Assalamualaikum. Halo semuanya π Di postingan kali ini saya akan membahas sedikit mengenai rangkuman kunjungan orang tua yang dilakukan secara rutin di sekolah N. Sebenarnya, tiap kali mengantar dan menjemput N di sekolah, selalu ada laporan yang disampaikan sensei terkait dengan aktivitas dan perkembangan N selama di sekolah. Sekolah pun juga memiliki satu aplikasi khusus yang digunakan interaksi untuk merekam semua laporan aktivitas mulai bangun tidur, makanan apa yang di makan tiap kali makan pagi siang sore, suhu, berat badan dan tinggi badan tiap bulan. Semuanya sudah lengkap. Akan tetapi, masih ada juga parent’s visit day yang artinya peran orang tua untuk perkembangan anak itu juga sangat diperhatikan di sini, tidak serta merta tanggung jawab sensei saja. Oh iya, aplikasi yang ada di sekolah N tadi juga terintegrasi secara sistematis, aksesnya pun terbatas hanya sensei dan orang tua saja.
Sebenarnnya ini adalah visit kedua kami sebagai orang tua, visit pertama khusus melihat anak-anak bermain atau beraktivitas saat di sekolah dengan para sensei. Itu pun kami hanya bisa mengintip, diberi celah untuk melihat di dekat pintu, sehingga anak-anak tidak bisa melihat bahwa orang tuanya datang. Kami hanya diberi waktu sebentar untuk melihat, kemudian sensei mengajak diskusi kami, menanyakan: bagaimana kesan melihat anak beraktivitas di sekolah? apakah ada saran atau masukan? Jadi dua arah komunikasinya. Kami melihat N juga tampak happy sekali bermain sama teman-temannya. Meskipun, saya yakin juga tentunya ada kesulitan dari diri N untuk menyesuaikan, apalagi dari segi bahasa, but I trust in her. Semoga selalu dalam penjagaanNya. Penuh dengan ridloNya. Aamiin.
Baik, di visit day yang kedua ini, sensei ingin secara intens ngobrol dengan kedua orang tua. Dengan menggunakan machine translator (aplikasi-aplikasi yang membantu kamu selama di Jepang, bisa cek di sini.) Topik yang dibahas seputar:
Aktivitas Bermain
Guru menjelaskan aktivitas bermain yang dilakukan N
- Dulunya cenderung kurang aktif karena masalah bahasa, tapi sensei mengajarinya pelan-pelan dan N mudah menirukannya. Sehingga dia menikmati suasana bermain dengan baik. Sensei juga merasa surprise dengan perkembangan N.
- Bingung mengatakan bagaimana meminjam mainan temannya dalam bahasa Jepang, akhirnya dia mencoba mengambilnya, namun sensei memberikan contoh mengatakan bagaimana meminjam dalam bahasa Jepang dan N dapat melaluinya.
- Sensei mengatakan kalau N suka bermain dengan anak-anak usia di bawahnya. (Ini dulu juga sempat disampaikan pengasuh2nya N saat daycare di Malang, suka main sama adik bayi).
Berpakaian Mandiri
Di sini ada tanya jawab untuk penyelarasan bagaimana tentang berpakaian secara mandiri di sekolah dan di rumah.
- Di sekolah sensei mengajarkan anak-anak untuk melepas dan berpakaian sendiri. Jadi N sudah bisa melepas dan menggunakan pakaian dan celananya sendiri. Kemarin saya sempat diberikan notice oleh sensei saat pakaian Nadia full kancing sehingga dia masih kesusahan untuk melepaskannya. Rata-rata pakaian sebelumnya memang tidak berkancing, dan rata-rata pakaian dengan teman-teman yang lain cenderung seperti kaos.
- Oh iya, saya sempat beli tas kecil khusus anak atas saran sensei, karena ternyata anak-anak juga disarankan untuk merapikan barang-barangnya sendiri.