bersama salah dua orang penari pendet dari 1650 penari pendet (masuk rekor MURI untuk penari pendet terbanyak) dalam Opening Ceremony PIMNAS XXIII di lapangan GOR Lila Bhuana

Pengalaman yang luar biasa bagi kami bisa bertandang ke Bali dan bertemu dengan temen-temen yang luar biasa dari seluruh penjuru universitas se-Indonesia. Kesempatan seperti ini mungkin langka untuk terjadi dua kali secara persis. Melihat nuansa Bali yang khas membuat kami takjub. Hmmmm kayak gini tho Bali….(hehe… ^_~)

Baca Selanjutnya…

Ulang Tahun saat Karantina…

15 Juli 2010

Pagi ini aq masih belum tertidur. Masih berkutat dengan handphone.Aq tahu ini lewat tengah malam yang berarti secara tidak langsung umurQ bertambah dan juga berkurang. Satu per satu ucapan dan doa mengalir dari HPq sahabat terdekatQ yang jauh sama aq.Q buka facebook juga beberapa teman telah berdatangan mengucap. Sampai aq terpulas entah jam berapa…

—-subuh—-

masih sadar bahwa tadi adalah tidur pertamaQ di guest house,tempat berlangsungnya karantina kontingen PIMNAS UB. Hmmmm…rasanya kuk tidak menyesal ya menginap di guest house… (gratis…enak…nyaman….***anak kos banget).. Masih biasa saja antara umur sebelum jam 00.00 maupun sesudahnya. Menyadari bahwa hari ini akan beraktivitas…dan juga padat…(po maneh 3MS mesti leh kakehan sibuk…:-D)

–aktivitas siang-sore–

Syuting dengan produser mbak tari dan asisten produsernya Mas Aziz. Sedangkan mbak Milyun satpam kamar. Sedangkan aq n Mbak Vania muter2 geje dan semua just for 3MS (ahay lebay). Aktivitas yang sangat padat tapi menyenangkan. Ngos…ngos…ngos…

–malam–

Malam2 juga adaaaaa aja yang dilembur…. Biar gak stress waktu mbak vania n mbak tari ke belakang dan FB mbak vania menyala tanpa logout, langsung dech terjadi aksi pembajakan status… 😀 menyenangkan….^.^V ketawa mulu….. sampai pada akhirnya mbak menyun mengajakQ untuk menemaninya ke kamar 203 (tempat dimana kami ber-4 tidur bareng di GH). Dan masih aja aq sempet usil ketika lampu kamar tidak dinyalakan. Dan ternyata uopz….!!!! terjadi pembantaian padaQ…

Oh no!!!! aq dijebak!!! mana gelap lagi….mbak2 seh juga geje….hwkwkwkkwk…..wes pokoke teriak2 ae wes…tapi kok ya tetangga kamar gak pada protes yowh…. (untung gak dianiaya beneran). Mukaku …rambutQ full bedak…. (kok ya aq disalahkan atas habisnya bedak mbak milyun…..hihihi ono2 ae….lha aq yo gak minta dibedak in :-P). Habis itu nongol dech kue tart sama lilinnya… SO SWEET…. Makasih ya mbak2Q…. (luph u all dah)… Ketika dikerjain gitu mbak dyna telepon aq (makasih ya mbak din)…. Seneng… terharu (mo nangis…) 🙂

sama mbak Milyun n Mbak Vania

sama mbak Milyun n Mbak Tari (mukaQ sedih abiz dicolek2 ma kue tart..)

Gak pakek photona mas Aziz…tapi tahnks yo mas… 🙂 Overall thaks buat 3MS.. Trus buat temen2Q yang udah telpon aq juga makasih ya…makasih buat keluarga besar Cientifico Choir juga…wes pukukna semuanya….doanya makasih….Semoga bisa menjadi lebih baik… Amien….amien…amien… Ya Rabb… 🙂