Bagaimana Cara Mencari Supervisor S3?

Hai semuanyašŸ‘‹, assalamualaikum. Kali ini saya akan coba untuk berbagi terkait bagaimana mencari supervisor/promotor/pembimbing S3. Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi atau pengalaman yang saya dengar langsung dari rekan-rekan yang pernah berjuang dalam perjalanan menuju mahasiswa strata 3.

Seperti yang kita pahami, bahwa jenjang S3 ini unik dan spesial. Jenjang tertinggi dari tahapan menjadi mahasiswa yang tidak jarang menguras mental dibandingkan dengan perjalanan akademik S3 itu sendiri. Oleh karena itu, memilih atau mendapatkan supervisor/pembimbing yang tepat adalah salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap studi kita. Jenjang S3 berbeda dengan S1 dan S2 yang bisa jadi mulai intens dengan pembimbing dalam kurun waktu 1-2 tahun atau lebih tepatnya satu sampai dua semster di masa perkuliahan. Jika pada jenjang S3, mulai awal perkuliahan hingga 3-4 tahun ke depan akan berhadapan dengan orang yang sama. Jadi, memang berharap untuk dapat supervisor/pembimbing yang nyaman buat mendukung studi lanjut kita adalah hal yang perlu diperjuangkan.

Nah, bagaimana cara mencari supervisor yang “kita banget” nih?šŸ˜€

Continue reading

Berdamai dengan Kegagalan: Daftar Masuk S3

Blog ini vakum dua bulanan nyaris tiga bulan. Rasanya sudah kangen menulis, karena menulis itu sebuah penghiburan tersendiri buatku. Memang dalam beberapa bulan belakangan jadwal padat merayap ditambah amanah yang semakin anteb rasane. Bekerjaran dengan waktu, dengan tenaga yang menuntut untuk istirahat. Ya, dinamikanya sungguh membuat jiwa dituntut dalam mode “waras” selalu.

Ya, kali ini aku mau berbagi cerita aja tentang daftar kegagalanku (kok bangga? šŸ™ˆ) sebagai scholarship hunter kembali untuk studi lanjut S3. Ya, mungkin ini wes lumrah terjadi dan rasanya bukan sesuatu yang bikin depresi banget kalau ternyata di sini situ ditolak semua. Yang membuat berbeda dari pengalamanku sebelum-sebelumnya adalah kondisiku saat ini sudah berkeluarga (ada suami dan 1 anak sholehah yang belum genap 1,5 tahun). Dengan kondisi ini, aku tidak mudah dan tidak sembarang mengambil keputusan seperti waktu single dahulu, yang apa-apa ya ambil saja, ya go saja. Banyak pertimbangan, banyak constraint apalagi peranku sebagai istri dan ibu yang membuatku tetap harus taat, karena itu yang utama.

Continue reading

Semangat Tahun Ajaran Baru

Pfft, lama ya tidak mengisi artikel di blog ini selain cuma repost dari sosial media saya, seperti Path. Ā Bulan September memang luar biasaĀ padat merayap dan masih dengan penyesuaian-penyesuaian suasana baru šŸ˜€ Proses belajar mengajar, kepanitiaan-kepanitiaan di kampus, penelitian, aktivitas grup riset cukup menyita banyak waktu.Ā Namun tetap menyenangkan, hanya saja jadi tidak sering ngeblog saja disini šŸ˜€ Ini pun kalau gak dipaksa nulis juga gak nulis kali ya, memang yang benar harus bisa menyempatkan waktu kalau memang mau konsisten. Kalau tidak disini, berarti saya sedang repot Ā di blog sebelah. #ngelesaja šŸ˜€ Oh ya,Ā happy islamic new year 1438H. Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik ya. Aamiin.

Tak terasa sudah satu bulan berlalu semenjak tahun ajaran baru. Masih ingat pertama kali masuk kerja setelah cuti langsung dihadapkan pada alokasi mengajar 27 sks 9 kelas dan semua mata kuliah baru buat saya karena saya baru akan memiliki pengalaman mengajar mata kuliah-mata kuliah tersebut.Ā Hectic sudah pasti. Karena selain menyiapkan proses pembelajaran yang serba baru, kali ini saya diahadapkan juga dengan peran baru sebagai seorang istri. Kerja seperti 24 jam sehari. Capek itu sudah pasti, jangan ditanya. šŸ˜€ Namun MasyaAllah, Allah telah menganugerahi kebahagiaan dalam menjalani ini semua, semangat yang terus mengalir, dan dukungan suami tiada henti membuat saya selalu bersyukur memiliki ini semua. Memang segala sesuatu yang sederhana kalau kita bisa menikmatinya, kita pun bisa memetik kebahagiaan dari sana. Syukur Alhamdulillah.

Kembali ke topik tahun ajaran baru. Tahun ajaran baru identik Continue reading

Thank you Interweave !

Being part of INTERWEAVE awardees is kind of things that I could not imagine before, and I am really gratified could be counted in. Thus, firstly, thank you INTERWEAVE for this such wonderful opportunity.

INTERWEAVE is one of partnership program of Erasmus+ and you can see further information concerning INTERWEAVEĀ in this link. Are you interested? If so, you could dig more and more about your preference in this program and happy to select the best university and major that fit for you. We are waiting for you to stand here, in European continent.

Let me to getĀ back for a while, when I joined pre departure briefing in Hotel Indonesia, Jakarta at couple months ago, exactly in June 2014, even I already obtained the awardees certificateĀ directly in the stage, I was still thinking that I dreamed. I followed all procedures before departure and I just realised everything would be new when I left Indonesia to flight here, in Poland. At the moment,Ā I am not only dreaming, but also couldĀ Ā reach one of my dreams for touching down Europe at my first time in my life, even more my first time to live abroad as well. Everything was awesome when I traveled from Indonesia to Poland alone. I could learn about how to survive by ourself in every condition. In fact, everything was fine, several people helped me much during journey and I have a great mentor in Poland who really kind šŸ™‚

1907431_10203726399352968_7462844501978335372_n

The picture above shows the member of interweave awardees cohort 1 before departure around Europe. One Phd student, half of us are Continue reading

Welcome Meeting Mahasiswa Erasmus di Warsaw University of Technology (WUT)

Hari ini tepat 9 Ā Dzulhijah dan alhamdulilah lulus puasa Arofah meskipun sahur telat, karena kebablasan tidur šŸ˜€ Selain nikmatnya puasa Arofah pertama kali di benua Eropa, hari ini aku datang ke acaraĀ Welcome Meeting yang sengaja dihelat untuk para mahasiswa Erasmus yang akan studi di WUT. Acara diselenggarakan jam 16:00 waktu Polandia, saat itu aku datang ke TKP jam 15:55 dan aula sudah banyak orang karena sebagian kursi sudah ada yang menempati. Aku sapu seluruh pandanganku ke semua sudut ruangan, hanya untuk mencari tempat dimana kursi yang tepat untukku. SecaraĀ random akhirnya aku duduk di sebuah kursi yang samping kanan dan kiriku kosong. Sambil melihat keadaan ruangan, sebenarnya aku ingin berpindah dari tempat tersebut, karena tidak ada teman yang diajak ngobrol. Karena tujuanku datang ke acara ini buat cari teman, jadinya aku lebih memilih berpindah tempat dan tak sengaja aku bertemu dengan salah seorang teman dari Hungaria, kenal saat kursus Bahasa Polandia dulu. Kita bercakap sebentar dan aku duduk tak jauh dari tempat temanku itu duduk. Sendiri, ya saat itu masih sendiri dalam keramaian #lebay :D.

10712899_783382475055613_388145501124939754_n (1)

Akhirnya ada gadis cantik duduk disampingku, dia datang seorang diri, dan kemudian aku memberanikan diri menyapanya terlebih dahulu. Gadis cantik itu dari Rusia dan kita bercakap lumayan banyak sampai tukar kontak. Kemudian 5 menit sebelum acara dimulai bangku sebelahku langsung penuh. Entah gimana ceritanya tiba-tiba temanku dari Rusia itu kemudian bercakap dengan orang sebelahku dengan bahasa yang tentunya bukan bahasa Inggris. Tak lama kemudian kedua gadis yang duduk di depanku menoleh ke belakang dan senang bertemu dengan gadis Rusia itu. Bekal SKSD gitu aku berkenalan juga dengan teman yang di depanku dan sebelahku. Mereka sangat ramah dan lucu, kemudian aku jadi berani bertanya apakah sudah kenal lama dengan gadis Rusia itu, kelihatan sangat akrab. Mereka jawab tidak. Kedua orang di sebelahku berasal dari Belarus, dan yang duduk di depanku berasal dari Ukraina. Lantas kenapa mereka bisa mengerti bahasa satu sama lain.Ā lha da la, kok ternyata mereka memiliki bahasa nasional yang sama. Oala, dan kemudian akuĀ roaming gitu pas mereka ngobrol šŸ˜€

AcaraĀ welcome meeting ini dihadiri cukup banyak mahasiswa Erasmus, mungkin sekitar 200 orang di dalam aula tadi. Semuanya dari beasiswa Erasmus+ yang dimana mahasiswa Erasmus Eropa-Eropa jumlahnya lebih banyak dibandingkan mahasiswa Erasmus Asia-Eropa. SehinggaĀ moment ini menjadi sangat berkesan buat aku pribadi, karena sejauh pandangan ke seluruh ruangan hanya aku yang memakai kerudung šŸ˜€

C360_2014-10-03-17-18-47-622 copy

Sebagian dari teman-teman Asia yang mendapatkan beasiswa Erasmus+ program Interweave (Action 2)

Welcome meeting sendiri bertujuan untuk Continue reading

Apresiasi Kedutaan Polandia

First time, I would like to say “Welcome July”.Ā Yep,Ā saya selaluĀ excited dengan bulan Juli, karena setihap tahunnya bulan ini selalu menjadi kenangan terindah. Sepertinya terlalu muter-muter alasannya, sebenarnya simpel aja, karena saya lair di bulan Juli šŸ˜€ Dan di tanggal 1 July ini saya tiba-tiba mendapatkan email yang kurang lebih isinya seperti ini :

Screen Shot 2014-07-01 at 9.24.37 pm

Pertama kali saya membaca, agak lebay dikit kali ya rangkaian katanya šŸ˜€ , namun saya cukup mengapresiasi kedutaan Polandia yang cukupĀ mendukung kami untuk belajar di Polandia dengan terpilihnya mendapatkan beasiswa Erasmus Plus dari pemerintahan Uni-Eropa.

Berita yang dimuat di website resmi Kedutaan Polandia di Jakarta (Embassy of Poland in Jakarta). Berita selengkapnya dapat dilihat pada link berikut .

Screen Shot 2014-07-01 at 9.18.27 pm

Berita juga ada di Facebook kedutaan polandia di Jakarta : Embassy of Poland, Jakarta di link berikut.

Screen Shot 2014-07-01 at 9.14.13 pm

Berita yang dimuat dalamĀ short message di Twitter @PLdiIndonesia

Screen Shot 2014-07-01 at 9.13.27 pm

Oke sekian dulu, sharing kali ini hanya memuat mengenai Apresiasi kedutaan Polandia terhadap penerima beasiswa Erasmus+. Sampai jumpa šŸ™‚ Salam semangat šŸ™‚

Tips Beasiswa dan Menjadi Bagian dari Keluarga Erasmus Mundus

Postingan ini lahir dari buah request beberapa teman, daripada konferensi pers satu-satu, morelessĀ  sama seperti yang saya tulis berikut, jikala ada pertanyaan monggo aja šŸ™‚ . Sebenarnya, agak susah untuk menceritakan tips dan trick hingga akhirnya mendapatkan salah satu beasiswa Erasmus Mundus.Ā Soalnya modalnya sebenarnya cuma nekat yang elegan. Apa itu nekat yang elegan? Nekat yang tidak sekedarĀ asal nekat, tapi nekat disertai bekal untuk menuju ke peperangan yang baik. Well, singkat cerita beasiswa yang benar-benar fully funding dari pemerintahan Uni-Eropa ini cukup dilirik banyak mahasiswa-mahasiswi yang ingin menjadi bagian dariĀ scholarship hunter.Ā Terbukti saat sosialisasi beasiswa Interweave Erasmus Mundus di kampus ITS animo mahasiswa cukup besar, sampai harus dipindah ke ruangan yang lebih besar untuk menampung banyaknya mahasiswa yang “penasaran” dengan beasiswa yang konon bergengsi ini. Erasmus+ sendiri dari banyakĀ program (ada Action 1Ā  dan Action 2), dan salah satunya adalah program yang saya ikuti ini yaituĀ Interweave (Action 2). Mengenai detail prosedur dan syarat apa saja yang harus dipenuhi silakan langsung baca di link resmi Interweave ya, disini. Dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Erasmus+ silakan kepo disini.

Mungkin akan saya bahas secara umum mengenai perjuangan meraih beasiswa, karena sebelum mendapat Interweave Erasmus Mundus (Master Exchange Program), saya juga mendapatkan beasiswa BPPDN Dikti untuk sekolah S2 saya di ITS. Singkatnya, saya mengalami Ā sekolah Master selama 3 tahun :D, 2 tahun di ITS dan di tahun ketiga ini akan menjadi hal yang luar biasa bagi saya, karena pertama kali keluar negeri dan ke Eropa pula, dapat beasiswa Erasmus Mundus pula. Syukur alhamdulillah yang berlipat-lipat karena karuniaNya yang tak terbatas ruang dan waktu šŸ˜€ .Ā Oke langsung aja, saya tulis tips and tricks berdasarkan pengalaman saya menjadi scholarship hunter.

1. Iqro’ (Rajin Membaca)

Sebagaimana ayat yang pertama kali turun ke bumi adalah “Iqro'”(Bacalah..), maka itulah yang pertama kali harus kita lakukan yaitu membaca.Ā Somehow membaca itu penting, apalagi kalian ingin tau lebih jauh apa yang menjadi syarat dan ketentuan beasiswa. Continue reading

[Erasmus Mundus] Award Ceremony and Pre-Departure Briefing Awardees 2014

Akhirnya nulis juga, setelah postingan pertama saya terkait dengan penerimaan Interweave Erasmus+ (Erasmus Mundus) hehe. Oke, langsung saja ya. Jakarta, 21 Juni 2014 adalah hari dimana saya berdiri di atas podium menerima penghargaan beasiswa Erasmus Plus untuk program Master Mobility (Master Exchnage) di Warsaw Universituy of Technology (WUT) di Polandia selama 10 bulan. Ini adalah pertama kali saya menginjakkan kaki di ibukota negara Indonesia ini, sedikit aneh tapi itu faktanya. Unbelievable,Ā  saya akhirnya pertama kali mendarat ke Jakarta untukĀ sebuah acara yang unforgettable.Ā Ā Sampai berada di Bali Room, Hotel Indonesia ini saya masih terbayang-bayang rasa tidak PD (percaya diri) untuk berdiri dan bergabungĀ diantara orang-orang hebat di dalam ruangan ini. Mencoba mengingat proses sekitar 5 bulan lalu yang berbekal nekat dan coba-coba ketika memasukkan aplikasi, semuanya terjadi begitu saja, dan Allah merancang skenarioNya begitu rapi dan mendebarkan. Subhanallah. Apakah ini aplikasi pertama kali untuk keluar negeri yang saya masukkan? Tentu tidak. Untuk aplikasi sejenis programĀ exchange ini adalah ketiga kalinya, dan aplikasi sebelumnya saya layangkan di daratan Asia. Entahlah Allah mengirimkan saya untuk pergi ke daratan Eropa pada akhirnya. Again,Ā Praise be to Allah.

10440931_562464620529414_2629889097911800909_n

Ā Foto bersama penerima beasiswa Erasmus+ Action 2

Acara yang dimampatkan satu hari ini terdiri dari acara inti yaituĀ  Continue reading

Never Stop Accomplishing Your Dreams

Albert Einstein said, “There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle”. The miracle was happened when I received “magic email” as one of Ā scholarship holders out of 1686 applicants from 20 universities or institutes in different countries between Asia and Europe. The result of selection process divided intoĀ  three list as main list, reserve list, and rejected list. I even never thought before that I can place in the part of main list.Ā Praise be to Allah, the Cherisher and Sustainer of the worlds. I would like to say “never stop accomplishing your dreams”, Allah knows everything that is the best for you.

Screen Shot 2014-05-14 at 10.41.28 pm

(to be continued >>>)

*Powered by Interweave Erasmus Mundus

Scientific Meeting III [Part 4] : Jalan-Jalan Lagi

30 Maret 2014

Hari terakhir di Makassar, rasanya waktu cepat berlalu. Teman-teman dari UNJ dan UGM berpamitan denga kami sekitar pukul 06:30 WITA untuk pulang. Sementara delegasi yang tersisa adalah ITS, UPI, dan UI. Hari terakhir ini memang sengaja kami luangkan untuk membeli lagi oleh-oleh yang belum sempat terbeli kemarin. Sebelum berangkat membeli oleh-oleh sama-sama kami sepakat untuk sarapan dulu. Kali ini menu khas Makassar yang lain yaitu Mie Titi. Apa itu Mie Titi? Sejenis mie kering yang diberi kuah maizena ditambahkan dengan daging ayam dan sawi, dan tetap saja mie Titi ini pun disajikan dengan jeruk nipis. Sekilas porsinya tampak sedikit, namun membuat kenyang sekali, sepertinya memang ciri khas dari Makassar, makanan khas yang disajikan adalah makanan berat yang cukup mengenyangkan walaupun secara visual nampak sedikit. Saya memesan es jeruk nipis sebagai teman makan Mie Titi ini. MenurutĀ guide,Ā tidak banyak orang luar Makassar yang suka makan mie Titi, namun setelah saya komposisinya, saya berani mencobanya [karena saya terkadang susah beradaptasi dengan makanan baru *ndeso saktik* hehe]. Kata temen saya dari Aceh, menyebut mie Titi ini Mie Jembatan, karena artinya Titi adalah jembatan. He he he, keragaman buadaya dan bahasa ini membuat saya happyĀ :D. Oh ya dari penginapan ke tempat makan Mie Titi ini kita naik pete-pete . Ada yang tau gak pete-pete itu apa? Pete-pete kalau di Jawa itu angkot :D. Jauh dekat Rp. 3000,- standar lah ya.

Mie Titi

Mie Titi khas Makassar

Sarapan Mie Titi

Sarapan mie Titi bersama delegasi dari UI, Unhas, UPI, dan ITS

Setelah makan mie Titi kita bersama-samaĀ huntingĀ oleh-oleh dan panitia mengatarkan kami (padahal harusnya bukan tanggungan panitia lagi), tapi entahlah seperti cerita di Part 3 bagian Lokasi 5, saya telah bercerita bahwa memang loyalitas dari panitia untuk kami-kami sebagai tamu ini sangat luar biasa. Delegasi yang belanja ini hanya UPI dan ITS, karena delegasi dari UI harus segera meninggalkan tempat menuju ke bandara.

Dengan senang hati panitia yang satu mobil dengan saya mas Dimas dan Mbak Nunung dari UNHAS menjadiĀ  Continue reading