WFH

Terhitung 8 bulan sejak diumumkannya lockdown, belum pernah sengaja merencakan keluar rumah untuk hal yang tidak mendesak seperti: jalan-jalan ke mall, makan di warung dan sejenisnya. Keluarnya saat antar N imunisasi, saat belanja, ke bidan atau ke tempat yang memang penting untuk dikunjungi. Di sini WFH bisa mengajarkanku bagaimana menekan ego.

Ya, saat itu tepat 2 minggu setelah N lahir, yang sebelumnya, hampir setiap hari selalu ada yang bertamu dari pagi hingga malam. Akhirnya, beberapa kawan yang belum sempat bersilaturahmi mengirimkan kado-kadonya untuk N dengan kebaikan dan doa. Terima kasih om tantenya Nadia semuanya ❤️. Aku pun sebenarnya masih cuti. Namun, sekitar 1,5 bulan aku mulai sedikit kembali beraktivitas.

WFH ini menjadi rasa syukurku karena hampir setiap saat aku bisa memantau dengan detail perkembangan N. Sambil bekerja, bunda dan ayah gantian menjaga dan merawat Nadia saat jam kerja. Perjuangan yang mengandung cinta dan keringat yang InsyaAllah Allah ridlo. Aamiin. 🌿.

Kami merasakan baik itu maternity dan paternity leave. Tak mudah bagi kami melalui semua yang serba baru ini bertiga (ayah, bunda, N), akan tetapi, kami sudah berniat dan saling “berpegangan tangan” baik dalam keadaan apa pun. Alhamdulillah Allah karuniakan nikmat berjuang seperti ini. Rasanya tak bisa digambarkan. Dari awal menikah kami mendapatkan pengalaman dan beberapanya sangat istimewa, yang mana setiap RT pasti mengalami ujiannya masing-masing. Tak jarang dan tak segan ayah take over apa yang seharusnya bunda kerjakan, tapi bunda sudah tak sanggup secara fisik. We grow and learn together with love.

Usia N seminggu lagi 8 bulan. Banyak hal yang membuat aku takjub ke Sang Pencipta atas anugerah yang diberikan. Saat ini, N bisa ngoceh, N bisa duduk tegak (kali ini sudah tidak disangga tangannya sendiri), N punya 4 gigi (sepasang atas dan sepasang bawah), beberapa kali berusaha berdiri dengan pinggiran kasur, memanjat dan meraih benda-benda di sekitarnya (yang kadang sedikit membahayakan), makannya tidak ribet (ribet pas tumbuh gigi agak ogah-ogahan). MasyaAllah, setiap aku berkontemplasi atas apa yang kami dapatkan dariNya, aku selalu terenyuh, pun dengan mengetik ini. 😭 Semoga Engkau selalu menjaga iman kami, keluarga kami. ❤️

WFH juga mengajarkanku banyak hal, terutama disiplin, membagi perhatian, dan sama seperti tujuan awalku berkarir: ingin selalu menghasilkan manfaat dan terus bermanfaat untuk sekitarku. Dengan seluas-luasnya manfaat melalui karya.

“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani)

Harapannya, ketika pun sibuk bekerja adalah tetap menghasilkan manfaat. If we have more we can help each other more as well. Selain itu, dengan berkarir selain menjadi ibu RT, aku juga merasakan manfaat beberapa hal: berkomunikasi, mengenal karakter orang, memiliki mindset yang berbeda dari beberapa pengalaman orang, bekerja sama, bertanggung jawab, mengemukakan pendapat, bersikap kritis, dan masih banyak lagi. Mungkin pernah mendengar bahwa pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar. For sure, I love my job! Dan beberapa item pekerjaanku aku menyukainya bahkan aku melakukannya dengan sepenuh hati dan cinta, cie.. InsyaAllah, Lillahitaala..

Dari 8 bulan yang belum kemance-mance ini, dengan kesibukan yang mayoritas di depan laptop saat bekerja, alhamdulillah masih bisa menikmati WFH tanpa mati gaya. Hiburan kami ya lihat ijo-ijo depan rumah, ngajak N keluar ke depan rumah. Tiada tempat yang lebih baik selain keluarga. 💞 Rumahku, surgaku. Semoga bisa menjadikan rumah ini berkah dengan segala kegiatan bermanfaat yang penghuninya merasakan kenyamanan saat menempatinya. Semoga kami selalu dilimpahi rasa syukur. Aamiin.

🌿At baiti jannati, Senin malam, sebelum tidur, setelah recording dan mengASIhi N dengan cinta 💞

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *